JAKARTA - Sejumlah penumpang yang baru tiba di Bandara Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, menghadapi kendala signifikan dalam mencari kendaraan transportasi untuk keluar dari kawasan bandara. Ketiadaan armada transportasi yang memadai dan terpercaya membuat banyak penumpang kebingungan setelah mendarat, terutama bagi mereka yang tidak memiliki akses pribadi atau tidak memesan transportasi sebelumnya.
Kondisi Transportasi di Bandara Haluoleo: Sebuah Permasalahan yang Meningkat
Bandara Haluoleo merupakan pintu gerbang utama bagi masyarakat Kendari dan sekitarnya dalam mengakses jalur transportasi udara. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, pelayanan transportasi yang tersedia di kawasan bandara mulai mengalami penurunan kualitas dan kuantitas yang terasa nyata oleh para penumpang.
“Saya baru tiba dari Jakarta dan sangat kesulitan mencari kendaraan. Tidak ada taksi resmi yang standby, dan ojek online pun tidak terlihat sama sekali di area bandara,” ujar salah satu penumpang yang meminta namanya dirahasiakan, saat ditemui di depan terminal keberangkatan.
Kondisi ini tentu menjadi permasalahan serius bagi para penumpang, terutama mereka yang datang pada malam hari atau saat jadwal penerbangan tiba dalam waktu yang tidak biasa, ketika pilihan transportasi semakin terbatas.
Ojek Online yang Hilang dari Area Bandara, Sebuah Kehilangan bagi Penumpang
Sebelumnya, ojek online sempat menjadi pilihan utama bagi para penumpang Bandara Haluoleo yang ingin mendapatkan tarif terjangkau dan layanan cepat keluar dari area bandara. Kendaraan berbasis aplikasi tersebut memberikan fleksibilitas dan kemudahan akses, terutama bagi generasi muda dan wisatawan yang tidak membawa kendaraan pribadi.
Namun kini, armada ojek online tidak lagi beroperasi di sekitar area bandara. Penumpang yang biasa mengandalkan ojek online pun menjadi kelimpungan dan terpaksa mencari alternatif transportasi lain yang mungkin lebih mahal atau kurang nyaman.
Menurut pengamatan para pengguna, ketiadaan ojek online ini disebabkan oleh kebijakan baru yang diterapkan oleh pengelola bandara atau pihak keamanan setempat, meskipun belum ada konfirmasi resmi yang jelas mengenai alasan pastinya.
Dampak Langsung Terhadap Penumpang dan Aktivitas Bandara
Kesulitan mendapatkan transportasi keluar dari bandara berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan dan stres bagi penumpang, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu atau kondisi darurat. Banyak penumpang terpaksa mengeluarkan biaya lebih tinggi untuk menggunakan taksi konvensional atau bahkan harus menunggu lama hingga kendaraan yang tersedia datang.
Seorang pengamat transportasi publik dari Kendari, Rian Saputra, mengatakan, “Ketiadaan armada ojek online di area bandara sangat disayangkan. Layanan tersebut sebenarnya mampu melayani kebutuhan transportasi secara efisien dan membantu mengurangi beban taksi tradisional. Kebijakan pembatasan ini harus dievaluasi agar tidak merugikan penumpang.”
Selain itu, situasi ini juga mempengaruhi citra Bandara Haluoleo sebagai bandara yang modern dan ramah penumpang, yang seharusnya menyediakan layanan transportasi lengkap dan mudah diakses bagi semua kalangan.
Upaya Pengelola Bandara dan Pemerintah Daerah dalam Menangani Masalah
Menanggapi keluhan tersebut, pihak pengelola Bandara Haluoleo dan Dinas Perhubungan Sulawesi Tenggara menyatakan tengah berkoordinasi untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi masalah ketiadaan transportasi di kawasan bandara.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tenggara, Andi Maulana, mengatakan, “Kami memahami kebutuhan masyarakat dan penumpang yang memerlukan akses transportasi cepat dan terjangkau dari bandara. Saat ini kami sedang meninjau kembali aturan dan kebijakan terkait operasional transportasi di bandara agar dapat memberikan pelayanan yang optimal.”
Ia menambahkan, pemerintah daerah juga berencana untuk memperkuat layanan transportasi publik yang terintegrasi dengan bandara, termasuk kemungkinan membuka lahan khusus bagi armada ojek online untuk beroperasi secara legal dan aman di sekitar kawasan bandara.
Solusi dan Rekomendasi untuk Memperbaiki Layanan Transportasi Bandara
Para pakar transportasi dan pelaku usaha jasa angkutan menyarankan beberapa langkah strategis agar permasalahan ini dapat diatasi dengan baik, antara lain:
Pembuatan Zona Khusus untuk Ojek Online
Menyediakan area khusus di dalam atau dekat bandara yang aman dan mudah diakses untuk armada ojek online agar dapat beroperasi secara legal dan terorganisir.
Integrasi Transportasi Multimoda
Mengembangkan konektivitas antara moda transportasi seperti taksi, angkutan umum, dan ojek online yang terkoordinasi, sehingga penumpang memiliki banyak pilihan dan kemudahan.
Peningkatan Informasi dan Sistem Reservasi
Menyediakan fasilitas informasi dan sistem pemesanan transportasi digital di bandara agar penumpang dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik sebelum mendarat.
Pengawasan dan Regulasi yang Seimbang
Menerapkan regulasi yang tidak memberatkan pelaku transportasi berbasis aplikasi sekaligus menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna jasa.
Rian Saputra menambahkan, “Solusi yang berimbang sangat penting. Tidak hanya mengutamakan keamanan dan ketertiban, tapi juga memperhatikan kebutuhan ekonomi dan kemudahan bagi masyarakat yang menggunakan jasa transportasi.”
Pengalaman Penumpang dan Harapan ke Depan
Penumpang yang mengalami kesulitan mengakses transportasi di Bandara Haluoleo berharap adanya perbaikan sistem dan penambahan armada yang dapat melayani kebutuhan mereka secara optimal. Hal ini sangat penting mengingat bandara merupakan titik awal perjalanan yang harus memberikan layanan memuaskan.
“Saya harap pemerintah dan pengelola bandara bisa segera memperbaiki pelayanan transportasi di sini. Jangan sampai penumpang makin stres hanya karena kesulitan mencari kendaraan keluar bandara,” ujar Maria, seorang wisatawan dari luar kota.
Kebutuhan Mendesak untuk Memperbaiki Layanan Transportasi Bandara Haluoleo
Kondisi saat ini menunjukkan bahwa ketiadaan armada ojek online dan terbatasnya pilihan transportasi di Bandara Haluoleo Kendari menjadi kendala nyata yang harus segera ditangani. Penumpang yang mendarat di bandara memerlukan akses transportasi yang cepat, aman, dan terjangkau untuk melanjutkan perjalanan mereka.
Koordinasi antara pengelola bandara, pemerintah daerah, serta pelaku usaha transportasi menjadi kunci dalam mengatasi masalah ini agar Bandara Haluoleo dapat berfungsi sebagai pintu gerbang yang mendukung kemajuan pariwisata dan ekonomi Sulawesi Tenggara.
Dengan langkah perbaikan yang tepat dan solusi inovatif, diharapkan pelayanan transportasi di Bandara Haluoleo dapat kembali pulih dan memberikan kenyamanan maksimal bagi seluruh penumpang.