Minyak

Harga Minyak Dunia Naik Tipis, Dipicu Penurunan Stok AS dan Optimisme Permintaan

Harga Minyak Dunia Naik Tipis, Dipicu Penurunan Stok AS dan Optimisme Permintaan
Harga Minyak Dunia Naik Tipis, Dipicu Penurunan Stok AS dan Optimisme Permintaan

JAKARTA - Harga minyak dunia mencatat kenaikan tipis pada perdagangan Rabu, 25 Juni 2025, setelah sempat melemah tajam di awal pekan. Kenaikan ini didorong oleh laporan penurunan signifikan stok minyak mentah dan bensin di Amerika Serikat, serta ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).

Dilansir dari Reuters, Kamis (26/6/2025), harga minyak Brent naik 0,8% dan ditutup di level US$67,68 per barel. Sementara itu, minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat 0,9% ke posisi US$64,92 per barel. Pemulihan ini mencerminkan pasar yang mulai merespons fundamental pasokan dan permintaan setelah sempat terguncang oleh perkembangan geopolitik di Timur Tengah.

Dampak Gencatan Senjata Iran-Israel

Kenaikan harga minyak terjadi di tengah evaluasi pasar terhadap stabilitas gencatan senjata antara Iran dan Israel. Ketegangan yang mereda sempat menekan harga minyak di awal pekan, karena risiko gangguan pasokan dari kawasan Timur Tengah—yang merupakan salah satu wilayah penghasil minyak utama dunia—berkurang.

Namun, analis dari ING menyatakan bahwa kekhawatiran pasar terhadap gangguan pasokan belum sepenuhnya hilang. “Meski kekhawatiran terhadap pasokan minyak telah mereda untuk saat ini, ancaman tersebut belum benar-benar hilang. Di sisi lain, permintaan untuk pasokan segera tetap tinggi,” tulis ING dalam laporannya.

Pernyataan ini menandakan bahwa pasar masih waspada terhadap potensi eskalasi konflik di masa mendatang, yang bisa kembali mempengaruhi kestabilan pasokan minyak global.

Penurunan Stok Minyak AS Dorong Optimisme

Salah satu faktor utama yang mendorong penguatan harga minyak adalah laporan mingguan dari Administrasi Informasi Energi AS (EIA) yang menunjukkan penurunan besar dalam stok minyak mentah dan bensin. Stok minyak mentah AS tercatat turun sebesar 5,8 juta barel dalam sepekan terakhir, lebih besar dari perkiraan analis.

Tak hanya itu, stok bensin juga mengalami penurunan tak terduga sebesar 2,1 juta barel. Penurunan ini menjadi sinyal bahwa permintaan bahan bakar di pasar domestik AS tetap tinggi, meski terdapat kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global.

“Penurunan stok minyak dan bensin yang signifikan menjadi indikasi bahwa permintaan domestik tetap kuat, khususnya menjelang musim panas yang biasanya mendorong konsumsi energi lebih tinggi,” tulis laporan Reuters.

Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga oleh The Fed

Dari sisi makroekonomi, sejumlah indikator ekonomi AS, termasuk data kepercayaan konsumen, menunjukkan adanya potensi perlambatan pertumbuhan. Hal ini mendorong ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga acuan paling cepat pada bulan September 2025.

Pemangkasan suku bunga umumnya mendukung pertumbuhan ekonomi karena menurunkan biaya pinjaman, yang pada gilirannya dapat meningkatkan permintaan energi, termasuk minyak.

“Harapan akan pelonggaran kebijakan moneter di AS memberikan sentimen positif bagi harga minyak, karena peningkatan aktivitas ekonomi dapat memicu kenaikan konsumsi energi,” ungkap analis pasar energi dari Bloomberg dalam laporannya.

Proyeksi dan Tantangan ke Depan

Meski harga minyak mengalami pemulihan, pelaku pasar tetap menghadapi sejumlah tantangan. Kestabilan geopolitik di Timur Tengah masih menjadi variabel tak terduga yang dapat mempengaruhi harga dalam jangka pendek. Di sisi lain, oversupply global dan lambatnya pertumbuhan permintaan dari sektor industri di Eropa dan Asia menjadi tekanan tersendiri bagi pasar.

Selain itu, pengaruh kebijakan energi transisi yang mengarah ke energi terbarukan juga mulai memberi dampak terhadap permintaan jangka panjang terhadap bahan bakar fosil.

Namun demikian, analis menilai bahwa selama permintaan global tetap kuat dan pasokan tetap terkendali, harga minyak masih memiliki ruang untuk menguat dalam beberapa bulan ke depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index