pengertian perdagangan internasional

Pengertian Perdagangan Internasional, Manfaat, dan Contohnya

Pengertian Perdagangan Internasional, Manfaat, dan Contohnya
pengertian perdagangan internasional

JAKARTA - Pengertian perdagangan internasional penting karena tak ada negara yang mampu penuhi kebutuhan warganya tanpa kerja sama dengan negara lain.

Meskipun pajak menjadi sumber pendapatan utama bagi sebuah negara, pajak tersebut tidak cukup untuk sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat. 

Oleh karena itu, negara-negara akan mencari cara lain, seperti berutang kepada negara lain atau melakukan perdagangan internasional, guna memenuhi kebutuhan tersebut. 

Materi ini sering dipelajari oleh pelajar yang mengambil jurusan IPS di sekolah menengah. Artikel ini akan mengulas berbagai aspek terkait perdagangan internasional, mulai dari pengertian, tujuan, manfaat, hingga contoh-contohnya. 

Dengan demikian, pemahaman tentang pengertian perdagangan internasional akan semakin jelas dan mendalam.

Pengertian Perdagangan Internasional

Pengertian perdagangan internasional adalah kegiatan jual beli yang terjadi antara dua negara atau lebih. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak zaman dahulu dan dikenal juga dengan istilah international trade. 

Pada dasarnya, perdagangan internasional terjadi ketika dua negara menyetujui transaksi jual beli barang atau jasa, seperti ketika membeli produk impor dari platform online tertentu.

Menurut Wahono Diphayana, perdagangan internasional merupakan transaksi bisnis yang melibatkan beberapa pihak dari berbagai negara dan dapat dilakukan oleh individu maupun kelompok. 

Dari aktivitas ini terbentuk hubungan ekonomi antar negara dalam beberapa bentuk, yaitu:

  • Pertukaran hasil produksi antar negara yang bekerja sama.
  • Hubungan hutang-piutang antar negara.
  • Pertukaran proses produksi atau sarana produksi.

Sejak ribuan tahun lalu, perdagangan internasional telah memberikan dampak besar pada ekonomi, sosial, dan politik suatu negara. Di sejumlah negara, perdagangan ini menjadi faktor utama peningkatan Produk Domestik Bruto (GDP).

Dari sisi partisipasi, perdagangan internasional dibagi menjadi tiga jenis, yakni bilateral, regional, dan multilateral. 

Sedangkan berdasarkan bentuknya, perdagangan ini meliputi ekspor, impor, konsinyasi, package deal, border crossing, dan lainnya. Tujuan utama kebijakan perdagangan internasional akan dibahas lebih lanjut dalam artikel ini.

Tujuan Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional memiliki tujuan utama untuk meningkatkan Gross Domestic Product (GDP), yaitu upaya menaikkan nilai total produksi barang dan jasa yang dijual oleh suatu negara ke negara lain selama satu tahun. 

Selain tujuan utama tersebut, ada lima tujuan tambahan dari perdagangan internasional, yaitu:

Meningkatkan Devisa Negara

Salah satu tujuan penting perdagangan internasional adalah untuk menambah devisa negara. 

Hal ini dilakukan melalui aktivitas impor dan ekspor barang antara negara tersebut dan negara lain. Peningkatan devisa berdampak positif pada perekonomian nasional.

Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi atau kenaikan GDP terjadi berkat faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara, baik yang tinggal di dalam maupun luar negeri.

Namun, yang dihitung dalam GDP hanya faktor produksi yang berlokasi di dalam negara tersebut, bukan warganya yang tinggal di luar negeri.

Menjaga Stabilitas Harga Barang Ekspor

Pemerintah berupaya menjaga kestabilan harga barang ekspor, terutama saat menghadapi inflasi. 

Inflasi sendiri adalah kondisi di mana jumlah uang beredar meningkat sehingga harga barang cenderung naik. Stabilitas harga ini penting untuk menjaga daya saing produk ekspor.

Menjamin Eksistensi Tenaga Kerja

Keberadaan tenaga kerja menjadi faktor penting dalam kelancaran pengadaan barang dan jasa. 

Pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan dari perdagangan internasional dapat meningkatkan pesanan pada perusahaan pengekspor, sehingga mereka perlu menambah tenaga kerja. 

Penambahan ini tidak hanya memenuhi permintaan produksi, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan baru dan mengurangi tingkat pengangguran, memberikan keuntungan bagi masyarakat dan perusahaan.

Memenuhi Kebutuhan Negara Lain

Kerja sama dalam perdagangan internasional memungkinkan sebuah negara yang kekurangan barang atau jasa tertentu untuk memenuhi kebutuhannya melalui negara lain. 

Contohnya, Indonesia dikenal sebagai negara pengolah kedelai menjadi tempe, sementara di negara-negara Eropa atau Amerika, kedelai jarang diolah demikian. 

Dengan adanya hubungan dagang, negara-negara tersebut dapat mengimpor kedelai dari Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pangan nabati mereka. 

Sebaliknya, Indonesia juga dapat mengimpor produk yang tidak bisa diproduksi secara lokal. 

Perdagangan internasional dilakukan berdasarkan kesepakatan kedua pihak, terutama saat suatu negara tidak mampu memproduksi kebutuhan tertentu akibat faktor seperti perbedaan iklim.

Mendapatkan Keuntungan Internal dan Eksternal

Tujuan lain dari perdagangan internasional adalah meraih keuntungan baik dari dalam negeri (internal) maupun dari luar (eksternal).

Sebagaimana diketahui, negara tidak bisa sepenuhnya memenuhi kebutuhan penduduknya hanya dengan mengandalkan anggaran pajak. Oleh sebab itu, melalui kerja sama perdagangan, negara berusaha mendapatkan keuntungan. 

Keuntungan internal biasanya diraih oleh perusahaan lewat meningkatnya permintaan barang dan jasa dari luar negeri. 

Sementara itu, keuntungan eksternal terkait dengan spesialisasi produksi yang dapat meningkatkan efisiensi penggunaan faktor produksi.

Memperluas Pasar

Perdagangan internasional juga bertujuan untuk memperluas pasar bagi perusahaan domestik. 

Dengan pasar yang lebih luas, perusahaan bisa mengoperasikan produksi secara maksimal dan menjual seluruh stok barang tanpa takut terjadi kelebihan produksi yang dapat menekan harga jual produk atau jasa.

Transfer Teknologi Modern

Salah satu tujuan perdagangan internasional adalah untuk mendapatkan teknologi modern yang belum bisa dihasilkan dalam negeri. Hal ini mencakup berbagai bentuk, seperti peralatan canggih atau vaksin. 

Contohnya, Indonesia belum mampu memproduksi atau menguji vaksin Covid-19 secara mandiri, sehingga bergantung pada kerja sama dengan negara lain untuk memperoleh vaksin tersebut.

Manfaat Perdagangan Internasional

Setelah memahami definisi dan tujuan perdagangan internasional, penting juga untuk mengetahui manfaat yang diperoleh suatu negara ketika menjalin kerja sama dalam perdagangan tersebut. 

Kebijakan perdagangan internasional membawa sejumlah keuntungan, salah satunya adalah membuka peluang bagi negara-negara untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara seimbang dan efektif.

Selain itu, melalui kerja sama ini, hubungan ekonomi antarnegara semakin kuat sehingga kedua pihak dapat memperoleh keuntungan bersama. 

Perdagangan internasional juga memastikan tidak ada negara yang kehilangan sumber daya penting, sehingga seluruh warga negara bisa menikmati standar hidup yang lebih baik. 

Peran perdagangan internasional sangat penting dalam kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan pertumbuhan ekonomi negara yang terlibat.

Menurut Nazarudin Malik, terdapat beberapa manfaat lain dari kerja sama perdagangan internasional sebagai berikut:

Membangun hubungan persahabatan antarnegara

Kerja sama perdagangan dapat mempererat hubungan persahabatan antarnegara yang terlibat. Persahabatan ini juga membuka peluang untuk perluasan kerja sama di sektor lain, seperti budaya, politik, hingga bidang militer.

Mendorong efisiensi dan spesialisasi

Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara mengembangkan spesialisasi di bidang ekonomi tertentu. 

Dengan demikian, penduduk negara tersebut memiliki keahlian khusus yang berbeda dari negara lain, menghasilkan produk atau jasa bernilai tinggi yang siap diekspor.

Meningkatkan kemakmuran negara

Perdagangan internasional membawa kemakmuran bagi produsen, pemerintah, dan konsumen. 

Produsen dapat meningkatkan keuntungan dengan menjual ke pasar luar negeri, konsumen mendapat kemudahan memperoleh barang, dan pemerintah mendapatkan devisa negara.

Mengurangi pengangguran

Dengan meningkatnya pesanan dari luar negeri, produsen perlu menambah tenaga kerja guna memenuhi permintaan tersebut. Hal ini membuka lapangan kerja baru dan menekan angka pengangguran.

Memfasilitasi transfer ilmu pengetahuan dan teknologi

Perdagangan internasional mempermudah transfer teknologi canggih, seperti mesin dan peralatan modern, dari negara maju ke negara yang membutuhkannya, mempercepat kemajuan teknologi di negara pengimpor.

Menstabilkan harga pasar

Perdagangan internasional membantu menjaga kestabilan harga di pasar domestik. Saat terjadi kelangkaan barang, impor dapat menekan kenaikan harga. 

Sebaliknya, jika terdapat kelebihan stok barang, ekspor dapat mengurangi tekanan penurunan harga.

Kerugian dari Perdagangan Internasional

Berikut adalah beberapa dampak negatif yang mungkin timbul akibat keterlibatan dalam perdagangan internasional:

  • Kemudahan akses terhadap produk impor di pasar domestik bisa menghambat perkembangan industri lokal.
  • Adanya barang impor berkualitas tinggi dengan harga murah dapat mendorong pola konsumsi yang berlebihan.
  • Pemenuhan kebutuhan pasar global sering kali menyebabkan eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam.
  • Ketergantungan yang tinggi pada teknologi dan modal asing dapat menghambat kemajuan industri dalam negeri.

Selain itu, persaingan usaha yang tidak sehat bisa menyebabkan bisnis kecil mengalami kebangkrutan.

Contoh Perdagangan Internasional

Agar lebih mudah memahami perdagangan internasional, berikut beberapa contoh aktivitas yang biasa dilakukan dalam perdagangan lintas negara:

Ekspor

Ekspor merupakan kegiatan yang sering dijalankan oleh Indonesia, terutama dalam menjual sumber daya alam ke luar negeri, seperti lobster dan produk lainnya. 

Selain lobster, Indonesia juga mengekspor komoditas seperti kelapa sawit, rempah-rempahan, kopi, hingga pasir ke negara tetangga. 

Selain pemerintah, perusahaan swasta dan bisnis kecil juga melakukan ekspor, contohnya ekspor pakaian dengan motif atau desain khas lokal. 

Saat ini, kemudahan jasa pengiriman dan platform marketplace membantu perusahaan kecil untuk mengirimkan dan memasarkan produk mereka ke pasar internasional.

Impor

Kebalikan dari ekspor, impor adalah kegiatan pembelian barang atau jasa dari luar negeri. Indonesia, selain aktif mengekspor, juga sering mengimpor untuk memenuhi kebutuhan domestik, meskipun hal ini kadang menimbulkan perdebatan. 

Contohnya adalah impor bahan pangan seperti buah-buahan dan beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Barter

Barter adalah metode pertukaran barang atau jasa secara langsung tanpa menggunakan uang, di mana nilai barang yang ditukar disesuaikan. 

Contohnya, suatu negara menukar hasil sumber daya alamnya dengan produk yang belum bisa diproduksi sendiri, seperti menukar kelapa sawit dengan peralatan militer. 

Aktivitas barter internasional ini dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama antara negara yang terlibat.

Konsumsi

Perdagangan internasional konsumsi melibatkan penjualan barang di pasar terbuka, di mana barang tersebut dapat berupa produk konsumsi maupun non-konsumsi. 

Contohnya, produk dilelang dan diberikan kepada pihak atau negara yang menawar dengan harga tertinggi. Barang tersebut kemudian bisa diperjualbelikan secara bebas tanpa batasan.

Kebijakan Perdagangan Internasional

Terdapat delapan jenis kebijakan dalam perdagangan internasional yang umum diterapkan, antara lain:

  • Tarif, yaitu pajak yang dikenakan pada barang-barang yang masuk ke suatu negara melalui impor.
  • Subsidi ekspor, yaitu bantuan dana yang diberikan kepada perusahaan atau individu yang menjual produk ke pasar luar negeri.
  • Pembatasan impor, yaitu pembatasan langsung terhadap jumlah barang yang boleh diimpor ke dalam negara.
  • Pengendalian ekspor secara sukarela, yaitu kesepakatan antara pihak terkait untuk mengatur secara sukarela pembatasan ekspor.
  • Ketentuan kandungan lokal, aturan yang mengharuskan sebagian komponen fisik produk berasal dari dalam negeri.
  • Subsidi kredit ekspor, berupa pinjaman dengan bunga yang disubsidi yang diberikan kepada pembeli produk ekspor.
  • Pengawasan atau pengendalian oleh pemerintah.
  • Hambatan birokrasi, yaitu berbagai pembatasan administratif yang diterapkan pemerintah sebagai cara untuk mengurangi impor barang.

Faktor Penggerak Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional tidak hanya mencakup aktivitas ekspor dan impor barang, tetapi juga melibatkan pemanfaatan berbagai jasa terkait perdagangan, seperti jasa pengangkutan, pembayaran internasional, serta kebijakan dari pemerintah negara lain. 

Terjadinya perdagangan antar negara harus didasarkan pada kepercayaan dan prinsip saling menguntungkan. Beberapa faktor yang mendorong terjadinya perdagangan internasional antara lain:

Perbedaan sumber daya alam

Setiap negara memiliki variasi sumber daya alam, kondisi iklim, dan kualitas sumber daya manusia yang berbeda-beda, sehingga menghasilkan perbedaan dalam jumlah dan mutu produk yang dihasilkan. 

Oleh sebab itu, perdagangan internasional penting untuk menjaga kelancaran kuantitas dan kualitas produksi di masing-masing negara.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)

Kemajuan iptek berlangsung secara tidak merata di berbagai negara. Karena itu, suatu negara terdorong untuk melakukan perdagangan internasional agar bisa mengikuti dan mendapatkan teknologi terbaru yang berkembang di negara lain.

Kelebihan produksi yang membutuhkan perluasan pasar

Saat sebuah negara memiliki stok produk yang melebihi kebutuhan domestik, menjual kelebihan tersebut ke negara lain bisa menjadi solusi yang menguntungkan. Ini juga menjadi alasan penting dilakukannya perdagangan internasional.

Ketertarikan warga negara lain terhadap produk tertentu

Globalisasi memungkinkan produk dari suatu negara menjadi diminati oleh masyarakat di negara lain. Untuk memenuhi permintaan ini, perdagangan internasional menjadi langkah yang diperlukan.

Adanya dorongan untuk membangun kerja sama dengan negara lain

Salah satu bentuk kerja sama yang umum dilakukan antar negara adalah perdagangan internasional. Melalui kerja sama ini, negara-negara yang terlibat akan saling memperoleh keuntungan. 

Dengan adanya hubungan perdagangan tersebut, interaksi antar negara menjadi lebih harmonis dan terjalin dengan baik.

Kemajuan di bidang telekomunikasi, informasi, dan transportasi

Kemudahan akses informasi memungkinkan masyarakat suatu negara mengenal kebudayaan dan kehidupan sosial negara lain dengan lebih cepat. 

Pengetahuan ini dapat mendorong warga negara asing untuk berkunjung dan berwisata, sehingga sektor pariwisata domestik juga mendapatkan manfaat dari interaksi ini.

Perluasan pasar

Dengan memperluas pasar ke luar negeri, produk dalam negeri dapat dijual lebih luas, memberikan keuntungan sekaligus menambah pendapatan negara. 

Oleh karena itu, setiap negara harus berhati-hati dan cermat dalam mengelola upaya perluasan pasarnya agar hasilnya optimal.

Memahami faktor-faktor tersebut membuat perdagangan internasional mampu mendorong suatu negara untuk mengembangkan produk unggulan. 

Selain itu, perdagangan juga membuka kesempatan memperluas pasar serta mempelajari teknik produksi modern dari negara lain.

Faktor Penghambat Perdagangan Internasional

Walaupun perdagangan antarnegara telah berlangsung sejak lama, proses ini tetap menghadapi berbagai hambatan. Terdapat beberapa faktor utama yang sering menjadi penyebab terjadinya kendala dalam perdagangan internasional. 

Berikut ini adalah beberapa faktor yang menghambat kelancaran perdagangan antarnegara.

Perbedaan nilai tukar mata uang

Setiap negara menggunakan mata uang yang berbeda, dan nilai mata uang tersebut dapat berubah-ubah sesuai dengan mekanisme pasar. Mata uang yang berlaku di satu negara biasanya tidak berlaku di negara lain. 

Hal ini menyebabkan kesulitan dalam transaksi dan pembayaran lintas negara sehingga perdagangan antarnegara menjadi terhambat.

Kebijakan ekonomi di tingkat internasional

Meskipun beberapa negara menerapkan sistem perdagangan bebas, ada pula yang memberlakukan kebijakan pembatasan impor. 

Kebijakan semacam ini bisa membatasi masuknya barang dari luar ke dalam suatu negara, sehingga menghambat aktivitas perdagangan internasional.

Konflik yang terjadi di suatu negara

Situasi seperti kerusuhan, peperangan, atau ketidakstabilan politik di sebuah negara dapat mengganggu kelancaran perdagangan dengan negara lain karena kondisi yang tidak kondusif tersebut.

Proses ekspor dan impor yang memakan waktu lama

Aktivitas ekspor dan impor merupakan bagian vital dari perdagangan antarnegara. Namun, proses ini sering kali harus melewati prosedur bea masuk dan bea keluar yang rumit, sehingga membutuhkan waktu lebih lama. 

Keterlambatan ini menjadi salah satu faktor yang memperlambat kelancaran perdagangan internasional.

Kualitas sumber daya manusia yang kurang memadai

Sumber daya manusia yang berkualitas tinggi sangat berperan dalam meningkatkan efisiensi produksi. Bagi negara yang tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah, pengoptimalan sumber daya manusia menjadi sangat penting. 

Oleh sebab itu, kurangnya tenaga kerja yang terampil dan berkompeten menjadi hambatan dalam perdagangan antarnegara.

Pengaruh organisasi ekonomi regional

Seiring perkembangan organisasi ekonomi regional, perdagangan antarnegara kini semakin dipengaruhi oleh keanggotaan dalam kelompok tersebut. 

Hanya negara yang menjadi anggota yang memiliki kemudahan akses dalam melakukan perdagangan. Sebaliknya, negara-negara yang bukan anggota akan menghadapi berbagai kesulitan saat melakukan transaksi perdagangan internasional.

Sebagai penutup, pengertian perdagangan internasional mencakup kegiatan jual beli barang dan jasa antarnegara yang melibatkan berbagai tantangan dan peluang global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index