Transportasi

Jakarta Gratiskan Tiga Moda Transportasi Umum pada 1 Juli 2025

Jakarta Gratiskan Tiga Moda Transportasi Umum pada 1 Juli 2025
Jakarta Gratiskan Tiga Moda Transportasi Umum pada 1 Juli 2025

JAKARTA Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi mengumumkan kebijakan tarif Rp0 alias gratis bagi tiga moda transportasi umum utama di ibu kota pada 1 Juli 2025. Kebijakan ini diambil dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, sekaligus menjadi langkah strategis mendorong penggunaan angkutan publik yang lebih masif di kalangan masyarakat.

Tiga moda transportasi yang digratiskan meliputi TransJakarta (termasuk seluruh layanan BRT, non-BRT, Mikrotrans, Metrotrans, dan Minitrans), MRT Jakarta, serta LRT Jakarta. Ketiganya merupakan moda transportasi andalan warga Jakarta yang dioperasikan oleh BUMD milik Pemprov DKI Jakarta.

“Seluruh masyarakat dapat memanfaatkan layanan TransJakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta secara gratis mulai dari perjalanan pertama hingga layanan terakhir pada 1 Juli 2025, tanpa syarat apa pun,” demikian pernyataan resmi Pemprov DKI Jakarta.

Gratis tanpa syarat, cukup datang ke halte atau stasiun

Pemprov DKI Jakarta menegaskan bahwa kebijakan ini berlaku penuh selama satu hari penuh di semua rute dan layanan dari ketiga moda transportasi tersebut. Warga hanya perlu datang langsung ke halte atau stasiun tanpa harus membawa kartu khusus, membeli tiket, ataupun melakukan pendaftaran sebelumnya.

“Ini adalah bentuk apresiasi Pemprov DKI terhadap masyarakat Jakarta dalam rangka Hari Bhayangkara ke-79, sekaligus strategi konkret untuk meningkatkan minat warga menggunakan transportasi umum,” lanjut keterangan Pemprov.

Dorong minat transportasi publik, kurangi polusi

Kebijakan ini bukan sekadar perayaan, melainkan juga bagian dari komitmen Pemprov untuk menekan angka kemacetan di Jakarta yang selama ini menjadi salah satu masalah utama perkotaan. Selain itu, dengan meningkatnya jumlah pengguna transportasi publik, diharapkan emisi kendaraan pribadi dapat ditekan, sehingga kualitas udara di ibu kota semakin baik.

“Memberikan akses transportasi publik yang mudah dan gratis akan meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa beralih ke moda transportasi umum adalah pilihan yang nyaman, hemat, dan ramah lingkungan,” kata perwakilan Dinas Perhubungan DKI Jakarta dalam kesempatan terpisah.

Antisipasi lonjakan penumpang

Pemprov DKI bersama operator transportasi telah menyiapkan langkah antisipasi untuk menghindari kepadatan berlebih. PT Transportasi Jakarta (TransJakarta), PT MRT Jakarta (Perseroda), dan PT LRT Jakarta diminta menyiagakan armada dan personel tambahan untuk memastikan layanan tetap optimal meski terjadi lonjakan penumpang.

“Kami sudah berkoordinasi dengan operator untuk menambah frekuensi perjalanan dan menyiapkan petugas tambahan di setiap titik layanan yang diperkirakan ramai,” ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo.

Rencana kebijakan serupa di hari besar nasional lainnya

Pemprov DKI Jakarta juga mengisyaratkan bahwa kebijakan penggratisan transportasi umum akan diterapkan kembali pada momen penting lainnya. Salah satunya pada peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025 mendatang.

“Pengalaman di momen Hari Bhayangkara ini akan menjadi evaluasi kami untuk penerapan kebijakan serupa pada Hari Kemerdekaan dan perayaan hari besar lainnya,” kata Syafrin.

Pengguna antusias sambut kebijakan

Sementara itu, kebijakan ini disambut positif oleh warga. Banyak yang menyebut program ini bukan hanya membantu dari sisi biaya transportasi harian, tetapi juga memberikan pengalaman langsung bagi mereka yang belum terbiasa menggunakan moda transportasi publik modern seperti MRT dan LRT.

“Bagus sekali, saya jadi semangat ajak anak naik MRT karena gratis. Biasanya kami pakai motor,” ungkap Sari (35), warga Kebayoran Lama, saat diwawancarai di Stasiun MRT Blok M.

Dukung Jakarta sebagai kota global ramah lingkungan

Langkah ini juga mendukung target Jakarta menjadi kota global yang berkelanjutan, sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026 yang menekankan pengembangan transportasi ramah lingkungan sebagai salah satu prioritas utama.

Sebagai informasi, berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI Jakarta, rata-rata harian jumlah pengguna TransJakarta saat ini sudah menembus lebih dari 1 juta penumpang. Sementara itu, MRT Jakarta rata-rata mengangkut sekitar 120.000 penumpang per hari, dan LRT Jakarta 20.000 penumpang per hari. Dengan kebijakan penggratisan, angka ini diperkirakan meningkat signifikan.

Tingkatkan kesadaran soal emisi kendaraan

Menurut laporan terbaru IQAir pada awal 2025, Jakarta menempati posisi ke-5 sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di Asia Tenggara. Tingginya penggunaan kendaraan pribadi menjadi salah satu penyumbang utama emisi gas buang di Jakarta.

Pemprov meyakini peningkatan penggunaan transportasi umum menjadi langkah efektif untuk mengurangi kepadatan lalu lintas sekaligus menurunkan emisi karbon di ibu kota.

“Transportasi publik yang andal dan terjangkau adalah salah satu kunci mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik bagi warga Jakarta,” tambah Syafrin.

Langkah awal menuju perubahan pola mobilitas

Pakar transportasi perkotaan, Djoko Setijowarno, menilai kebijakan ini harus dijadikan pintu masuk untuk mendorong perubahan pola mobilitas masyarakat secara lebih masif.

“Pengalaman gratis ini bisa membuka mata masyarakat bahwa transportasi publik kita sudah semakin baik dan layak digunakan sehari-hari. Tapi ke depan, Pemprov harus memastikan layanan tetap nyaman dan tepat waktu, karena dua hal ini yang paling menentukan kesetiaan pengguna,” ujarnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index