JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Malang bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) resmi meluncurkan Program Proctorship Intervensi Non-Bedah Kardiovaskular di RSUD Kanjuruhan. Program ini diinisiasi untuk meningkatkan kompetensi tenaga medis daerah sekaligus memperkuat layanan kesehatan jantung bagi masyarakat Kabupaten Malang dan sekitarnya.
Pembukaan program secara simbolis dilakukan oleh Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M., yang menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam upaya transformasi layanan kesehatan, khususnya untuk menangani penyakit jantung yang masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
“Program ini sejalan dengan ASTA CITA Presiden dan Wakil Presiden RI serta visi Indonesia Emas 2045, khususnya dalam peningkatan kualitas SDM di sektor sains, teknologi, pendidikan, dan kesehatan,” ujar Bupati Sanusi dalam sambutannya sebagaimana dikutip dari keterangan resmi Pemkab Malang.
Didukung Kemenkes RI dan RS Jantung Harapan Kita
Program Proctorship ini merupakan hasil kolaborasi antara Kemenkes RI dan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Melalui program ini, para dokter di daerah akan mendapatkan transfer pengetahuan langsung dari para ahli kardiovaskular, sehingga kemampuan melakukan tindakan intervensi non-bedah dapat meningkat secara signifikan.
Hadir dalam acara peluncuran tersebut sejumlah pejabat penting, antara lain Plt Direktur RSUD Kanjuruhan Yudiono, S.KP., M.Kes., dr. Bobi Prabowo, Sp.Em., KEC, M.Biomed., FICEP selaku Direktur Perencanaan dan Pengembangan Strategi Layanan RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, serta perwakilan dari Kemenkes RI, RS Jantung Harapan Kita, dan RSUD dr. Saiful Anwar Malang.
Penyakit Jantung Masih Ancaman Serius
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa penyakit kardiovaskular menjadi salah satu penyebab utama kematian di Indonesia. Situasi ini juga tercermin di Kabupaten Malang, yang mengalami tingginya angka kasus penyakit jantung.
Bupati Sanusi menekankan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan, khususnya dalam penanganan penyakit jantung yang membutuhkan keahlian khusus.
“Melalui transfer pengetahuan dan keterampilan dari para ahli, kita harap kompetensi dokter dan tenaga medis di RSUD Kanjuruhan semakin meningkat, khususnya dalam melakukan intervensi non-bedah. Ini bukan sekadar pelatihan, melainkan awal dari kerja sama jangka panjang,” tegas Bupati Sanusi.
Dorong Transformasi Pelayanan Kesehatan di Daerah
Program Proctorship ini sejalan dengan agenda transformasi layanan kesehatan yang tengah digalakkan oleh pemerintah pusat. Fokus transformasi tidak hanya pada aspek kuratif, tetapi juga pada promotif dan preventif agar masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang lebih komprehensif dan berkualitas.
Menurut dr. Bobi Prabowo, Sp.Em., KEC, M.Biomed., FICEP, program Proctorship ini akan membantu rumah sakit daerah seperti RSUD Kanjuruhan dalam mengembangkan layanan kardiovaskular tanpa harus mengirim pasien ke rumah sakit besar di kota-kota besar.
“Program ini diharapkan mengurangi beban rujukan dan mempercepat penanganan pasien jantung di daerah. Selain itu, akan lebih banyak masyarakat di daerah yang bisa mendapat akses layanan jantung yang berkualitas tanpa harus jauh-jauh ke kota besar,” ungkap dr. Bobi saat ditemui usai acara pembukaan, Sabtu (28/6/2025).
Komitmen Pemkab Malang
Pemerintah Kabupaten Malang, melalui Bupati Sanusi, menyatakan kesiapan penuh dalam mendukung peningkatan kompetensi tenaga medis lokal dan pengembangan infrastruktur layanan kesehatan, khususnya di bidang kardiovaskular.
Bupati menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya berkomitmen pada peningkatan kapasitas tenaga medis, tetapi juga pada ketersediaan sarana dan prasarana pendukung. “Kami akan mendukung penuh program ini, baik melalui penyediaan alat kesehatan yang memadai maupun peningkatan kapasitas SDM agar pelayanan jantung di Malang bisa setara dengan kota besar,” kata Sanusi.
Langkah Konkret untuk Indonesia Emas 2045
Transformasi layanan kesehatan ini menjadi salah satu komponen penting dalam mendukung visi besar Indonesia Emas 2045. Dengan peningkatan layanan kesehatan di daerah, kualitas hidup masyarakat diharapkan semakin baik sehingga dapat berkontribusi pada pembangunan nasional secara menyeluruh.
Sementara itu, pihak Kementerian Kesehatan RI menyebut program Proctorship seperti yang dilaksanakan di RSUD Kanjuruhan akan terus diperluas ke berbagai daerah lain di Indonesia, terutama wilayah yang memiliki kasus penyakit kardiovaskular tinggi.
“Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memastikan semua masyarakat Indonesia, tidak hanya di perkotaan, mendapatkan layanan kesehatan yang setara dan berkualitas,” ujar perwakilan Kemenkes RI.
Peran Strategis RSUD Kanjuruhan
Dengan adanya program ini, RSUD Kanjuruhan diharapkan dapat menjadi pusat rujukan layanan kardiovaskular di wilayah Malang Raya dan sekitarnya. RSUD Kanjuruhan juga akan memperkuat kerja sama dengan rumah sakit lainnya untuk mengoptimalkan jejaring layanan kesehatan di wilayah Jawa Timur.
“Kerja sama ini akan membuka peluang besar bagi pengembangan layanan kardiovaskular, termasuk memperkuat sistem rujukan berjenjang yang lebih efektif,” kata Plt Direktur RSUD Kanjuruhan Yudiono, S.KP., M.Kes., menambahkan.
Dukungan Masyarakat Diperlukan
Bupati Sanusi juga mengajak seluruh elemen masyarakat Kabupaten Malang untuk mendukung program ini dengan menjaga pola hidup sehat dan rutin memeriksakan kondisi kesehatan, khususnya terkait risiko penyakit jantung.
“Selain dukungan pemerintah, peran masyarakat sangat penting dalam menekan angka kasus penyakit jantung melalui gaya hidup sehat dan kesadaran melakukan pemeriksaan dini,” pungkas Sanusi.