Wisata

Ini 6 Desa Wisata Indonesia yang Diakui Dunia, Eksotis dan Sarat Budaya

Ini 6 Desa Wisata Indonesia yang Diakui Dunia, Eksotis dan Sarat Budaya
Ini 6 Desa Wisata Indonesia yang Diakui Dunia, Eksotis dan Sarat Budaya

JAKARTA — Indonesia kembali membuktikan kekayaan budaya dan pesona alamnya melalui sejumlah desa wisata yang mendunia. Tidak hanya menjadi magnet wisatawan lokal, desa-desa wisata ini juga berhasil menarik perhatian internasional, menempatkan nama Indonesia di peta pariwisata global.

Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf, Dwi Marhen Yono, menyebutkan desa wisata merupakan ujung tombak pengembangan pariwisata berkelanjutan. “Desa wisata yang dikelola dengan baik mampu menjaga tradisi, meningkatkan ekonomi masyarakat, dan mendatangkan wisatawan mancanegara,” ujar Dwi Marhen, menekankan pentingnya peran desa wisata dalam memajukan pariwisata nasional.

Berikut enam desa wisata di Indonesia yang telah mendunia dengan keunikan budaya dan keindahan alamnya:

1. Desa Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur

Dijuluki “desa di atas awan”, Wae Rebo berada di ketinggian 1.000 meter di Kabupaten Manggarai. Desa ini dikenal dengan rumah adat kerucut Mbaru Niang yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia. Wae Rebo juga meraih penghargaan ASEAN Community Based Tourism Award 2023 dan dinobatkan sebagai desa terindah kedua di dunia tahun 2024 versi The Spectator Index.

Keaslian budaya dan tradisi yang masih dijaga ketat membuat Wae Rebo menjadi destinasi impian para wisatawan yang ingin merasakan pengalaman autentik.

2. Desa Pemuteran, Bali

Awalnya dikenal sebagai desa nelayan, Pemuteran kini berkembang menjadi destinasi wisata internasional berkat keindahan bawah lautnya. Terumbu karang yang terjaga membuat Pemuteran populer untuk diving dan snorkeling. Pada 2018, Lonely Planet menobatkan Pemuteran sebagai salah satu dari 10 Destinasi Terbaik Asia.

Tak hanya keindahan alam, desa ini juga terkenal dengan proyek konservasi terumbu karang berbasis masyarakat yang menjadi contoh wisata berkelanjutan berkelas dunia.

3. Desa Penglipuran, Bali

Desa adat ini terkenal dengan kebersihan dan kelestarian budayanya. Konsep Tri Mandala yang diterapkan dalam tata ruangnya menjadikan Penglipuran salah satu desa terbersih di dunia menurut Conde Nast Traveler pada 2018.

Wisatawan yang datang ke sini dapat menikmati atmosfer Bali kuno, berinteraksi dengan warga, serta menyaksikan upacara adat yang masih dilestarikan hingga kini. “Penglipuran adalah simbol keharmonisan manusia dengan lingkungan,” ujar perwakilan pengelola Desa Penglipuran.

4. Desa Nglanggeran, Yogyakarta

Berada di kawasan Gunungkidul, Nglanggeran dikenal sebagai desa wisata gunung api purba. Desa ini menawarkan panorama menakjubkan seperti pendakian Gunung Nglanggeran, Embung Nglanggeran, serta wisata budaya di Kampung Pitu.

Pada 2017, Nglanggeran meraih ASEAN Community Based Tourism Awards dan diakui United Nations Tourism sebagai salah satu desa wisata terbaik dunia. Desa ini juga sukses mengelola potensi wisata berbasis masyarakat yang meningkatkan kesejahteraan warga.

5. Desa Pentingsari, Yogyakarta

Terletak di Sleman, Desa Pentingsari mengusung konsep ekowisata dengan berbagai aktivitas menarik seperti belajar membatik, wisata alam sekitar Gunung Merapi, hingga menyaksikan seni tradisional.

Pentingsari meraih penghargaan Green Bronze Indonesian Sustainable Tourism Award (ISTA) pada 2017 berkat pengelolaan pariwisata yang mengedepankan keberlanjutan ekonomi dan ekologi. Desa ini menjadi destinasi favorit wisatawan asing yang ingin merasakan budaya Jawa secara langsung.

6. Desa Tamansari, Banyuwangi

Desa Tamansari berada di kaki Gunung Ijen dan menjadi pintu gerbang menuju Kawah Ijen, destinasi wisata terkenal di Jawa Timur. Desa ini juga dikenal sebagai sentra peternakan sapi perah yang menghasilkan produk susu berkualitas.

Tamansari menyabet predikat “Pemanfaatan Desa Wisata Terbaik” dan menawarkan wisata budaya seperti festival rakyat, pertunjukan seni tradisional, serta edukasi pertanian dan peternakan. “Tamansari adalah contoh sukses desa wisata yang mengoptimalkan potensi lokal untuk menarik wisatawan dunia,” ungkap perwakilan Dinas Pariwisata Banyuwangi.

Kontribusi Desa Wisata pada Ekonomi dan Budaya Nasional

Keberhasilan keenam desa wisata ini menunjukkan betapa besar potensi pariwisata berbasis desa di Indonesia. Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat desa wisata menyumbang peningkatan kunjungan wisatawan hingga 15% pada 2023. Hal ini juga berdampak langsung pada pendapatan masyarakat lokal yang terlibat dalam sektor pariwisata.

“Desa wisata bukan hanya destinasi, tapi juga etalase budaya Indonesia yang memperkenalkan tradisi ke dunia,” tegas Dwi Marhen. Ke depan, pemerintah terus mendorong pengembangan desa wisata dengan memberikan pelatihan pengelolaan wisata, bantuan infrastruktur, dan promosi ke pasar internasional.

Keenam desa wisata ini tidak hanya menyuguhkan pemandangan menakjubkan, tetapi juga pengalaman budaya yang sulit ditemukan di tempat lain. Dari rumah adat Wae Rebo yang megah, terumbu karang Pemuteran yang memesona, hingga keramahan warga Penglipuran yang luar biasa, semuanya memperlihatkan wajah Indonesia yang kaya dan beragam.

Tips Berkunjung ke Desa Wisata

Rencanakan perjalanan di luar musim liburan untuk menghindari keramaian.

Hormati adat dan budaya setempat, termasuk tata krama dan pakaian.

Gunakan jasa pemandu lokal untuk pengalaman yang lebih mendalam.

Ikut serta dalam aktivitas budaya atau konservasi untuk mendukung ekonomi desa.

Dengan pesona yang mendunia, desa-desa wisata ini wajib masuk daftar kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara. Jadi, dari keenam desa tersebut, mana yang paling ingin Anda kunjungi?

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index