Liga Italia

Pertandingan Terakhir Liga Italia Francesco Totti

Pertandingan Terakhir Liga Italia Francesco Totti
Pertandingan Terakhir Liga Italia Francesco Totti

JAKARTA - Stadion Olimpico Roma akan menjadi saksi bisu momen paling emosional dalam sejarah sepak bola Italia malam ini, Minggu 30 Juni 2025. Francesco Totti, kapten legendaris dan ikon abadi AS Roma, akan menjalani pertandingan terakhirnya bersama klub yang telah ia bela sepanjang karier profesionalnya. Laga menghadapi Genoa ini bukan sekadar penutup musim, tapi juga menandai akhir dari perjalanan luar biasa Totti sebagai pesepak bola aktif setelah lebih dari dua dekade membela panji Giallorossi.

Francesco Totti, yang kini berusia 42 tahun, telah menjadi simbol kesetiaan dan dedikasi dalam sepak bola modern, dunia yang kini semakin langka melihat pemain bertahan di satu klub sepanjang kariernya. Totti memulai debutnya bersama AS Roma pada tahun 1993 di usia 16 tahun, dan sejak saat itu ia menjelma menjadi jantung, jiwa, dan pemimpin di lapangan bagi klub ibu kota Italia tersebut.

“Malam ini akan menjadi malam yang sangat emosional. Saya tumbuh bersama Roma, dan Roma adalah bagian dari diri saya. Ini bukan hanya pertandingan terakhir saya, ini adalah bagian hidup saya yang akan saya tinggalkan di lapangan,” ungkap Totti dalam pernyataan emosional yang disampaikan kepada media menjelang laga terakhirnya.

Dua Dekade, Satu Klub: Kisah Kesetiaan Francesco Totti

Francesco Totti bukan sekadar pemain, ia adalah simbol dari AS Roma. Dalam kariernya yang berlangsung selama 25 tahun bersama klub yang bermarkas di Stadion Olimpico, Totti mencatatkan:

- Lebih dari 780 penampilan resmi

- 307 gol di semua kompetisi

- Pemegang rekor pencetak gol terbanyak sepanjang masa AS Roma

- Pemegang rekor penampilan terbanyak dalam sejarah klub

Pencapaian ini menjadikannya sebagai salah satu legenda terbesar yang pernah dilahirkan oleh sepak bola Italia. Totti dikenal bukan hanya karena kehebatannya di lapangan, tetapi juga karena kesetiaan dan kecintaannya yang mendalam terhadap AS Roma, meski berkali-kali mendapat tawaran dari klub-klub top Eropa.

“Saya punya kesempatan bergabung dengan Real Madrid dan klub besar lainnya. Tapi hati saya selalu memilih Roma. Ini bukan tentang trofi atau uang, ini tentang cinta dan rumah,” ujar Totti dalam wawancara dokumenter beberapa tahun lalu.

Pertandingan Kontra Genoa: Penutupan Layar Sang Gladiator

Pertandingan malam ini melawan Genoa akan menjadi momen yang sulit dilupakan, tidak hanya oleh Totti, tetapi juga oleh para Romanisti — sebutan untuk pendukung fanatik AS Roma. Stadion Olimpico dipastikan akan penuh sesak, dengan puluhan ribu suporter hadir untuk memberikan penghormatan terakhir bagi idola mereka.

Pihak klub telah menyiapkan sejumlah seremoni khusus usai laga, termasuk penghormatan simbolis di tengah lapangan serta pemutaran video kenangan perjalanan karier Totti. Suporter juga diminta mengenakan atribut khusus berwarna emas dan merah, warna kebesaran Roma, sebagai simbol penghormatan terakhir.

“Francesco bukan hanya legenda Roma, dia adalah bagian dari kota ini. Tidak akan ada pemain lain seperti dia,” kata Luciano Spalletti, pelatih AS Roma, yang turut mendampingi Totti dalam musim terakhirnya.

Lebih dari Sekadar Pemain: Pengaruh Totti di Luar Lapangan

Selain kontribusinya di lapangan, Totti juga dikenal sebagai sosok yang dekat dengan komunitas dan masyarakat Roma. Ia kerap terlibat dalam berbagai kegiatan amal, terutama untuk anak-anak dan keluarga kurang mampu. Namanya tidak hanya harum di kalangan suporter, tapi juga di kalangan masyarakat umum.

Sebagai seorang pemimpin, Totti juga dikenal rendah hati dan menjadi panutan bagi generasi muda. Banyak pemain muda Roma yang mengaku menjadikan Totti sebagai inspirasi utama mereka dalam bermain sepak bola.

“Totti adalah segalanya bagi saya. Saya mulai bermain sepak bola karena ingin menjadi seperti dia,” ujar Lorenzo Pellegrini, gelandang muda Roma yang juga berasal dari akademi klub.

Masa Depan Totti: Tetap Bersama Roma?

Meski akan pensiun sebagai pemain aktif, banyak spekulasi beredar mengenai masa depan Totti pasca pertandingan terakhirnya. Beberapa laporan menyebutkan bahwa ia akan menjabat posisi direktur teknis atau duta besar klub, agar tetap terlibat dalam pembangunan masa depan AS Roma.

Totti sendiri belum memberikan pernyataan pasti mengenai langkah berikutnya, namun ia menegaskan bahwa Roma akan selalu menjadi bagian dari hidupnya.

“Saya tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Tapi satu hal yang pasti, saya tidak akan jauh-jauh dari Roma. Klub ini adalah rumah saya,” ujar Totti penuh makna.

Warisan Abadi Francesco Totti

Francesco Totti telah menorehkan warisan yang tak akan pernah terlupakan. Dalam dunia sepak bola yang kini banyak didominasi oleh loyalitas kepada kontrak dan komersialisasi, Totti menghadirkan nilai-nilai kejujuran, dedikasi, dan kecintaan yang tulus terhadap klubnya.

Sepanjang kariernya, ia hanya pernah menjuarai Serie A satu kali, yakni pada musim 2000/2001. Namun, prestasi bukan ukuran tunggal bagi kebesaran Totti. Ia telah memberikan kepada AS Roma lebih dari sekadar trofi — ia memberi hati, jiwa, dan seluruh hidupnya.

“Saya mungkin bukan pemain terbaik dunia, tapi saya adalah pemain terbaik untuk Roma,” tutup Totti dalam pernyataan yang membuat ribuan suporter meneteskan air mata.

Pertandingan AS Roma melawan Genoa malam ini bukan hanya laga biasa di Serie A. Ini adalah akhir dari sebuah era. Francesco Totti, sang pangeran Roma, akan memainkan pertandingan terakhirnya setelah 25 tahun mengabdi. Momen ini menjadi refleksi bukan hanya atas karier seorang pemain, tetapi juga peringatan tentang makna sejati dari loyalitas, cinta, dan komitmen dalam sepak bola.

AS Roma akan terus melangkah, namun sosok Totti akan selalu menjadi bagian dari denyut jantung klub. Bagi publik Roma dan dunia sepak bola, Totti bukan hanya legenda — ia adalah warisan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index