KERETA API

HUT Bhayangkara, 9 Kereta Api Jarak Jauh Berhenti di Stasiun Jatinegara

HUT Bhayangkara, 9 Kereta Api Jarak Jauh Berhenti di Stasiun Jatinegara
HUT Bhayangkara, 9 Kereta Api Jarak Jauh Berhenti di Stasiun Jatinegara

JAKARTA - Dalam upaya memberikan kemudahan akses transportasi bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengambil langkah taktis dengan menambahkan pemberhentian sembilan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) di Stasiun Jatinegara, mulai Selasa, 1 Juli 2025.

Langkah ini diambil menyusul tingginya mobilitas warga Jabodetabek dan kebutuhan konektivitas langsung ke stasiun yang lebih dekat dengan kawasan timur Jakarta, seperti Matraman, Cipinang, hingga Bekasi. Stasiun Gambir, yang selama ini menjadi titik awal keberangkatan eksklusif bagi kereta api kelas eksekutif dan campuran, kini didukung oleh Stasiun Jatinegara sebagai titik naik alternatif bagi penumpang yang sebelumnya harus ke pusat kota terlebih dahulu.

Dengan adanya pemberhentian tambahan ini, masyarakat kini tidak perlu lagi menempuh perjalanan panjang ke pusat kota untuk mengakses kereta jarak jauh, khususnya yang berangkat dari Gambir. Inisiatif ini disambut positif oleh para pengguna kereta api, khususnya yang bermukim di wilayah Jakarta Timur dan sekitarnya.

Kebijakan Pemberhentian: Bukan Sekadar Teknis, Tapi Strategis

Selama ini, banyak masyarakat yang tinggal di kawasan timur Jakarta merasa akses mereka ke layanan kereta api jarak jauh kurang praktis. Harus menembus kemacetan ibu kota untuk mencapai Stasiun Gambir merupakan tantangan tersendiri, terlebih pada jam sibuk.

Dengan membuka opsi pemberhentian di Stasiun Jatinegara, PT KAI mengatasi tantangan ini dengan solusi yang bersifat strategis dan berbasis kebutuhan pelanggan. Kebijakan ini dipandang sebagai bentuk inovasi pelayanan yang tidak hanya memperhatikan efisiensi operasional, tapi juga kenyamanan pengguna jasa.

Meskipun hanya berlaku untuk naik penumpang, bukan turun, keputusan untuk menjadikan Jatinegara sebagai titik naik merupakan langkah cerdas dalam memecah kepadatan penumpang di Gambir, sekaligus memperluas jangkauan layanan.

Kereta Api Mana Saja yang Akan Berhenti di Jatinegara?

Berikut adalah daftar sembilan Kereta Api Jarak Jauh yang mulai 1 Juli 2025 akan berhenti di Stasiun Jatinegara untuk melayani naik penumpang:

KA Argo Lawu (Gambir – Solo Balapan)

KA Argo Dwipangga (Gambir – Solo Balapan)

KA Argo Sindoro (Gambir – Semarang Tawang)

KA Argo Muria (Gambir – Semarang Tawang)

KA Sembrani (Gambir – Surabaya Pasar Turi)

KA Gajayana (Gambir – Malang)

KA Bima (Gambir – Surabaya Gubeng)

KA Taksaka (Gambir – Yogyakarta)

KA Purwojaya (Gambir – Cilacap)

Langkah ini merupakan bagian dari evaluasi berkala yang dilakukan oleh PT KAI terhadap pola layanan dan kebutuhan pasar. Dari data historis dan masukan penumpang, PT KAI menyadari perlunya akses naik kereta yang lebih dekat bagi warga di sisi timur Jakarta.

Manfaat Ganda: Dekatkan Layanan dan Kurangi Beban Lalu Lintas

Bukan hanya meningkatkan kenyamanan pengguna, pemberhentian ini juga diharapkan membantu mengurangi beban lalu lintas ke pusat kota. Dengan lebih banyak penumpang memilih naik dari Jatinegara, arus kendaraan menuju Stasiun Gambir — yang selama ini cukup padat — diperkirakan akan berkurang.

Selain itu, dari sisi operasional, penyebaran titik naik penumpang ke lebih dari satu stasiun memungkinkan PT KAI untuk mengelola arus masuk kereta api dengan lebih baik, tanpa harus bergantung pada satu simpul utama.

Dukungan Infrastruktur Stasiun Jatinegara

Sebagai stasiun besar yang telah mengalami revitalisasi beberapa tahun terakhir, Stasiun Jatinegara kini dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, mulai dari ruang tunggu yang luas, sistem boarding modern, jalur pedestrian yang ramah pengguna, serta integrasi moda transportasi lain seperti TransJakarta dan KRL Commuter Line.

Dari sisi aksesibilitas, Jatinegara menjadi pilihan ideal bagi penumpang dari kawasan timur Jakarta, Bekasi, hingga Depok yang ingin menghindari keramaian pusat kota.

Prosedur dan Ketentuan: Tidak untuk Turun Penumpang

Meskipun sembilan KAJJ akan berhenti di Jatinegara untuk menaikkan penumpang, penting dicatat bahwa tidak ada penurunan penumpang di stasiun ini. Artinya, Stasiun Jatinegara hanya melayani naik penumpang untuk kereta-kereta yang disebutkan, sedangkan penurunan tetap dilakukan di stasiun tujuan utama seperti Gambir atau lainnya tergantung rute.

Kebijakan ini dimaksudkan untuk menjaga kelancaran operasional dan menghindari penumpukan aktivitas di luar dari rencana teknis perkeretaapian yang sudah ditetapkan.

Respon Masyarakat: Positif dan Apresiatif

Kebijakan ini mendapatkan tanggapan positif dari banyak pihak. Sejumlah penumpang yang berdomisili di wilayah Jakarta Timur menyambut baik langkah PT KAI karena memberikan efisiensi waktu dan biaya perjalanan. Mereka tak perlu lagi melakukan perjalanan jauh atau menghadapi kemacetan demi mengejar kereta dari Gambir.

“Saya biasanya harus berangkat 2 jam sebelum jadwal kereta kalau dari rumah ke Gambir. Tapi dengan adanya pemberhentian di Jatinegara, mungkin cukup 30-40 menit saja,” ujar Dian, seorang karyawan swasta yang rutin bepergian ke Yogyakarta setiap dua pekan sekali.

Layanan yang Semakin Dekat dengan Masyarakat

Dengan menambahkan Stasiun Jatinegara sebagai titik naik untuk sembilan KAJJ, PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali menunjukkan komitmennya untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat. Kebijakan ini tidak hanya memperluas aksesibilitas, tapi juga memberi bukti nyata bahwa transportasi massal berbasis rel bisa terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan pengguna.

Ke depan, keberhasilan program ini bisa menjadi landasan untuk pengembangan titik-titik layanan baru di stasiun lain, terutama yang memiliki potensi volume penumpang tinggi dan dukungan infrastruktur memadai.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index