Finansial

3 Kunci Literasi Finansial Wajib Gen Z

3 Kunci Literasi Finansial Wajib Gen Z
3 Kunci Literasi Finansial Wajib Gen Z

JAKARTA - Kemudahan akses teknologi yang dinikmati Generasi Z saat ini ternyata membawa dua sisi mata uang. Di satu sisi, Gen Z, yang lahir dan besar di era serba digital, dimanjakan dengan beragam kemudahan dalam mendapatkan informasi, hiburan, bahkan layanan keuangan. Namun di sisi lain, arus digitalisasi yang kencang justru menjadi tantangan baru bagi anak muda untuk tetap bijak dalam mengelola keuangan pribadi.

Kondisi ini diperparah dengan maraknya gaya hidup konsumtif, budaya serba instan, dan tekanan sosial dari media sosial, seperti fenomena FOMO (fear of missing out), yang memicu kebiasaan belanja impulsif. Jika tidak memiliki dasar pengetahuan finansial yang baik, bukan tidak mungkin generasi ini akan terjebak dalam siklus keuangan yang tidak sehat.

Melansir informasi dari akun Instagram @sikapiuangmu, literasi finansial sejak dini menjadi kunci agar pelajar dan mahasiswa dapat lebih siap menghadapi tantangan ekonomi. Terdapat tiga kemampuan dasar yang sebaiknya dikuasai anak muda agar keuangan tetap terkendali dan bisa menata masa depan secara mandiri:

1. Memilah dengan Cermat: Kebutuhan vs. Keinginan

Salah satu kesalahan mendasar yang sering dilakukan anak muda dalam mengatur uang adalah tidak bisa membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. Padahal, kemampuan ini merupakan langkah awal yang sangat penting dalam pengelolaan keuangan.

Contoh sederhana, kebutuhan mencakup biaya pendidikan, makanan, dan transportasi untuk menunjang aktivitas belajar. Sebaliknya, membeli kopi kekinian setiap hari, mengikuti tren fashion terbaru, hingga langganan aplikasi streaming yang jarang dipakai, termasuk keinginan yang sebaiknya tidak selalu diprioritaskan.

Bukan berarti anak muda tidak boleh menikmati hiburan, tetapi kesadaran untuk menomorsatukan pengeluaran yang esensial sangat penting. Dengan memilah pengeluaran, risiko kehabisan uang di pertengahan bulan bisa diminimalisir.

2. Disiplin Menyusun Anggaran dan Mencatat Pengeluaran

Langkah kedua yang wajib dikuasai Gen Z adalah kemampuan menyusun anggaran yang terukur dan rutin mencatat pengeluaran. Anggaran ibarat peta yang membantu anak muda mengarahkan arus keuangannya agar tidak kebablasan.

Salah satu metode sederhana yang bisa diterapkan adalah pola 10/20/30/40: alokasikan 10% untuk kegiatan sosial, 20% untuk tabungan atau investasi, 30% untuk membayar cicilan atau kewajiban, dan 40% untuk kebutuhan pokok sehari-hari.

“Tidak harus selalu pakai aplikasi berbayar, kok. Catatan sederhana di buku tulis, di ponsel, atau Excel sudah cukup penting, asal dilakukan secara konsisten,” tulis akun @sikapiuangmu.

Mencatat pengeluaran membuat Gen Z lebih sadar ke mana saja uangnya mengalir. Kebiasaan ini membantu mereka mengevaluasi pengeluaran yang tak perlu, serta menyesuaikan pengelolaan uang dengan prioritas keuangan yang lebih mendesak.

3. Menetapkan Target Finansial untuk Memacu Motivasi Menabung

Selain memilah pengeluaran dan menyusun anggaran, kemampuan menetapkan target finansial juga tidak kalah penting. Dengan memiliki tujuan yang jelas, Gen Z akan lebih termotivasi menabung dan lebih disiplin dalam menggunakan uang.

Tujuan finansial tidak harus langsung besar, tetapi bisa dimulai dari hal sederhana seperti menyiapkan dana darurat pribadi, membeli gadget penunjang studi, atau menabung untuk liburan bersama teman tanpa perlu berutang.

Target ini dapat dibagi menjadi jangka pendek (misalnya 3-6 bulan), jangka menengah (1-3 tahun), dan jangka panjang (lebih dari 5 tahun). Strategi ini mengajarkan Gen Z pentingnya perencanaan keuangan yang terstruktur sejak muda.

Untuk mendukung target ini, anak muda bisa memanfaatkan produk tabungan khusus pelajar dan mahasiswa seperti SimPel atau SIMUDA, yang dirancang untuk memudahkan anak muda menabung dengan setoran ringan.

Pentingnya Literasi Finansial Sejak Dini di Era Serba Digital

Menguasai tiga keterampilan dasar di atas bukan hanya sekadar strategi untuk menghindari kehabisan uang bulanan, tetapi juga bagian penting dalam mempersiapkan masa depan finansial yang sehat. Semakin awal Gen Z belajar mengelola keuangan, semakin siap mereka menghadapi berbagai tantangan ekonomi di masa depan.

Terlebih, di era digital seperti sekarang, tantangan pengelolaan keuangan datang tidak hanya dari gaya hidup, tetapi juga dari beragam penawaran instan seperti paylater, kemudahan kredit online, dan promo belanja digital yang sering menggoda.

Dengan literasi finansial yang baik, anak muda dapat lebih bijak memanfaatkan fasilitas keuangan digital tanpa terjerumus pada utang konsumtif.

Sebagaimana ditekankan @sikapiuangmu, “Pengelolaan finansial bukan soal besar kecilnya penghasilan, tapi bagaimana kita merencanakan dan menggunakan uang dengan bijak.”

Oleh karena itu, penting bagi para pelajar dan mahasiswa untuk terus mengasah keterampilan finansial mereka agar memiliki fondasi yang kokoh dalam meraih kemandirian ekonomi di masa mendatang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index