SAHAM

Rekomendasi Saham Saat IHSG Sideways

Rekomendasi Saham Saat IHSG Sideways
Rekomendasi Saham Saat IHSG Sideways

JAKARTA - Di tengah ketidakpastian pasar global, pelaku pasar modal di Indonesia disarankan tetap mencermati peluang yang muncul. Meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak cenderung stagnan atau sideways, beberapa saham dari sektor-sektor tertentu dinilai masih menawarkan potensi menarik untuk dikoleksi.

Analisis terbaru dari tim riset Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan bahwa IHSG kemungkinan tidak akan bergerak signifikan dalam waktu dekat. Hal ini disebabkan oleh kombinasi sentimen yang datang dari bursa global di Amerika Serikat dan Asia, yang menunjukkan pergerakan beragam.

“Kami memperkirakan IHSG akan bergerak sideways hari ini, di tengah sentimen beragam di pasar regional dan komoditas,” demikian pernyataan resmi dari tim analis Samuel Sekuritas Indonesia dalam laporan riset harian mereka.

Pagi ini, pasar Asia turut mencerminkan kondisi yang tidak seragam. Di satu sisi, indeks Kospi Korea Selatan mencatatkan penguatan sebesar 0,37%, menunjukkan optimisme terbatas dari pelaku pasar. Namun, hal ini berbanding terbalik dengan indeks Nikkei Jepang yang justru melemah 0,26%, mengindikasikan tekanan jual masih terjadi.

Sektor Potensial Masih Layak Dilirik

Meskipun IHSG diproyeksikan bergerak mendatar, investor tetap memiliki kesempatan untuk memanfaatkan peluang di beberapa sektor. Samuel Sekuritas menyoroti bahwa sektor energi, pertambangan, perindustrian, dan telekomunikasi masih memiliki daya tarik tersendiri.

Beberapa emiten yang menjadi rekomendasi mereka antara lain adalah Astra International (ASII), Telkom Indonesia (TLKM), Barito Pacific (BRPT), Petrosea (PTRO), Pertamina Geothermal Energy (PGEO), dan Triputra Agro Persada (TAPG). Masing-masing emiten tersebut dinilai memiliki prospek jangka pendek yang menjanjikan dan potensi teknikal untuk memberikan imbal hasil optimal.

Berikut adalah rincian teknikal dari masing-masing saham yang direkomendasikan:

1. Astra International (ASII)

ASII menjadi salah satu saham blue chip yang patut dipertimbangkan. Perkiraan harga pembelian berada di kisaran Rp4.860 hingga Rp4.930. Target keuntungan (take profit) disarankan pada level atas dari rentang tersebut. Sementara itu, investor disarankan melakukan cutloss apabila harga turun di bawah Rp4.680.

2. Telkom Indonesia (TLKM)

Sebagai pemimpin sektor telekomunikasi, TLKM masih menarik untuk dikoleksi. Harga pembelian direkomendasikan pada rentang Rp2.780 hingga Rp2.880. Jika harga melemah dan menyentuh di bawah Rp2.630, investor disarankan mempertimbangkan cutloss untuk mengelola risiko.

3. Barito Pacific (BRPT)

Perusahaan konglomerasi yang bergerak di bidang energi dan petrokimia ini dinilai punya potensi kenaikan harga dalam jangka pendek. Harga pembelian BRPT direkomendasikan di kisaran Rp1.800 hingga Rp1.935, dengan cutloss di bawah Rp1.655.

4. Petrosea (PTRO)

Emiten yang berafiliasi dengan pengusaha besar Prajogo Pangestu ini juga menjadi sorotan. Harga ideal untuk mengoleksi saham PTRO berada di kisaran Rp2.980 hingga Rp3.100. Cutloss disarankan jika harga anjlok di bawah Rp2.790.

5. Pertamina Geothermal Energy (PGEO)

Sebagai anak usaha BUMN Pertamina yang fokus pada sektor energi terbarukan, PGEO termasuk saham yang dipandang layak dikoleksi. Kisaran harga pembelian adalah Rp1.560 hingga Rp1.625. Cutloss dipatok di bawah level Rp1.445.

6. Triputra Agro Persada (TAPG)

Saham dari grup Triputra ini berada di sektor agribisnis dan perkebunan yang dinilai defensif. Rentang harga beli yang direkomendasikan berada pada kisaran Rp1.180 hingga Rp1.265, dengan cutloss jika harga turun di bawah batas tersebut.

Strategi Bertahan Saat Pasar Mendatar

Pergerakan sideways IHSG bukan berarti tidak ada peluang. Justru pada kondisi seperti inilah, seleksi saham menjadi sangat krusial. Investor perlu lebih cermat memilih saham-saham dengan fundamental solid dan potensi teknikal yang menguntungkan dalam jangka pendek.

Saham-saham yang direkomendasikan Samuel Sekuritas tersebut umumnya berasal dari sektor dengan karakteristik defensif, atau yang memiliki proyeksi pendapatan yang tetap solid meskipun kondisi pasar tidak menentu.

Misalnya, sektor energi dan pertambangan cenderung tetap kuat karena didukung oleh permintaan global, terutama bila harga komoditas mengalami kenaikan. Sementara itu, sektor telekomunikasi seperti TLKM tetap menjanjikan karena kebutuhan layanan digital yang terus meningkat.

Dengan pergerakan IHSG yang diprediksi stagnan, investor sebaiknya menempatkan strategi jangka pendek berbasis teknikal sebagai prioritas. Saham-saham seperti ASII, TLKM, dan PGEO menawarkan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meraih keuntungan moderat, asalkan batas risiko dipantau dengan ketat.

Pasar modal memang tidak selalu bergerak agresif, namun momentum tetap bisa diambil oleh investor yang jeli membaca arah pasar dan memanfaatkan rekomendasi-rekomendasi yang berbasis analisis kuat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index