JAKARTA - Fenomena budaya lokal kerap kali melahirkan kejutan di ranah global. Salah satu contohnya adalah Festival Pacu Jalur di Kuantan Singingi, Riau, yang mendadak mendunia bukan hanya karena keunikan tradisinya, tetapi juga karena pengaruhnya terhadap musik internasional. Viralitas festival ini, khususnya gerakan atraktif para penari pacu, telah membawa dampak luas, bahkan mengantarkan seorang rapper asal Amerika Serikat, Melly Mike, ke panggung utama Festival Pacu Jalur tahun ini.
Salah satu momen yang paling banyak dibicarakan adalah ketika seorang penari muda bernama Dikha tampil memukau di atas perahu pacu. Gerakannya yang energik dan penuh percaya diri, direkam dalam sebuah video pendek di TikTok dan tersebar luas ke seluruh dunia. Tarian tersebut dikenal sebagai bagian dari tren “aura farming”, istilah yang belakangan digunakan untuk menyebut pengaruh besar yang ditimbulkan oleh aksi tari penari muda dari Kuansing tersebut.
Video tersebut tidak hanya memperkenalkan kembali Pacu Jalur sebagai festival budaya lokal yang unik dan megah, tapi juga mendorong sebuah lagu berjudul “Young Black and Rich” menjadi viral secara global. Lagu yang dijadikan latar belakang video itu dinyanyikan oleh Melly Mike, seorang rapper dari Amerika Serikat. Musik yang energik dan beat yang kuat dari lagu tersebut berpadu sempurna dengan semangat tarian pacu, menciptakan daya tarik visual dan auditori yang luar biasa bagi penonton media sosial.
Secara tidak langsung, popularitas video itu memberikan efek berantai. Tren “aura farming” melahirkan berbagai konten kreatif serupa, diikuti oleh berbagai kalangan mulai dari pengguna media sosial biasa hingga atlet papan atas dunia seperti Neymar, Achraf Hakimi, dan Travis Kelce. Mereka ikut menirukan gaya tari Dikha dalam berbagai platform media sosial, menjadikan festival Pacu Jalur sebagai simbol energi dan semangat dari budaya lokal Indonesia.
Seiring dengan semakin meluasnya pengaruh tren ini, nama Melly Mike pun ikut melambung. Ia mengakui bahwa lagu “Young Black and Rich” mengalami lonjakan popularitas yang luar biasa sejak digunakan dalam video viral tersebut. Merasa berutang budi kepada budaya Indonesia, Melly Mike pun mengambil langkah luar biasa—terbang langsung ke Riau untuk tampil secara langsung di Festival Pacu Jalur 2025.
Kehadiran Melly Mike bukan atas dasar undangan formal dari panitia, melainkan berasal dari keinginannya sendiri. Hal ini dikonfirmasi oleh Ketua Umum Panitia Festival Pacu Jalur 2025, Werry Ramadhana Putera. Ia menyebut bahwa Melly Mike secara pribadi menghubungi panitia dan menyatakan niatnya untuk tampil secara sukarela.
“Alhamdulillah, beliau (Melly Mike) yang ingin tampil sendiri dan sudah mengontak panitia. Beliau merasa lagunya naik karena Pacu Jalur,” ujar Werry.
Dalam sebuah video pendek berdurasi 25 detik yang beredar di media sosial, Melly Mike menyampaikan langsung kegembiraannya bisa hadir di Riau. Ia memperkenalkan dirinya sebagai penyanyi lagu “Young Black and Rich”, dan menyatakan akan datang ke Festival Pacu Jalur sebagai bentuk apresiasinya atas dukungan luar biasa dari masyarakat Indonesia.
“Apa kabar Indonesia. Ini Melly Mike Pencipta Lagu 'Young Black and Rich'. Saya penyanyi dari Amerika Serikat dan akan berpergian ke Riau untuk festival Pacu Jalur pada tanggal 20 sampai 24 Agustus,” ucapnya dalam bahasa Inggris.
Kedatangan Melly Mike ke Kuansing juga disambut hangat oleh masyarakat dan pemerintah daerah. Dalam festival mendatang, ia dijadwalkan akan membawakan langsung lagu yang viral itu, mempersembahkan penampilan spesial di hadapan masyarakat Riau yang telah membawa musiknya mendunia. Lebih dari sekadar penampilan, kunjungan ini menjadi simbol nyata dari kolaborasi budaya dan musik lintas negara.
Tren yang berawal dari sungai Batang Kuantan itu pun kini menjadi perbincangan global. Dampaknya tidak hanya pada musik, tapi juga pada industri pariwisata Riau secara keseluruhan. Dengan semakin luasnya jangkauan Festival Pacu Jalur di mata dunia, pemerintah daerah berharap ajang tahunan ini dapat terus meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Riau.
“Fenomena ini luar biasa. Ini bukan hanya membawa budaya kita dikenal dunia, tetapi juga membawa keuntungan ekonomi yang besar, terutama untuk pariwisata,” ujar salah satu tokoh pariwisata setempat.
Sebelumnya, Festival Pacu Jalur telah dikenal sebagai tradisi balap perahu kayuh yang digelar di Sungai Batang Kuantan. Namun berkat kekuatan media sosial dan kreativitas generasi muda seperti Dikha, festival ini kini menembus batas geografis dan membawa nama Indonesia ke panggung global.
Dengan keterlibatan Melly Mike dalam festival budaya ini, sinergi antara tradisi dan musik modern semakin menguat. Hal ini membuktikan bahwa budaya lokal tidak hanya bisa bertahan di tengah arus globalisasi, tapi juga mampu menjadi pelopor tren yang mendunia.
Sebagai penutup, viralnya video tari pacu jalur dan lagu “Young Black and Rich” menjadi bukti nyata bagaimana budaya lokal bisa bertransformasi menjadi kekuatan global yang menginspirasi. Festival Pacu Jalur kini bukan hanya milik Riau, tapi telah menjadi bagian dari cerita besar Indonesia di mata dunia.