JAKARTA - Performa menawan Eksel Runtukahu bersama Liga Indonesia All-Star dalam ajang Piala Presiden berhasil menarik sorotan, tak terkecuali dari pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza. Penyerang berusia 26 tahun ini menunjukkan performa mengesankan yang menandakan kesiapan dirinya bersaing di level tertinggi bersama klub barunya.

Persija Jakarta, sebagai salah satu klub elite di Indonesia, kembali membuktikan kontribusinya terhadap sepak bola nasional. Dalam turnamen Piala Presiden, Macan Kemayoran menyumbangkan sejumlah pemain ke skuad Liga Indonesia All-Star salah satunya adalah Eksel Runtukahu, pemain anyar yang direkrut untuk menghadapi kompetisi Super League musim 2025/2026.

Runtukahu sendiri bukan wajah asing di panggung sepak bola nasional. Sebelum bergabung dengan Persija, ia membela PS Barito Putera selama lebih dari dua musim. Keputusan Persija memboyongnya ke Ibu Kota bukan tanpa alasan kemampuannya dalam membaca permainan dan naluri mencetak gol yang tajam menjadi nilai plus yang dibutuhkan oleh tim asuhan Mauricio Souza.

Saat mendapat kesempatan menjadi starter melawan Arema FC dan kemudian tampil sebagai pemain pengganti dalam laga menghadapi Oxford United, Eksel tak membuang waktu untuk membuktikan kapasitasnya. Meski Liga Indonesia All-Star harus mengakui keunggulan tim asal Inggris tersebut dengan skor 3-6, Eksel berhasil menyumbang satu gol pada menit ke-81 sebuah sinyal bahwa dirinya siap bersaing di level yang lebih tinggi.

Gol tersebut menjadi lebih berarti karena dicetak dalam pertandingan yang dipenuhi tekanan dan perhatian publik. Tidak hanya menunjukkan ketajaman, Eksel juga memperlihatkan ketenangan dan kecerdikan saat berada di kotak penalti lawan. Kemampuan ini pun tak luput dari pantauan pelatih kepala Persija.

Mauricio Souza secara terbuka mengapresiasi performa sang striker. Menurutnya, Eksel adalah salah satu pemain berkualitas yang dimiliki tim, dan memiliki potensi besar untuk menjadi bagian penting dalam rencana strategis klub musim ini.

"Ia adalah salah satu pemain bagus yang kami miliki di tim (Persija). Tentu kami sudah punya bayangan soal siapa yang akan menjadi starter (menjelang Super League musim 2025/2026)," ujar Mauricio.

Meski begitu, Souza tetap menekankan pentingnya performa di lapangan sebagai penentu utama siapa yang layak menghuni posisi inti. Ia menyatakan, tidak ada jaminan bagi siapa pun, baik pemain asing maupun lokal, tua ataupun muda.

"Tapi siapa yang akan benar-benar bermain akan ditentukan dari performa di lapangan nantinya. Siapa yang tampil lebih baik, dia yang akan bermain (sebagai starter)," tegasnya.

"Sepak bola itu soal kompetensi. Siapa yang paling kompeten, dia yang bermain. Para pemain harus menunjukkan bahwa mereka layak masuk ke tim utama," imbuh pelatih berusia 51 tahun tersebut.

Komentar tersebut memberi gambaran jelas bahwa semua pemain memiliki peluang yang sama, termasuk Eksel Runtukahu. Dalam sistem terbuka yang diterapkan Mauricio, motivasi dan kerja keras menjadi elemen penting untuk menembus starting eleven.

Dari sisi pemain, kesempatan membela Liga Indonesia All-Star menjadi modal mental berharga. Eksel tidak hanya mendapat panggung untuk unjuk gigi di level nasional, tetapi juga mendapat validasi langsung dari pelatih klub yang akan ia bela musim depan.

Bergabung dengan tim sebesar Persija Jakarta tentu menghadirkan tantangan tersendiri bagi setiap pemain, terlebih di tengah ekspektasi tinggi dari manajemen dan Jakmania. Namun dengan awal yang menjanjikan, Eksel telah menunjukkan bahwa ia bukan sekadar pelengkap skuad, melainkan aset berharga yang siap diandalkan.

Apalagi, kebutuhan Persija terhadap penyerang lokal yang bisa diandalkan sangat krusial. Kompetisi panjang dan padat membuat rotasi pemain menjadi sebuah keharusan. Eksel bisa menjadi jawaban dari kebutuhan tersebut, terutama sebagai alternatif strategis di lini depan.

Kebijakan Mauricio Souza yang terbuka terhadap persaingan sehat juga membuka ruang yang lebih besar bagi pemain seperti Eksel untuk berkembang. Tanpa sekat status atau latar belakang, setiap penampilan menjadi ujian kemampuan dan komitmen terhadap klub.

Bagi Eksel, ini adalah momentum untuk menegaskan bahwa dirinya memang layak berada di klub besar seperti Persija. Menjaga konsistensi, meningkatkan produktivitas, dan terus menyerap arahan pelatih akan menjadi kunci untuk menempatkan dirinya dalam daftar inti musim ini.

Dukungan dari rekan setim, staf pelatih, dan atmosfer kompetitif di dalam skuad diharapkan mampu mendorong Eksel mengeluarkan performa terbaiknya. Dengan usia yang masih berada dalam masa keemasan, Runtukahu punya cukup waktu untuk tumbuh menjadi pemain andalan klub dan bahkan berpotensi dilirik timnas di masa mendatang.

Jika momentum ini bisa dijaga, bukan tidak mungkin Eksel Runtukahu menjadi salah satu kisah sukses rekrutan lokal di musim 2025/2026. Dan bagi Persija, memiliki pemain muda potensial seperti dirinya adalah langkah tepat untuk membangun tim juara yang berkelanjutan.