JAKARTA - Pasar aset digital memasuki fase baru yang penuh optimisme. Indikator teknikal menunjukkan bahwa sejumlah aset kripto, khususnya yang berasal dari Amerika Serikat (crypto made in USA), mulai menampakkan pola pergerakan bullish. Fenomena ini terjadi seiring reli Bitcoin yang baru saja mencetak all-time high (ATH) dan disusul oleh performa positif dari sejumlah altcoin.
Sementara sorotan dunia finansial tengah tertuju pada ketidakpastian geopolitik, seperti wacana perang tarif dari Donald Trump terhadap lebih dari 25 negara, para analis justru melihat peluang besar dari beberapa token AS yang saat ini sedang menguji level resistensi penting.
Tiga aset kripto yang disebut-sebut menjadi pusat perhatian dalam dinamika terbaru ini adalah Stellar (XLM), Bonk (BONK), dan Helium (HNT). Ketiganya dianggap memiliki prospek teknikal menjanjikan, meski investor tetap diminta waspada terhadap fluktuasi global yang bisa mengganggu momentum tersebut.
- Baca Juga Manfaat Madu untuk Kecantikan Kulit
Stellar (XLM): Menuju Golden Cross
Salah satu altcoin paling menonjol pekan ini adalah Stellar (XLM). Dengan lonjakan harga sebesar 60% yang mendorong nilainya ke $0,381, XLM berhasil menarik perhatian pasar. Kenaikan ini terjadi bersamaan dengan munculnya sinyal teknikal penting: Golden Cross. Indikator ini sering dianggap sebagai sinyal bullish kuat yang menandakan potensi reli lanjutan.
“Masakan manusia tidak akan tergantikan, tetapi menurut kami (Aiman) akan meningkatkan ide dan kreativitas,” terang Oytun Cakir, yang juga merupakan kepala eksekutif perusahaan perhotelan Gastronaut dilansir dari laman New York Post.
Jika tren saat ini berlanjut, harga XLM diproyeksi mampu menembus level $0,412, dengan catatan level dukungan di $0,355 harus tetap terjaga. Namun sebaliknya, jika tekanan jual meningkat akibat sentimen global yang memburuk, XLM bisa saja turun menuju $0,332 bahkan $0,313. Penurunan ke area tersebut berpotensi menggagalkan tren positif dan memicu koreksi lebih dalam.
Bonk (BONK): FOMO Picu Kenaikan Tajam
Bonk (BONK) mencatatkan kenaikan sebesar 18,4% dalam sepekan, dan kini mencoba mengokohkan posisinya di level $0,00002333. Salah satu tantangan terbesarnya adalah mempertahankan level dukungan penting di $0,00002272, yang menjadi penentu stabilitas harga dalam jangka pendek.
Pergerakan positif BONK saat ini juga didorong oleh efek FOMO (fear of missing out), yang bisa memicu arus masuk dana dalam waktu singkat. Apabila altcoin ini mampu menembus resistensi di $0,00002496 dan bertahan di atasnya, peluang kenaikan lebih lanjut akan terbuka.
Meski demikian, potensi risiko tetap perlu diperhatikan. Jika BONK kembali melemah dan turun di bawah $0,00002272, harga berpotensi meluncur ke $0,00001996. Kondisi ini akan menghapus sebagian besar keuntungan mingguan dan mengubah arah tren menjadi bearish.
Helium (HNT): Arus Dana Masuk Perkuat Posisi
Helium (HNT) menjadi altcoin berikutnya yang mencuri perhatian. Dengan lonjakan 37% dalam tujuh hari terakhir, HNT berhasil menembus angka psikologis $3,00 dan mencatat rekor tertinggi bulanan. Momentum ini tak lepas dari meningkatnya minat pasar dan dukungan teknikal yang solid.
Indikator seperti Chaikin Money Flow (CMF) menunjukkan bahwa arus masuk dana ke HNT semakin menguat. Jika kondisi ini bertahan, harga HNT bisa menargetkan resistensi di $3,38 dan $3,63. Namun investor tetap perlu mengantisipasi kemungkinan koreksi akibat aksi ambil untung.
Apabila harga gagal bertahan di atas $3,00 dan turun di bawah $2,75, tekanan jual bisa membawa HNT ke $2,41. Level ini merupakan titik kritis yang jika ditembus, akan membatalkan momentum bullish yang telah terbentuk.
Risiko Global Masih Membayangi
Meskipun ketiga koin menunjukkan tren positif, dinamika global tetap menjadi faktor yang tidak dapat diabaikan. Rencana mantan Presiden AS, Donald Trump, untuk mengenakan tarif baru terhadap 25 negara, termasuk Uni Eropa, menambah ketidakpastian di pasar global.
Situasi ini berpotensi menimbulkan volatilitas tinggi di sektor keuangan, termasuk pasar crypto. Selain itu, keputusan bank sentral AS (The Fed) terkait suku bunga juga menjadi pemicu utama fluktuasi nilai tukar dan harga aset digital.
Sebagian analis meyakini bahwa inflasi dan kondisi tenaga kerja yang masih solid akan mendorong The Fed mempertahankan suku bunga tinggi dalam waktu dekat. Jika skenario ini terjadi, maka arus modal ke pasar kripto berisiko menurun, terutama dari investor institusional.
Momentum dan Waspada Sejalan
Melihat tren harga dan indikator teknikal, Stellar, Bonk, dan Helium menjadi tiga aset kripto buatan AS yang memiliki peluang besar untuk melanjutkan reli dalam jangka pendek. Namun, penting bagi investor untuk tetap memantau kondisi makroekonomi dan geopolitik global.
Setiap keputusan investasi perlu didasarkan pada analisis mendalam serta manajemen risiko yang matang. Volatilitas merupakan bagian tak terpisahkan dari dunia kripto, dan hanya dengan pendekatan rasional investor dapat memaksimalkan peluang sekaligus meminimalkan kerugian.