Energi

ADHI Dorong Inovasi Energi Hijau di Jalur Tol

ADHI Dorong Inovasi Energi Hijau di Jalur Tol
ADHI Dorong Inovasi Energi Hijau di Jalur Tol

JAKARTA - Transformasi infrastruktur nasional tidak hanya diukur dari kecepatan pembangunan fisik, tetapi juga dari sejauh mana pembangunan itu berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), melalui Departemen Energi & Industrial (E&I), mengambil langkah signifikan ke arah tersebut dengan memperkenalkan Hybrid Wind Tree, sebuah teknologi energi terbarukan yang untuk pertama kalinya hadir di Indonesia.

Dipasang di kawasan Kantor PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi, Jawa Timur, teknologi ini bukan sekadar proyek energi biasa. Ia mencerminkan pergeseran paradigma ADHI dalam mengintegrasikan nilai-nilai Environmental, Social, and Governance (ESG) ke dalam setiap proyek yang mereka jalankan. Lebih dari itu, proyek ini juga merupakan bentuk dukungan konkret terhadap inisiatif Green Toll Road Indonesia yang kini tengah berkembang, terutama di Proyek Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi.

Perpaduan Teknologi dan Alam: Konsep Hybrid Wind Tree

Hybrid Wind Tree merupakan gabungan inovatif antara teknologi biomimikri dan estetika desain yang terinspirasi dari bentuk pohon alami. Lewat pendekatan biomimikri, teknologi ini meniru struktur dan fungsi pohon untuk mengoptimalkan penangkapan energi dari alam, baik angin maupun matahari. Turbin sumbu vertikal yang dinamakan Aeroleaf menangkap energi angin, sedangkan Solar Petal berperan menangkap sinar matahari.

Yang membuatnya istimewa adalah kemampuannya beroperasi bahkan dengan kecepatan angin minimum 2,5 meter per detik. Di saat bersamaan, panel suryanya dapat memaksimalkan radiasi matahari, menghasilkan energi listrik yang bersih, efisien, dan ramah lingkungan. Desainnya yang menyerupai pohon menjadikannya tak hanya fungsional tetapi juga selaras dengan lanskap sekitar.

Modular dan Adaptif: Siap Menjawab Tantangan Geografis Indonesia

Keunggulan desain Hybrid Wind Tree terletak pada fleksibilitasnya. Sistem modular ini memungkinkannya dipasang di berbagai lokasi baik di jalan tol, kawasan industri, gedung bertingkat, hingga proyek besar seperti Ibu Kota Nusantara (IKN). Desain ini tidak hanya menjawab kebutuhan energi terbarukan di berbagai wilayah, tetapi juga menjadi simbol visual dari komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan.

Di Probolinggo, Hybrid Wind Tree terdiri dari 30 Aeroleaf berdaya 300 Watt, ditambah 30 Solar Petal berkekuatan 82 Wattpeak (Wp) dan 5 Solar Petal tambahan berkekuatan 200 Wp. Total kapasitas produksinya mencapai 12,4 kilowatt (kW) dalam kondisi optimal. Energi tersebut kemudian disimpan dalam baterai berkapasitas 28.800 Ah, yang cukup untuk menunjang kebutuhan listrik kantor hingga 1.400 Watt, termasuk penerangan dan operasional sehari-hari.

Tidak Hanya Teknologi: Peran Strategis ADHI dalam Transisi Energi

Lebih dari sekadar instalasi teknologi mutakhir, pemasangan Hybrid Wind Tree ini mencerminkan posisi strategis ADHI sebagai BUMN yang aktif mendorong agenda transisi energi nasional. ADHI memiliki rekam jejak kuat dalam proyek-proyek energi seperti Smelter PTFI Gresik, PLTMG Tobelo, PLTMG Sumbawa, dan EPC Relokasi Flare BPP-II. Portofolio ini memperkuat kapabilitas perusahaan dalam menjawab tantangan pengembangan energi bersih di masa depan.

Langkah ini juga selaras dengan strategi nasional untuk mencapai Net Zero Emission, di mana pemanfaatan sumber energi bersih menjadi prioritas. Teknologi seperti Hybrid Wind Tree menjadi sangat relevan mengingat kondisi geografis Indonesia yang beragam dan potensi energi terbarukan yang besar namun belum sepenuhnya tergarap.

Membuka Jalan Menuju Kepemimpinan Energi Hijau di Kawasan Asia Tenggara

Implementasi Hybrid Wind Tree di Probolinggo bukan hanya proyek percontohan. Ini adalah pernyataan sikap bahwa inovasi teknologi dapat berjalan beriringan dengan estetika dan efisiensi. Jika dikembangkan secara luas, proyek ini bisa menjadi model replikasi di berbagai wilayah Indonesia, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin dalam pengembangan teknologi energi terbarukan di Asia Tenggara.

Keterlibatan ADHI dalam proyek ini menandai langkah penting dalam redefinisi sektor konstruksi dari sekadar membangun struktur fisik menjadi agen perubahan dalam pembangunan berkelanjutan. Dengan memadukan inovasi, efisiensi, dan keberpihakan pada alam, ADHI menunjukkan bahwa masa depan energi hijau di Indonesia bisa dimulai dari sekarang, dan bisa dimulai dari satu pohon yang bukan pohon biasa Hybrid Wind Tree.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index