JAKARTA - Panggung otomotif Indonesia dipastikan kembali ramai pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Tiga pemain utama bersiap tampil total, memperlihatkan inovasi terbarunya di ranah kendaraan listrik dan ramah lingkungan. Mulai dari produsen mobil listrik raksasa asal China, BYD, hingga BAIC dengan SUV hybrid andalannya, dan tak ketinggalan perusahaan karoseri lokal, Laksana, yang meluncurkan bus listrik Nucleus 6.
Meski berasal dari latar belakang yang berbeda, ketiganya punya satu benang merah: menjadikan GIIAS sebagai etalase strategi besar untuk merebut pasar kendaraan masa depan Indonesia.
BYD Siapkan Gebrakan di GIIAS dengan Mobil Listrik Baru dan Booth Besar
- Baca Juga Manfaat Madu untuk Kecantikan Kulit
BYD Motor Indonesia tak main-main menghadapi GIIAS tahun ini. Head of Marketing, PR & Government Relations BYD Indonesia, Luther Panjaitan, mengungkapkan bahwa persiapan mereka telah mencapai tahap akhir, dengan progres mencapai 80-90 persen.
"GIIAS secara persiapan, bisa dibilang 80-90 persen. Kami sudah siapkan strategi selama di pameran karena ini kan pesta otomotif terbesar, ya," ujar Luther saat ditemui di Jakarta.
Pabrikan asal China ini berencana menghadirkan mobil listrik terbarunya sekaligus memperluas kehadiran mereka dengan booth berukuran lebih besar. Langkah ini diyakini sebagai bagian dari strategi jangka panjang BYD untuk menancapkan dominasinya di pasar kendaraan listrik nasional.
Peningkatan porsi booth disebut sebagai bagian dari upaya BYD menjawab tingginya minat pasar terhadap lini produk mereka. Dengan target memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air, kehadiran model-model baru dari BYD akan menjadi sorotan utama dalam GIIAS kali ini.
BAIC BJ30 Hybrid Terpantau Jalani Uji Jalan, Siap Diluncurkan di GIIAS
Masih dari negeri Tirai Bambu, nama BAIC kembali mengemuka setelah salah satu unit SUV hybrid mereka yang diduga BJ30 tertangkap kamera sedang menjalani uji jalan di kawasan Jakarta.
Menariknya, kendaraan yang sedang diuji tersebut tampil mencolok dengan kamuflase bermotif batik bunga serta menempelkan stiker bendera Merah Putih di sisi pintu. Hal ini memperkuat sinyal bahwa model tersebut akan diluncurkan resmi di Indonesia dalam waktu dekat.
SUV ini disebut-sebut mirip dengan presentasi slide yang pernah dibawakan oleh Head of PR & Sales Training JIO Distribusi Indonesia, Fedy Dwi Parileksono, saat konferensi pers menjelang GIIAS. JIO Distribusi merupakan pihak yang menangani distribusi BAIC di Indonesia.
Jika benar akan meluncur di GIIAS, kehadiran BJ30 Hybrid akan semakin memperketat persaingan kendaraan SUV ramah lingkungan di pasar domestik. Langkah ini juga menandai semakin seriusnya penetrasi brand otomotif China dalam mengisi segmen kendaraan elektrifikasi.
Laksana Tampilkan Bus Listrik Nucleus 6, Tantang Produk CBU dari China
Sementara dari sektor transportasi massal, perusahaan karoseri asal Ungaran, Jawa Tengah, Laksana, turut menegaskan komitmennya dalam transisi menuju kendaraan listrik. Laksana resmi meluncurkan model terbarunya, Nucleus 6, yang merupakan varian bus listrik dengan desain dan fitur terbaru.
Peluncuran ini bukan sekadar inovasi, tetapi juga bagian dari strategi untuk menahan laju dominasi bus listrik impor berstatus Completely Built Up (CBU) dari China yang membanjiri pasar nasional.
Stefan Aman selaku Technical Director Laksana mengatakan bahwa perusahaan terus mendorong peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam setiap produksinya. Menurutnya, langkah ini akan membantu memperkuat daya saing produk lokal dan menekan ketergantungan terhadap komponen impor.
“Kami akan terus tingkatkan TKDN agar produk dalam negeri bisa bersaing dengan CBU dari luar. Ini penting untuk mendukung ekosistem EV di Indonesia, khususnya di sektor transportasi massal,” tegas Stefan.
Nucleus 6 sendiri diproyeksikan sebagai solusi transportasi massal perkotaan yang tak hanya ramah lingkungan, tetapi juga ekonomis dalam jangka panjang. Laksana mengusung keunggulan efisiensi energi dan kenyamanan penumpang untuk menjawab tantangan mobilitas urban masa depan.
Dominasi China di GIIAS: Momentum atau Ancaman?
Fenomena masuknya pemain besar otomotif China di ajang sekelas GIIAS menimbulkan beragam respons. Di satu sisi, ini menjadi bukti bahwa Indonesia masih menjadi pasar potensial yang seksi untuk kendaraan ramah lingkungan. Namun di sisi lain, hal ini juga menjadi tantangan besar bagi produsen lokal agar mampu bersaing di tengah gempuran teknologi dan harga kompetitif produk luar.
Langkah Laksana meluncurkan bus listrik dengan kandungan lokal tinggi bisa menjadi model bagi perusahaan lain dalam menghadapi persaingan ini. Tanpa inovasi dan dukungan kebijakan yang berpihak, bukan tidak mungkin dominasi brand luar akan semakin sulit dibendung.
Sebagai pameran otomotif terbesar di Indonesia, GIIAS selalu menjadi indikator tren dan arah industri otomotif nasional. GIIAS 2025 akan menjadi panggung penting, bukan hanya untuk promosi produk, tetapi juga pertarungan strategi antara pemain lokal dan global dalam merebut perhatian konsumen dan investor.
Dengan semarak kehadiran BYD, BAIC, dan Laksana, ajang tahun ini tak hanya menyuguhkan inovasi, tapi juga menandai babak baru kompetisi otomotif berbasis listrik di Tanah Air.