Erick Thohir

Timnas Diingatkan Erick Thohir Jelang Lawan Filipina

Timnas Diingatkan Erick Thohir Jelang Lawan Filipina
Timnas Diingatkan Erick Thohir Jelang Lawan Filipina

JAKARTA - Meski mengawali turnamen dengan kemenangan telak, Timnas Indonesia U-23 diingatkan agar tidak terlena oleh hasil awal yang menggembirakan. Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberi peringatan tegas kepada para pemain muda Garuda untuk tetap fokus dan tidak meremehkan laga-laga berikutnya. Pasalnya, Filipina bisa menjadi lawan yang memberi kejutan di laga kedua fase grup.

Kemenangan 8-0 atas Brunei Darussalam pada laga pembuka Grup A Piala AFF U-23 2025 memang menjadi penanda awal yang meyakinkan. Namun, menurut Erick, hasil tersebut belum mencerminkan kekuatan sesungguhnya dari tim. Justru ujian sebenarnya akan datang saat menghadapi Filipina.

“Jangan berbangga dulu. Lawan sesungguhnya baru datang saat melawan Filipina,” tegas Erick. Ia mengingatkan bahwa perbedaan kualitas terlalu jauh antara Indonesia dan Brunei, sehingga sulit dijadikan tolok ukur.

Pertandingan kontra Brunei berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Dalam laga itu, Timnas U-23 tampil dominan sejak menit awal, dan memperlihatkan keunggulan teknis dan fisik yang mencolok. Namun, dengan Filipina sebagai lawan berikutnya, atmosfer laga diprediksi akan jauh lebih menantang.

Filipina sendiri datang dengan kejutan. Dalam laga pembuka mereka, tim berjuluk Young Azkals ini berhasil mengalahkan Malaysia dengan skor 2-0. Hasil tersebut menjadi peringatan bahwa mereka bukan lawan yang bisa diremehkan. Gol kemenangan Filipina dicetak oleh Otu Bisong Banatao, sementara assist masing-masing disumbangkan oleh Javier Mariona dan Uriel Reyes Dalapo.

Pelatih Filipina, Garrath McPherson, menepis anggapan bahwa kemenangan mereka hanya faktor keberuntungan. Ia menekankan bahwa timnya bermain disiplin dan efisien, bahkan ketika mayoritas pemainnya merupakan mahasiswa yang belum memiliki pengalaman profesional di level tinggi.

“Kemenangan kami bukan kebetulan. Kami akan bermain disiplin dan efisien melawan Indonesia,” ungkap McPherson. Ia mengakui bahwa Indonesia unggul dalam kualitas, terutama saat bermain di depan publik sendiri, namun ia percaya anak asuhnya siap memberi perlawanan.

Sementara itu, performa individu pemain Indonesia juga menjadi sorotan. Meski mencetak enam gol ke gawang Brunei, penyerang Jens Raven masih mendapat catatan dari manajer tim, Sumardji. Ia menyebut bahwa Raven belum bisa menggantikan peran Ole Romeny yang tengah mengalami cedera.

Raven memang baru saja mendapatkan kontrak profesional bersama Bali United. Namun, Sumardji menilai bahwa striker muda ini masih memerlukan jam terbang dan pengalaman internasional yang lebih matang untuk menjadi andalan utama.

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, juga tak ingin timnya terbuai oleh kemenangan besar. Ia menyampaikan bahwa fokus utama mereka adalah terus mengalami perkembangan dari satu laga ke laga lainnya. “Kami ingin terus berkembang dari setiap laga,” ujar Vanenburg.

Dalam persiapan menghadapi Filipina, kehadiran kembali Victor Dethan menjadi angin segar. Gelandang muda PSM Makassar ini sempat absen karena cedera, namun kini sudah pulih dan siap bermain. Penampilannya di Liga 1 musim lalu cukup impresif dengan mencetak tiga gol dan tiga assist dari 25 penampilan.

Secara matematis, pertandingan Indonesia vs Filipina akan menjadi laga penentu untuk satu tempat di semifinal. Kedua tim sama-sama mengoleksi tiga poin. Siapa pun yang meraih kemenangan dalam pertandingan ini akan menempatkan diri sebagai pemuncak klasemen dengan enam poin dan berpeluang besar lolos dari fase grup.

“Kalo gagal menang lawan Filipina, kita bisa tersingkir,” kata Vanenburg. Ia menyadari bahwa setiap poin di fase grup sangat krusial dan tak ingin mengandalkan laga terakhir kontra Malaysia sebagai penentu nasib.

Namun, yang menarik, meski laga pembuka diwarnai dengan kemenangan besar, animo penonton masih rendah. Hanya sekitar 2.000 orang yang hadir langsung di SUGBK—jauh di bawah kapasitas stadion yang mampu menampung hingga 80.000 penonton. Erick Thohir menduga hal ini karena lawan yang dianggap tidak seimbang.

Ia pun berharap kehadiran penonton akan meningkat saat menghadapi Filipina. Namun demikian, Vanenburg menyatakan bahwa timnya tidak bergantung pada dukungan suporter semata.

“Kami tetap fokus dan berusaha maksimal, berapa pun jumlah penontonnya,” ujar sang pelatih.

Pertandingan krusial antara Indonesia dan Filipina akan digelar pada Jumat, 18 Juli 2025 pukul 20.00 WIB di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Laga ini diyakini akan menjadi sorotan utama di fase grup, sekaligus menentukan arah langkah Garuda Muda di Piala AFF U-23 2025.

Dengan semangat juang yang tinggi dan dukungan penuh dari tim pelatih, para pemain diharapkan tampil lebih kompak dan disiplin menghadapi Filipina yang berpotensi menyulitkan. Satu hal yang pasti: tim tidak boleh lengah, karena kejutan bisa datang kapan saja.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index