Crypto

5 Platform Crypto dengan Biaya Transaksi Termurah

5 Platform Crypto dengan Biaya Transaksi Termurah
5 Platform Crypto dengan Biaya Transaksi Termurah

JAKARTA - Di tengah maraknya penggunaan cryptocurrency sebagai aset digital maupun instrumen investasi, banyak trader kini tak hanya mempertimbangkan keamanan dan kelengkapan fitur sebuah aplikasi, tapi juga menghitung efisiensi biaya. Biaya transaksi yang rendah menjadi kunci untuk mengoptimalkan potensi keuntungan, apalagi saat melakukan trading dalam frekuensi tinggi.

Persaingan antar-platform trading semakin ketat. Developer teknologi pun terus berlomba menghadirkan keunggulan inovatif demi memikat pengguna. Namun, dengan banyaknya pilihan yang tersedia, memilih platform crypto dengan biaya paling kompetitif bisa terasa membingungkan. Di sinilah pentingnya memahami struktur biaya dari masing-masing platform.

Berikut ini adalah lima aplikasi trading crypto dengan biaya transaksi yang tergolong murah dan bisa dijadikan pertimbangan oleh para trader di Indonesia maupun global.

1. Pintu

Pintu menjadi salah satu aplikasi trading crypto terpopuler di Indonesia. Dikenal dengan antarmuka yang simpel dan ramah bagi pemula, Pintu juga menyediakan fitur-fitur yang mumpuni untuk trader profesional.

Melalui fitur Pintu Futures, pengguna dapat menikmati trading crypto futures dengan leverage hingga 25x. Tersedia lebih dari 300 token seperti Bitcoin, Ethereum, PEPE, hingga Dogecoin.

Soal biaya, Pintu menawarkan struktur yang cukup kompetitif. Berikut detailnya:

Penarikan Rupiah: Rp4.500 per transaksi

Jual/Beli Crypto di Pintu biasa: Tanpa biaya tambahan, sudah termasuk dalam harga

Deposit:

Transfer bank: Gratis

E-wallet (GoPay, OVO, DANA, ShopeePay): Mulai 1,5%

Pintu Pro:

Maker fee: 0,12%

Taker fee: 0,17%

Biaya bursa (CFX): 0,0222%, sudah termasuk harga

Transfer antar pengguna Pintu: Gratis

Transfer ke luar: Dikenakan gas fee blockchain

2. Binance

Sebagai salah satu exchange terbesar di dunia, Binance menawarkan biaya transaksi yang sangat bersaing. Struktur biayanya dibedakan berdasarkan jenis transaksi serta status keanggotaan (VIP).

Untuk trading spot, biaya dasarnya adalah:

Maker: 0,1%

Taker: 0,1%

Namun, pengguna bisa mendapatkan diskon biaya bila membayar dengan BNB (token milik Binance) atau jika berada pada level VIP yang lebih tinggi.

Fitur biaya lain di Binance:

Futures:

Maker: Mulai 0,02% (bahkan bisa 0%)

Taker: Mulai 0,04% (bisa turun jadi 0,017%)

Binance P2P:

Taker: 0%

Maker: 0–0,35% tergantung pasangan fiat dan market

3. Bybit

Platform ini populer di kalangan trader derivatif berkat penawaran perdagangan futures, perpetual, dan opsi. Biaya transaksinya cukup rendah dan terdapat potongan khusus untuk pengguna VIP.

Struktur biaya di Bybit adalah:

Perdagangan Spot:

Maker & Taker: 0,1%

Futures & Perpetual:

Maker: 0,02%

Taker: 0,055%

Opsi:

Biaya sama untuk maker dan taker: 0,03%

Biaya konversi crypto di Bybit adalah 0,9%, dan terdapat minimal konversi 1 EUR/USD. Biaya penarikan tergantung jenis mata uang crypto yang digunakan.

4. OKX

OKX hadir sebagai salah satu platform dengan skema biaya berjenjang, artinya semakin tinggi volume transaksi dan kepemilikan token OKB, maka semakin rendah biaya yang dikenakan.

Untuk perdagangan spot, berikut struktur biayanya:

Maker: Mulai 0,08%

Taker: Mulai 0,10%

Biaya penarikan di OKX juga kompetitif:

Bitcoin: 0,0005 BTC

Ethereum: 0,01 ETH

Platform ini tidak mengenakan biaya untuk deposit, baik crypto maupun fiat. Sementara untuk trading futures, pengguna dikenai biaya penyelesaian pra-pasar dan likuidasi, tergantung pada aktivitas dan jenis kontraknya.

5. Indodax

Sebagai pelopor pasar crypto Indonesia sejak 2013 (dulu dikenal sebagai Vip Bitcoin), Indodax memiliki basis pengguna lokal yang besar. Kini, platform ini terus berkembang dengan struktur biaya yang disesuaikan untuk trader Indonesia.

Detail biaya transaksi di Indodax adalah:

Maker fee: 0%

Taker fee: 0,51%

Deposit Rupiah: 0–1,67% tergantung metode

Penarikan Rupiah: Rp10.000 per transaksi

PPN (pembelian): 0,11%

PPh (penjualan): 0,10%

Biaya yang dikenakan di Indodax memang sedikit lebih tinggi untuk taker, namun tetap bebas biaya untuk maker. Fitur ini cukup menarik bagi pengguna yang ingin memasang order dengan harga sendiri.

Terlepas dari murahnya biaya, trader harus tetap waspada terhadap volatilitas tinggi di pasar crypto. Harga yang fluktuatif bisa memberi keuntungan besar, tapi juga membawa risiko kerugian mendadak. Oleh karena itu, disarankan untuk selalu melakukan riset mandiri (DYOR) sebelum mengambil keputusan investasi.

Gunakan dana yang tidak terpakai dalam waktu dekat (uang dingin), dan jangan hanya tergiur biaya murah. Platform terbaik adalah yang seimbang antara fitur, keamanan, dan efisiensi biaya.c

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index