JAKARTA - Langkah percepatan pembangunan infrastruktur kembali digaungkan di wilayah utara Jawa Timur. Proyek Tol Gresik–Tuban yang lama dinanti masyarakat kini memperoleh kepastian setelah resmi masuk dalam daftar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024–2029. Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, dalam kunjungannya ke Kabupaten Tuban.
Kabar ini sontak membawa angin segar, terutama bagi masyarakat di jalur pantura Jawa Timur yang selama ini menantikan kejelasan kelanjutan proyek jalan tol tersebut. Dalam pernyataannya, Emil menekankan bahwa proyek jalan tol ini akan tetap menjadi bagian dari prioritas pembangunan nasional ke depan.
“Tol Manyar–Tuban tetap masuk di dalam RPJMN,” ujar Emil saat berada di Tuban usai menghadiri kegiatan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI).
Proyek Strategis untuk Kawasan Pantura Jatim
Emil Dardak menjelaskan bahwa jalan tol yang akan menghubungkan Gresik, Lamongan, dan Tuban ini merupakan infrastruktur penting bagi konektivitas kawasan utara Jawa Timur. Masuknya proyek ini ke dalam dokumen RPJMN menjadi bukti bahwa pemerintah pusat memberikan atensi serius terhadap pemerataan pembangunan, terutama dalam bidang transportasi dan logistik.
Ia pun menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden RI Prabowo Subianto atas komitmen melanjutkan pembangunan infrastruktur strategis di daerah.
“Kita patut bersyukur dan berterima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo. Ini langkah strategis untuk konektivitas wilayah,” ungkap Emil, yang juga dikenal sebagai suami aktris Arumi Bachsin.
Fokus Pusat Kini Bergeser ke Gresik–Tuban
Sebelumnya, muncul kekhawatiran akan kelanjutan proyek jalan tol di jalur pantura setelah santer terdengar kabar bahwa proyek Tol Demak–Tuban batal dilanjutkan. Namun, menurut Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, arah kebijakan pemerintah pusat kini lebih tertuju pada penyelesaian proyek Tol Gresik–Tuban.
“Pemerintah pusat kini lebih fokus menyelesaikan Tol Gresik–Tuban,” ungkap Bupati yang akrab disapa Lindra itu.
Tol yang direncanakan memiliki panjang sekitar 73 kilometer ini akan melintasi tiga kabupaten strategis, yakni Gresik, Lamongan, dan Tuban. Kehadiran jalan tol tersebut diharapkan dapat memangkas waktu tempuh antarwilayah dan mempercepat arus distribusi barang dari dan ke pelabuhan maupun kawasan industri di utara Jawa Timur.
Proyek Sempat Tersendat Karena Efisiensi Anggaran
Meski saat ini proyek kembali mendapatkan angin segar, jalan panjang menuju realisasi tol tersebut sempat diwarnai hambatan. Bupati Lindra mengungkapkan bahwa sebelumnya sempat terjadi pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat, terutama dalam konteks penyesuaian kebijakan efisiensi nasional.
Menurutnya, hal itu sempat menimbulkan kekhawatiran akan tertundanya proyek tol yang sudah lama ditunggu tersebut. Namun kini, dengan konfirmasi langsung dari Wakil Gubernur Jawa Timur, masyarakat kembali menaruh harapan besar terhadap percepatan realisasi pembangunan.
“Dana pembangunan disebut akan dikembalikan untuk mendukung kelanjutan proyek,” kata Lindra menjelaskan kondisi terkini dari proyek tersebut.
Dari Perencanaan ke Realisasi: Daerah Dorong Akselerasi Pembangunan
Dengan masuknya proyek Tol Gresik–Tuban dalam RPJMN 2024–2029, pemerintah daerah berharap tahapan pembangunan segera beranjak dari tahap perencanaan ke fase pelaksanaan. Emil Dardak menyebut bahwa kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci untuk mempercepat implementasi proyek infrastruktur.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur, lanjut Emil, akan terus mengawal proyek ini agar tidak kembali tertunda. Ia meyakini bahwa keberadaan jalan tol tersebut akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan membuka akses yang lebih efisien bagi warga di kawasan pantura.
Di sisi lain, masyarakat juga menaruh ekspektasi tinggi agar proyek ini benar-benar direalisasikan sesuai dengan target yang direncanakan. Jalan tol ini diyakini mampu menjadi solusi atas permasalahan kemacetan dan keterbatasan akses transportasi yang selama ini menjadi keluhan warga.
Komitmen Pembangunan Terus Dikawal
Langkah pengawalan terhadap proyek infrastruktur ini dinilai penting, terlebih dalam konteks pemerataan pembangunan di daerah. Pemerintah Kabupaten Tuban maupun Pemprov Jawa Timur berkomitmen untuk terus mendorong keterlibatan berbagai pihak dalam mempercepat pelaksanaan proyek Tol Gresik–Tuban.
Adapun masuknya proyek ke dalam dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah nasional menunjukkan bahwa proyek ini bukan sekadar wacana. Hal ini sekaligus menjadi penanda bahwa proyek strategis tersebut telah memiliki dasar hukum dan perencanaan yang solid di tingkat nasional.
Dengan segala persiapan dan dukungan yang ada, diharapkan pembangunan jalan tol ini bisa segera terealisasi dan memberi manfaat nyata bagi konektivitas antarwilayah di Jawa Timur.