JAKARTA - Moji Volley Cup 2025 menjadi ajang pemanasan penting bagi Timnas Voli Putri Indonesia menjelang SEA V League. Bertempat di Padepokan Voli Sentul, tim asuhan pelatih Octavian langsung tancap gas di laga pembuka saat berhadapan dengan Rajawali O2C. Kemenangan 3-0 yang diraih memperlihatkan bahwa persiapan mereka berjalan cukup baik, meski tidak sepenuhnya mulus.
Kemenangan telak ini menunjukkan potensi besar skuad putri Indonesia. Mengandalkan kombinasi pemain berpengalaman dan muda, tim tampil dominan di dua set pertama. Namun, sorotan justru datang pada set ketiga saat permainan sedikit melemah dan para pemain tampak kesulitan menjaga ritme. Momen ini menjadi refleksi penting bagi pelatih maupun pemain untuk menyiapkan strategi yang lebih solid ke depan.
Pelatih Octavian memutuskan melakukan banyak rotasi pemain sepanjang pertandingan. Hampir seluruh anggota tim diberi kesempatan tampil, kecuali Megawati Hangestri. Pemain andalan ini masih harus bersabar menanti waktu bermain karena kondisinya belum fit usai menjalani pemulihan cedera. Megawati, yang baru saja menikah dan bergabung kembali dengan tim, tetap hadir mendukung rekan-rekannya dari bangku cadangan.
Tanpa kehadiran Megawati di lapangan, kekuatan tim tidak lantas berkurang. Nama-nama seperti Medi Yoku, Eresandrina Devega, Ajeng Viona, dan Arsela Nuari tampil luar biasa dalam mendominasi pertandingan. Mereka dengan percaya diri menaklukkan Rajawali O2C dalam dua set awal dengan skor telak 25-14.
Namun, cerita sedikit berbeda di set ketiga. Rajawali O2C, yang diperkuat banyak pemain muda, mulai menunjukkan taring mereka. Mereka mampu menekan dan membuat Timnas Voli Putri Indonesia berada dalam posisi tertinggal hingga pertengahan set. Kesalahan-kesalahan sendiri yang dilakukan oleh timnas menjadi faktor utama situasi ini terjadi.
Ersandrina Devega, salah satu motor serangan timnas, mengakui bahwa performa di set ketiga tidak sebaik sebelumnya. “Kita masih banyak error sendiri, receive juga banyak gagal, mungkin itu yang bikin ketinggalan,” ungkapnya usai pertandingan. Evaluasi terhadap fase ini akan menjadi kunci untuk meningkatkan konsistensi permainan ke depan, terutama menghadapi lawan-lawan tangguh di SEA V League.
Meski begitu, semangat juang anak asuh Coach Octavian tidak luntur. Mereka berhasil membalikkan keadaan dan menutup pertandingan dengan kemenangan 25-21 di set terakhir. Hasil ini membuat timnas mencatatkan kemenangan sempurna 3-0, menyamai pencapaian tim junior mereka, Timnas Voli Putri U-21, yang sebelumnya mengalahkan Mabes TNI dengan skor identik.
Pertandingan ini juga menjadi panggung pembuktian bagi para pemain pelapis dan pendatang baru. Dengan banyaknya rotasi, setiap pemain diberi ruang untuk tampil dan memperlihatkan kualitasnya. Ini sejalan dengan strategi jangka panjang Coach Octavian yang ingin membangun skuad dengan kedalaman merata, tidak hanya mengandalkan pemain bintang.
Selain menjadi ajang pemanasan, turnamen Moji Volley Cup 2025 menjadi kesempatan untuk mengevaluasi kondisi fisik dan kesiapan tim secara keseluruhan. Kemenangan atas Rajawali O2C menjadi bukti bahwa Timnas Voli Putri Indonesia berada di jalur yang tepat, namun juga menyiratkan bahwa masih ada celah yang perlu diperbaiki, terutama dari segi komunikasi dan stabilitas permainan dalam tekanan.
Kondisi Megawati Hangestri yang masih belum fit juga menjadi perhatian tersendiri. Sebagai salah satu pemain kunci, kehadiran Mega sangat dinantikan untuk menambah kekuatan tim di turnamen-turnamen berikutnya. Namun, pelatih tampak mengambil langkah bijak dengan tidak memaksakan dirinya bermain sebelum benar-benar pulih.
Kemenangan perdana ini tak hanya membangkitkan optimisme timnas, tetapi juga memotivasi seluruh skuad untuk terus meningkatkan performa. Timnas Voli Putri Indonesia menunjukkan bahwa mereka memiliki kedalaman skuad yang mumpuni dan mental yang kuat dalam menghadapi tekanan, seperti yang terlihat di set ketiga.
Kini, seluruh perhatian tertuju pada laga-laga selanjutnya di Moji Volley Cup. Tim pelatih akan terus memantau perkembangan tiap pemain sekaligus membenahi kekurangan teknis yang masih terlihat. Dengan jadwal yang padat menuju SEA V League 2025, turnamen ini memainkan peran penting dalam menguji ketahanan fisik, kemampuan rotasi, dan respons taktis dalam berbagai situasi.
Pada akhirnya, laga melawan Rajawali O2C bukan sekadar soal kemenangan, tetapi juga tentang bagaimana Timnas Voli Putri Indonesia belajar dari dinamika pertandingan dan bersiap lebih matang untuk tantangan regional yang akan datang.