JAKARTA - Meningkatnya harga properti di sejumlah daerah membuat banyak masyarakat sulit mendapatkan hunian yang sesuai dengan anggaran. Namun, di tengah kondisi tersebut, kawasan Abeli di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) masih menawarkan solusi hunian dengan harga yang sangat terjangkau. Sejumlah pengembang perumahan menghadirkan rumah-rumah dengan harga mulai dari Rp 150 juta-an, lengkap dengan fasilitas yang layak bagi keluarga kecil maupun pasangan muda yang ingin memiliki rumah pertama.
Melalui situs resmi Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (SiKumbang), masyarakat bisa mengakses informasi mengenai perumahan bersubsidi atau harga terjangkau dari berbagai pengembang yang tergabung dalam asosiasi resmi seperti REI, Apersi, dan Himperra. Beberapa proyek perumahan yang tengah dipasarkan di kawasan Abeli meliputi Bumi Nambo Permai, Green Hill Puday, Safira Regency, Teluk Kendari Land, hingga Griya Permata Abeli. Masing-masing proyek menawarkan spesifikasi bangunan yang serupa dan harga yang kompetitif.
1. Bumi Nambo Permai
- Baca Juga Pemimpin Transisi Energi Bersih
Dibangun oleh pengembang Dhana Jaya Properti, perumahan ini menjadi salah satu opsi menarik bagi pencari rumah di wilayah Abeli. Pengembangnya terdaftar sebagai anggota Realestat Indonesia (REI).
Harga rumah yang ditawarkan mulai dari Rp 156,5 juta, dengan spesifikasi luas bangunan 36 meter persegi dan luas lahan 91 meter persegi. Rumah-rumah di kompleks ini dilengkapi dengan 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi.
Material bangunannya menggunakan atap spandek dan rangka baja ringan, sementara dindingnya terbuat dari batu merah yang telah diplester, diplamir, dan dicat. Lantai sudah menggunakan keramik, dan fondasinya dibangun menggunakan batu gunung, yang memberikan kekuatan tambahan pada struktur bangunan.
2. Green Hill Puday
Proyek ini berlokasi di Puday, Abeli, dan dikembangkan oleh Mawar Saron Susanta, yang tercatat sebagai anggota Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi).
Harga rumah juga berada di kisaran Rp 156,5 juta, dengan ukuran bangunan dan lahan yang identik seperti perumahan sebelumnya, yakni 36 m² untuk bangunan dan 91 m² untuk lahan. Rumah-rumah di Green Hill Puday menyediakan 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi.
Material yang digunakan juga serupa, mulai dari atap spandek, rangka baja ringan, hingga dinding batu bata merah yang sudah diplester dan dicat. Lantai rumah dilapisi keramik, dan fondasinya memakai batu gunung.
3. Safira Regency
Perumahan ini menjadi salah satu yang cukup dikenal di wilayah Abeli dan dikembangkan oleh Bone Utama Sultra, anggota dari Apersi.
Harga rumah yang ditawarkan di proyek ini sedikit bervariasi, yakni antara Rp 156,5 juta hingga Rp 168 juta, tergantung pada posisi dan tipe unit yang dipilih. Luas bangunan dan lahan tetap 36 m² dan 91 m², lengkap dengan 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi.
Material bangunan rumah menggunakan atap spandek, dinding batako, lantai keramik 40x40, serta fondasi batu gunung yang umum digunakan di konstruksi perumahan bersubsidi.
4. Teluk Kendari Land
Dikembangkan oleh Arin Dua Putra, pengembang yang menjadi bagian dari Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra), Teluk Kendari Land hadir dengan harga rumah sebesar Rp 168 juta.
Luas bangunan di perumahan ini tetap 36 meter persegi, namun memiliki luas lahan yang sedikit lebih besar, yakni 104 meter persegi. Rumah dilengkapi dengan 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi.
Spesifikasi bangunan menggunakan atap spandek dan rangka baja, sementara dindingnya dari bata merah atau bata ringan yang telah diplester, diaci, dan dicat. Lantai dilapisi keramik, dan fondasinya menggunakan batu gunung atau batu kali, menyesuaikan dengan karakteristik lahan setempat.
5. Griya Permata Abeli
Proyek hunian ini dibangun oleh Sultra Duta Property, anggota dari REI. Rumah-rumah di Griya Permata Abeli ditawarkan dengan harga Rp 168 juta, dan menjadi salah satu pilihan terbaik karena memiliki luas lahan terbesar, yakni 112 meter persegi, dengan luas bangunan tetap 36 meter persegi.
Sama seperti perumahan lainnya, rumah di sini memiliki 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi. Atap menggunakan spandek, dinding dari batu merah yang sudah diplester dan dicat, lantai menggunakan tehel, serta fondasi batu moramo yang dikenal kuat dan tahan lama.
Solusi Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Hadirnya berbagai pilihan rumah terjangkau ini menjadi angin segar bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang selama ini kesulitan mendapatkan akses ke perumahan layak. Selain harganya yang masuk akal, rumah-rumah ini juga memenuhi standar kelayakan hunian yang ditetapkan pemerintah.
Selain melalui pembelian tunai, mayoritas rumah ini juga dapat dibeli melalui skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi yang difasilitasi oleh pemerintah. Program ini memungkinkan masyarakat hanya membayar uang muka ringan dengan cicilan bulanan yang terjangkau.
Dengan kondisi geografis Abeli yang masih berkembang dan harga tanah yang relatif lebih murah dibandingkan pusat Kota Kendari, wilayah ini menjadi salah satu titik potensial dalam program penyediaan hunian rakyat. Kehadiran berbagai asosiasi pengembang seperti REI, Apersi, dan Himperra turut memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap kualitas dan legalitas rumah yang ditawarkan.