Xiaomi

Xiaomi YU7 Max Lebih Kencang dari Klaim

Xiaomi YU7 Max Lebih Kencang dari Klaim
Xiaomi YU7 Max Lebih Kencang dari Klaim

JAKARTA - Dalam dunia kendaraan listrik yang makin kompetitif, performa bukan lagi sekadar angka di atas kertas. Uji lapangan menjadi alat ukur utama yang mengungkapkan realita sesungguhnya dari sebuah kendaraan. Hal inilah yang terungkap dari hasil pengujian Xiaomi YU7 Max, mobil listrik anyar dari Xiaomi yang diam-diam tampil menggugah ekspektasi, bahkan melampaui klaim resmi pabrikan.

Xiaomi YU7 Max yang mulai diterima oleh para konsumen langsung memicu gelombang antusiasme baru. Kendaraan ini disebut-sebut sebagai penerus sah jajaran mobil listrik Xiaomi yang tengah mencuat popularitasnya. Tak hanya menawarkan desain futuristik dan fitur canggih, performa mesinnya pun menjadi sorotan utama.

Hasil pengujian tenaga roda dari media otomotif asal Tiongkok memberikan kejutan. Alih-alih hanya memenuhi klaim tenaga maksimum 690 horsepower (hp), angka performa sesungguhnya justru menembus batas ekspektasi.

YU7 Max dibekali motor poros belakang V6S PLUS, versi yang telah disempurnakan dari V6S yang digunakan pada SU7 Max. Secara resmi, mobil ini diklaim memiliki tenaga gabungan maksimal sebesar 690 hp. Namun, hasil pengujian menunjukkan bahwa output tenaga yang sesungguhnya bahkan lebih tinggi dari itu.

Menariknya, meskipun dalam kondisi standar tanpa mengaktifkan Boost Mode, efisiensi tenaga roda yang dicapai hampir sempurna, yakni menyentuh angka 97%. Ini menunjukkan bahwa sistem penggerak Xiaomi YU7 Max didesain dengan presisi tinggi. Kurva tenaganya juga mencerminkan pengaturan rekayasa yang matang, dengan penumpukan tenaga secara bertahap di awal yang bertujuan untuk menjaga kenyamanan berkendara. Output maksimum justru disiapkan untuk kecepatan menengah dan tinggi karakteristik yang sangat pas untuk kebutuhan berkendara di jalan tol.

Kemampuan menjaga output torsi maksimum di kecepatan di bawah 100 km/jam menjadi nilai tambah tersendiri. Pengemudi pun dapat merasakan torsi penuh dalam berbagai situasi berkendara harian, mulai dari stop-and-go di kota hingga akselerasi cepat di jalan bebas hambatan.

Namun, semua berubah drastis ketika Boost Mode diaktifkan. Kurva performa kendaraan langsung mengalami lonjakan signifikan. Tenaga maksimum naik menjadi 698,1 hp lebih tinggi dari spesifikasi resmi yang tertera. Situasi ini sering disebut sebagai bentuk “understatement terbalik”, di mana kendaraan justru tampil lebih bertenaga dari klaim produsen.

Dengan output sebesar itu, efisiensi tenaga roda melonjak hingga 101,2%. Hanya ada segelintir mobil dalam sejarah pengujian media tersebut yang mampu menembus angka ini, menjadikan YU7 Max sebagai salah satu kendaraan listrik paling efisien dalam mengonversi energi mesin ke roda. Sebuah prestasi teknis yang tak bisa diremehkan.

Kinerja akselerasi YU7 Max pun tak kalah impresif. Dalam uji 0–100 km/jam, kendaraan ini mencatatkan waktu 3,32 detik. Meskipun sedikit lebih lambat dibandingkan klaim resmi 3,23 detik, angka ini tetap berada dalam kategori supercar listrik. Dalam pengujian seperempat mil, YU7 Max mampu menyelesaikan lintasan dalam 11,11 detik dengan kecepatan terminal yang dicatat GPS sebesar 204,51 km/jam. Akselerasi dari 60–160 mph berhasil diraih dalam waktu 4,65 detik.

Yang menarik, meskipun tidak menjadi yang tercepat dalam urusan akselerasi awal, YU7 Max justru unggul saat memasuki kecepatan tinggi. Dibandingkan dengan SU7 Max, performanya menunjukkan keunggulan nyata ketika melaju di atas 80 km/jam. Perbedaan ini diduga disebabkan oleh bobot tambahan 200 kg pada YU7 Max. Tenaga ekstra yang dihasilkan tampaknya digunakan lebih banyak untuk mengimbangi bobot ekstra tersebut ketimbang mempercepat akselerasi awal.

Namun hal itu justru menunjukkan kekuatan YU7 Max dalam menghadirkan stabilitas dan tenaga berkelanjutan pada kecepatan tinggi. Kombinasi motor dan sistem distribusi tenaga yang digunakan Xiaomi terbukti mampu menjaga performa konsisten di berbagai kondisi kecepatan.

Perbandingan juga dilakukan dengan Zeekr 007 GT, salah satu rival terdekat di kelasnya. Kedua kendaraan menunjukkan pola kurva tenaga yang mirip. Meski Zeekr unggul dalam hal bobot sekitar 50 kg lebih ringan keunggulan ini hanya memberikan sedikit perbedaan dalam pengujian akselerasi. Artinya, secara performa tenaga murni, YU7 Max tetap tampil kompetitif bahkan dalam medan persaingan yang sengit.

Lebih dari sekadar mobil listrik, Xiaomi YU7 Max hadir sebagai bukti evolusi teknologi otomotif Xiaomi yang kini semakin matang. Tidak hanya berani menantang nama besar seperti Tesla dan Zeekr, Xiaomi bahkan menunjukkan bahwa mereka mampu menyajikan kendaraan dengan performa nyata yang melebihi klaim brosur.

Di tengah pasar kendaraan listrik yang dipenuhi oleh jargon dan janji, YU7 Max menegaskan dirinya lewat data dan pengujian nyata. Untuk para konsumen dan penggemar otomotif, ini menjadi sinyal bahwa Xiaomi bukan hanya pemain baru yang sekadar ikut tren, tapi juga inovator serius dalam lanskap mobilitas masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index