JAKARTA - Di tengah eksposur visual yang masif di media sosial, tuntutan akan penampilan sempurna semakin meningkat. Bukan lagi sekadar mengikuti tren, banyak orang terutama dari kalangan Gen Z mulai mengambil langkah konkret untuk menyesuaikan penampilan fisik dengan standar estetika digital yang mereka lihat setiap hari. Tak heran jika prosedur perawatan kecantikan kini menjadi bagian dari gaya hidup yang tidak hanya populer, tetapi juga dianggap penting, bahkan sejak usia muda.
Paparan konten media sosial seperti Instagram dan TikTok yang sarat dengan visualisasi ideal tentang wajah dan tubuh telah mengubah cara orang memandang diri mereka sendiri. Kini, editan digital bukan lagi solusi akhir. Banyak orang terdorong untuk mewujudkan versi terbaik mereka secara langsung, atau in real life (IRL), lewat kosmetik dan perawatan di klinik kecantikan. Transformasi ini bukan sekadar penyesuaian sementara, tapi bagian dari gaya hidup baru yang menempatkan perawatan estetika sebagai kebutuhan esensial.
Tidak hanya perempuan dewasa, Gen Z yang tumbuh di era digital juga mulai mempertimbangkan langkah preventif untuk memperlambat munculnya tanda-tanda penuaan. Mereka tidak menunggu garis halus atau kulit kendur datang. Justru sejak awal usia 20-an, banyak di antara mereka sudah mulai mencari perawatan yang mampu mempertahankan penampilan segar.
- Baca Juga 5 Shio Paling Hoki di Awal Agustus
Fenomena Tweakments: Kecil Tapi Berdampak
Kebutuhan untuk menjaga penampilan tetap optimal melahirkan konsep tweakments, yakni prosedur estetika non-invasif yang menitikberatkan pada penyesuaian minor. Berbeda dari generasi sebelumnya yang memilih perawatan anti-aging ketika tanda-tanda penuaan sudah muncul, Gen Z mengambil langkah pencegahan lebih awal. Dengan tweakments, perubahan yang dilakukan tidak menghilangkan identitas asli, tetapi membantu menghadirkan versi terbaik dari diri sendiri.
Gen Z memiliki kemudahan akses terhadap informasi, konsultasi medis daring, dan testimoni langsung dari figur publik di media sosial. Prosedur kecantikan yang dulunya dianggap mewah dan eksklusif kini semakin mudah dijangkau. Berbagai influencer turut mempopulerkan treatment seperti skin booster, botox ringan, dan prosedur berbasis teknologi tanpa harus melalui jalur bedah plastik.
Tiga Inovasi Perawatan Terbaru
Salah satu perawatan yang sedang naik daun adalah Ultherapy Prime. Ini merupakan teknologi penyempurna dari sistem Ultherapy sebelumnya dan menawarkan hasil lebih presisi dengan waktu pengerjaan yang lebih singkat. Menurut publikasi ilmiah di ResearchGate, Ultherapy Prime mampu merangsang pembentukan kolagen dalam jaringan, memberikan efek facelift yang tahan lama, bahkan hingga lebih dari satu tahun. Pasien melaporkan kontur wajah mereka tampak lebih terangkat dengan risiko efek samping yang minim.
Pilihan kedua yang patut diperhatikan adalah Profhilo, sebuah inovasi dalam teknologi bioremodeling yang menggabungkan asam hialuronat berbobot molekul tinggi dan rendah. Fungsinya? Untuk meningkatkan hidrasi dan kehalusan kulit. Studi dalam jurnal Health Science Reports mencatat bahwa hanya dalam tiga bulan, terlihat peningkatan signifikan pada kecerahan dan kekencangan kulit. Prosedur ini minim risiko, dan teknik injeksi Bio Aesthetic Points (BAP) dirancang untuk menghindari memar.
“Bagi mereka yang masih berada di usia 20-an, kondisi tekstur kulit umumnya masih tergolong baik. Komposisi kolagen, elastin, dan lemak di bawah kulit masih proporsional, sehingga perawatan anti penuaan seperti skin booster dengan kandungan asam hialuronat (HA) bersifat lebih kepada pencegahan, bukan koreksi. Pada tahap awal, disarankan menggunakan HA dengan konsentrasi rendah,” jelas dr. Dewi Maryani, Sp.K.K., dari klinik Glowderma yang telah hadir di beberapa kota di Pulau Jawa.
Selain itu, dr. Dewi juga merekomendasikan beberapa jenis perawatan lain untuk Gen Z, seperti microbotox atau baby botox, radio frequency (RF), chemical peeling, dan HIFU, yang semuanya bertujuan menjaga kesehatan kolagen kulit.
Bagaimana dengan Rejuran? dr. Dewi menjelaskan bahwa Rejuran memiliki banyak varian yang bisa disesuaikan. “Untuk usia muda, Rejuran Healer cocok digunakan karena berfungsi meningkatkan kekenyalan kulit serta membantu mencegah kerutan. Sementara itu, Rejuran S lebih diperuntukkan bagi mereka yang ingin mengatasi masalah kulit bertekstur, seperti bekas jerawat,” ujarnya.
Bijak Memilih, Kenali Batas
Meski tren tweakments dan perawatan non-invasif terus berkembang, penting untuk memahami bahwa setiap prosedur tetap membawa risiko, terutama jika dilakukan terlalu dini atau tanpa panduan medis yang tepat. Menginginkan penampilan yang ideal memang bukan hal yang salah, namun keputusan untuk menjalani perawatan kecantikan sebaiknya dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab.
Sebelum memutuskan menjalani prosedur apapun, pastikan untuk:
Berkonsultasi dengan dokter yang memiliki sertifikasi resmi.
Mengetahui batasan realistis terhadap hasil yang bisa dicapai.
Tidak terburu-buru mengikuti tren yang belum tentu sesuai.
Memahami komposisi bahan dan alat yang digunakan, termasuk efek sampingnya.
Menghindari penawaran harga murah yang tidak menjamin kualitas dan keamanan.
Terakhir, selalu sadari bahwa kecantikan bukan soal menyeragamkan tampilan dengan orang lain, melainkan bagaimana kita bisa nyaman dengan diri sendiri. Tren tweakments dan berbagai prosedur kecantikan yang tersedia hanyalah alat bantu. Keputusan akhir tetap ada di tangan Anda—dijalani bukan karena tekanan sosial, tapi karena pilihan pribadi yang sadar dan bijak.