JAKARTA - Pendapatan Asli Daerah (PAD) kerap kali menjadi indikator penting dalam mengukur kemandirian sebuah daerah. Pemerintah Kabupaten Kebumen menunjukkan komitmennya untuk memperkuat PAD melalui penyelenggaraan sebuah ajang apresiasi bertajuk Gebyar Pajak Daerah 2025. Acara ini tak sekadar menjadi seremoni, tetapi juga menjadi refleksi atas kinerja perpajakan daerah sekaligus ajang penghargaan bagi para pelaku yang berjasa dalam mendukung pembangunan daerah melalui kontribusi pajak.
Momentum ini dimanfaatkan sebagai bentuk penghormatan dan terima kasih kepada para wajib pajak yang telah menunjukkan kepatuhan serta kepada mitra-mitra strategis yang ikut andil dalam sistem pemungutan pajak daerah.
Mengapresiasi Kontribusi Nyata Wajib Pajak dan Mitra
- Baca Juga 3 Ide Bisnis Modal Kecil untuk Anak Muda
Pemerintah Kabupaten Kebumen secara resmi memberikan penghargaan kepada para wajib pajak yang dinilai taat, konsisten, serta berperan dalam meningkatkan penerimaan daerah. Di antaranya adalah pelaku usaha dari berbagai sektor yang menjadi kontributor penting dalam pajak barang dan jasa tertentu (PBJT). Penghargaan diberikan kepada:
PBJT Restoran: Olive Fried Chicken
PBJT Hotel: Trio Azana Style Hotel
PBJT Hiburan: Platinum Sinema
PBJT Parkir: Toseba Jadi Baru
PBJT Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB): PT Wahyu Putra Sejati
Pajak Air Tanah: RSDS Kebumen
Pajak Reklame: Karya Satria
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB): Darmono
Tak hanya pelaku usaha, para mitra institusi juga mendapatkan apresiasi. Lembaga seperti Bank Jateng Cabang Kebumen, PLN, Pos Indonesia, dan BPR BKK Kebumen dianggap memiliki peran strategis dalam memperkuat penerimaan daerah, terutama melalui kemitraan pelayanan dan kemudahan sistem pembayaran pajak.
Penghargaan Bagi Desa Pelunas PBB Tercepat: Dorong Partisipasi dari Akar Rumput
Di tingkat desa, Pemerintah Kabupaten Kebumen menghadirkan insentif khusus bagi desa-desa yang berhasil melunasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebelum jatuh tempo. Langkah ini dinilai efektif untuk memacu antusiasme aparat desa dalam mengedukasi masyarakat serta mempercepat realisasi penerimaan PBB.
Beberapa desa yang memperoleh insentif tersebut antara lain:
Karangduwur, Kecamatan Ayah: mendapatkan 10 tas kerja dan 1 lemari es
Kawedusan, Kecamatan Kebumen: memperoleh 1 unit AC 3/4 PK dan 22 kain batik
Jatimalang, Kecamatan Klirong: menerima 1 set sound system portabel dan 5 kain batik
Jatiroto, Kecamatan Buayan: memperoleh 1 unit AC 1 PK dan 10 ban motor
Mergosono, Kecamatan Buayan: mendapatkan 9 ban motor dan 39 kain batik
Hadiah-hadiah tersebut menjadi simbol penghargaan atas kerja keras dan solidaritas pemerintah desa dalam mendukung kemandirian fiskal daerah.
Tantangan dan Peluang dalam Komposisi Pendapatan Daerah
Dalam paparannya, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kebumen, Aden Andri Susilo, mengungkap bahwa struktur pendapatan daerah Kabupaten Kebumen masih didominasi oleh pendapatan transfer sebesar 84%, sedangkan kontribusi PAD baru sekitar 15%. Dari PAD tersebut, pajak daerah menyumbang sekitar 28,79%, sedangkan retribusi daerah 6,8%, dan pendapatan sah lainnya 59,83%.
Kontribusi terbesar pajak daerah masih berasal dari PBB-P2 (12,44%), diikuti oleh Pajak Penerangan Jalan (9,98%). Pajak lainnya seperti PBJT Restoran (3,00%) dan BPHTB (2,80%) masih menyimpan potensi peningkatan signifikan. Sementara jenis pajak lainnya, seperti PBJT Hotel, Hiburan, Reklame, dan Pajak Air Tanah, masih berada di bawah 1%.
Data ini menunjukkan bahwa meskipun potensi besar ada, optimalisasi pemungutan pajak daerah membutuhkan strategi khusus, termasuk digitalisasi dan pendekatan kolaboratif dengan masyarakat dan pelaku usaha.
Capaian Pelunasan PBB dan Semangat Perubahan
Hingga saat ini, sebanyak 190 dari 460 desa di Kabupaten Kebumen telah berhasil melunasi PBB-P2. Beberapa kecamatan bahkan menunjukkan capaian yang sangat baik, seperti Kecamatan Mirit yang mencapai 100% pelunasan. Di sisi lain, masih ada tantangan besar seperti yang terjadi di Kecamatan Petanahan, yang tercatat belum mencapai target pelunasan.
Dalam sambutannya, Bupati Lilis Nuryani memberikan apresiasi kepada para kepala desa yang berhasil menunjukkan kinerja positif dalam pelunasan PBB. Ia menilai bahwa pencapaian tersebut mencerminkan semangat gotong royong dan cinta terhadap pembangunan daerah.
"Ini bukti komitmen dan kecintaan panjenengan kepada pembangunan daerah," ujarnya penuh semangat.
Ia juga menekankan bahwa pajak daerah memiliki dampak nyata dan langsung dirasakan masyarakat, seperti perbaikan jalan, pembangunan jembatan, peningkatan layanan kesehatan, hingga kualitas pendidikan.
"Lewat pajak, kita bisa memperbaiki jalan, membangun jembatan, memperkuat layanan kesehatan, dan meningkatkan kualitas pendidikan. Jadi kalau ada yang bertanya pajak itu larinya ke mana? Jawabannya kembali ke rakyat," tegas Bupati.
Komitmen Inovasi untuk Perpajakan yang Lebih Baik
Sebagai upaya menjawab tantangan dalam meningkatkan PAD, Pemerintah Kabupaten Kebumen terus berbenah melalui inovasi pelayanan perpajakan. Salah satunya adalah penerapan sistem digital, seperti SIPBB, E-LocalTax, E-BPHTB, serta sistem pembayaran pajak berbasis QRIS yang lebih efisien dan akuntabel.
Bupati Lilis Nuryani juga mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa membayar pajak adalah bentuk cinta pada daerah, yang akan kembali dalam bentuk pembangunan dan pelayanan publik yang lebih baik.
"Saya juga ingin mengajak seluruh masyarakat untuk menanamkan satu kesadaran penting. Membayar pajak adalah wujud cinta pada daerah," ucapnya menutup sambutan.
Ia berharap sinergi antara pemerintah, desa, dan masyarakat terus terjaga dalam membangun Kabupaten Kebumen yang lebih mandiri dan berdaya, dengan gotong royong sebagai fondasi utamanya.