Danantara

Danantara Siapkan Universitas Korporat Global

Danantara Siapkan Universitas Korporat Global
Danantara Siapkan Universitas Korporat Global

JAKARTA - Peningkatan kualitas sumber daya manusia nasional menjadi salah satu fokus utama yang kini mulai direspons dunia investasi Indonesia. Melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara, rencana ambisius pun dicanangkan: mendirikan universitas korporat yang mampu bersaing secara global. Bertajuk Danantara Indonesia Academy, proyek ini ditargetkan tuntas dalam dua tahun ke depan dan menjadi wadah strategis bagi pengembangan talenta Indonesia agar tak lagi tertinggal dari negara-negara maju.

“In two years, we want to create a world-class university,” ujar Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, dalam forum ImpactPreneurs Summit 2025 yang digelar di Jakarta.

Lebih dari sekadar proyek institusi pendidikan, pembangunan universitas ini merupakan bagian dari upaya konsolidasi ekosistem pembelajaran yang tersebar di berbagai badan usaha milik negara. Pandu mengungkapkan bahwa Danantara akan mengintegrasikan seluruh universitas korporat milik BUMN ke dalam satu sistem pembelajaran terstruktur dan bertaraf internasional.

“Di Danantara Indonesia Academy nantinya, akan ada dua jalur pembelajaran utama: pembelajaran umum (general learning) dan pembelajaran khusus (specialized learning),” jelas Pandu.

Saat ini, tahap persiapan pembangunan akademi tersebut masih berfokus pada penyusunan struktur organisasi serta rancangan model operasional. Pandu menegaskan bahwa proses lanjutan akan meliputi standardisasi operasional, integrasi aspek hukum, hingga penyatuan sistem operasional antar-entitas. Semua ini ditujukan agar institusi pendidikan tersebut bisa berjalan optimal saat resmi beroperasi.

Visi yang dibawa Pandu dalam proyek ini sangat jelas: menyediakan pendidikan berkualitas tinggi di dalam negeri agar generasi muda Indonesia tak lagi perlu mengandalkan studi luar negeri sebagai satu-satunya jalan mengembangkan diri.

“Kami ingin anak-anak muda Indonesia bisa mendapatkan pendidikan berkualitas tanpa harus pergi ke luar negeri. Mereka harus bisa bersaing dengan alumni universitas terbaik dunia dalam satu dekade mendatang,” kata dia.

Pernyataan ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak Indonesia untuk memiliki institusi pendidikan tinggi yang mampu mencetak pemimpin dan inovator masa depan. Bagi Pandu, universitas dengan reputasi global bukan lagi sebuah pilihan, melainkan sebuah keniscayaan jika Indonesia ingin naik kelas ke liga negara maju seperti G7.

“Dengan itu, kalau kita ingin Indonesia menjadi negara seperti G7, kita harus memiliki universitas berskala global dan diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Kalau tidak, kita tidak akan maju,” ujar Pandu menekankan.

Gagasan mengenai akademi ini pun tidak berdiri sendiri. Dalam acara yang sama, Pandu juga mengajak generasi muda untuk aktif membangun perusahaan rintisan (startup) dengan pendekatan yang lebih holistik. Menurutnya, keberhasilan startup masa depan akan sangat bergantung pada kekuatan SDM dan kualitas ekosistem pendukungnya.

Ia menekankan pentingnya mengubah paradigma dalam pengembangan startup. “Gunakan pendekatan value creation dalam membangun startup, bukan sekadar mengejar valuasi,” pesannya.

Tak hanya itu, Pandu mendorong calon pengusaha untuk membangun struktur perusahaan yang adaptif serta memiliki sistem yang terukur. Hal ini dianggap penting agar startup tidak hanya bertahan, tapi juga mampu tumbuh dalam lanskap bisnis yang cepat berubah.

Ia juga memberikan catatan penting mengenai pola pikir yang harus dimiliki para pendiri startup: terbuka terhadap masukan dan pandai memilih mitra strategis.

“Perlakukan mitra pendanaan bukan hanya sebagai investor, tetapi sebagai partner. Mereka bisa sangat membantu, terutama di bidang SDM dan pembangunan infrastruktur perusahaan,” kata Pandu.

Lewat berbagai inisiatif tersebut, baik dari sisi pendidikan maupun pembinaan wirausaha, Danantara menegaskan perannya sebagai katalisator perubahan dalam ekosistem pembangunan nasional. Dengan menjadikan pendidikan sebagai fondasi strategis, Danantara tampak ingin memastikan bahwa generasi muda Indonesia memiliki kapasitas, wawasan, dan keberanian untuk tampil di panggung global.

Pembangunan Danantara Indonesia Academy juga mencerminkan arah baru dalam pengelolaan investasi nasional yang tidak lagi semata-mata terfokus pada aset fisik atau sektor konvensional, tetapi mulai menempatkan investasi pada pengembangan manusia sebagai sektor prioritas.

Rencana ini juga dapat dimaknai sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat daya saing Indonesia di era ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based economy), di mana kualitas pendidikan dan inovasi menjadi parameter utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Meski belum diumumkan secara resmi lokasi pembangunan kampus maupun mitra akademik yang terlibat, pernyataan Pandu menjadi sinyal awal bahwa Indonesia sedang bersiap untuk masuk ke dalam fase baru dalam pembangunan SDM unggul.

Jika proyek ini berhasil diwujudkan sesuai dengan target dua tahun, maka Danantara Indonesia Academy bisa menjadi salah satu model universitas korporat pertama di Indonesia dengan pendekatan menyeluruh — mulai dari pendidikan formal, pelatihan keterampilan kerja, hingga pengembangan kepemimpinan strategis.

Dalam konteks nasional yang tengah mendorong transformasi digital, energi hijau, dan ekonomi kreatif, universitas ini diharapkan dapat menyediakan talenta unggul yang relevan dengan kebutuhan zaman. Talenta inilah yang akan menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi Indonesia dalam satu dekade mendatang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index