JAKARTA - Transformasi energi di Indonesia kini memasuki babak baru dengan langkah berani dari PT PLN. Melalui inovasi yang relatif sederhana namun penuh makna, perusahaan listrik negara tersebut meresmikan pemanfaatan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) tiang di PLN ULP Belanti, Padang. Kehadiran fasilitas ini tercatat sebagai SPKLU tiang pertama yang dioperasikan di luar Pulau Jawa, menandai tonggak penting dalam perjalanan menuju ekosistem kendaraan listrik nasional.
Inovasi SPKLU berbasis tiang listrik dinilai sebagai terobosan yang menjawab berbagai tantangan. Selain efisiensi ruang, penggunaan aset tiang listrik yang telah ada mampu memangkas biaya konstruksi dan instalasi. Dengan begitu, infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik menjadi lebih terjangkau serta lebih mudah dijangkau oleh masyarakat luas, khususnya di daerah perkotaan yang lahannya terbatas.
Jawaban Atas Tantangan Infrastruktur Kendaraan Listrik
Direktur Ritel dan Niaga PT PLN, Adi Priyanto, dalam konferensi video yang disiarkan dari Padang, menegaskan bahwa inovasi SPKLU tiang merupakan bagian dari komitmen perusahaan menghadirkan solusi praktis dalam mendukung pemanfaatan energi hijau.
"Inovasi SPKLU tiang ini lahir untuk menjawab tantangan sulitnya lahan, tingginya biaya instalasi dan konstruksi. Dengan pemanfaatan aset berupa tiang listrik yang sudah ada menjadi SPKLU, maka diharapkan akan lebih terjangkau bagi masyarakat baik dari segi lokasi maupun biaya," kata Adi.
Pernyataan tersebut mencerminkan arah strategis PLN yang kini tidak hanya fokus pada penyediaan energi listrik semata, tetapi juga berperan aktif dalam membangun ekosistem kendaraan listrik nasional. Kehadiran SPKLU tiang diharapkan mendorong masyarakat untuk semakin percaya diri beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil menuju kendaraan ramah lingkungan.
Dukungan Pemerintah Daerah dan Program Green Province
Langkah PLN dalam menghadirkan SPKLU tiang mendapat sambutan positif dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Gubernur Sumbar, Mahyeldi, menyatakan apresiasi mendalam atas terobosan tersebut, seraya menekankan bahwa hal ini sejalan dengan visi pembangunan daerah yang berorientasi pada keberlanjutan.
"Ini menunjukkan komitmen bersama yang terjalin baik antara Pemprov Sumbar dan PLN untuk mewujudkan Green Province," ujarnya.
Sumatera Barat sendiri telah menggulirkan program Sumbar Green Province 2026 yang menekankan pada pembangunan berkelanjutan, efisiensi energi, serta penggunaan sumber daya terbarukan. Dengan hadirnya SPKLU tiang, langkah menuju cita-cita provinsi hijau tersebut kian nyata dan terukur.
Penyebaran SPKLU di Sumatera Barat Semakin Meluas
Tak hanya berhenti di Padang, PLN UID Sumbar secara konsisten memperluas jaringan SPKLU di berbagai wilayah. General Manager PLN UID Sumbar, Ajrun Karim, menyebutkan bahwa titik SPKLU tiang yang baru diresmikan merupakan yang ke-80 di provinsi tersebut.
"Sebelumnya kita sudah punya 62 titik SPKLU yang tersebar di seluruh Sumatera Barat. Tahun ini kita tambah 18 SPKLU tiang, memanfaatkan tiang listrik yang tersedia untuk pengisian daya kendaraan listrik," jelasnya.
Dari 80 titik yang sudah aktif, penyebarannya mencakup kota dan kabupaten strategis, termasuk beberapa pintu masuk dari provinsi tetangga. Ajrun menyebutkan, dari arah Sumatera Utara masyarakat bisa menemukan SPKLU di Lubuk Basung, dari Pekanbaru tersedia di Limapuluh Kota, dari Bengkulu ada di Kambang, sementara dari Jambi SPKLU disediakan di Sungai Rumbai.
Dengan distribusi yang semakin merata, Sumatera Barat semakin siap menjadi simpul penting dalam jaringan kendaraan listrik di Sumatera.
Rencana Penambahan Hingga 2025
Melihat respons positif dan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang, PLN UID Sumbar telah menyiapkan rencana ekspansi berkelanjutan. Menurut Ajrun Karim, jumlah SPKLU akan terus ditingkatkan hingga tahun 2025 dengan target penambahan 11 titik baru.
Penambahan ini diyakini akan memperkuat posisi Sumatera Barat sebagai salah satu daerah yang paling siap mendukung ekosistem kendaraan listrik. Infrastruktur yang memadai diharapkan bisa mengurangi keraguan konsumen untuk beralih ke kendaraan listrik, sekaligus mendorong pertumbuhan pasar otomotif ramah lingkungan di daerah tersebut.
Transisi Energi dan Harapan ke Depan
Kehadiran SPKLU tiang tidak hanya sekadar inovasi teknis, tetapi juga simbol transisi energi yang lebih inklusif. Dengan memanfaatkan aset tiang listrik yang ada, PLN membuktikan bahwa pengembangan energi hijau dapat dilakukan dengan efisien tanpa membutuhkan investasi lahan besar.
Di sisi lain, dukungan pemerintah daerah melalui program Green Province menunjukkan adanya sinergi nyata antara pusat dan daerah. Kolaborasi ini menjadi kunci penting untuk memastikan transisi energi berjalan lancar, sekaligus memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
Sumatera Barat kini menjadi contoh bagaimana inovasi, dukungan kebijakan, dan komitmen masyarakat bisa berpadu dalam mempercepat peralihan menuju masa depan yang lebih bersih.
Dengan langkah ini, PLN dan pemerintah daerah berharap penggunaan kendaraan listrik kian meluas, emisi karbon berkurang, serta cita-cita Indonesia menuju energi berkelanjutan dapat segera terwujud.