JAKARTA - Pemerintah menegaskan komitmen kuatnya dalam mendukung para petani melalui kebijakan pro petani yang menyeluruh. Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketahanan pangan nasional tetap terjaga secara berkelanjutan. Berbagai kebijakan strategis, mulai dari penyesuaian harga gabah, kemudahan akses pupuk bersubsidi, hingga bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), menjadi fokus utama dalam memperkuat sektor pertanian.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa program ini merupakan wujud nyata keberpihakan Presiden terhadap kesejahteraan petani. Upaya tersebut diharapkan mampu menciptakan swasembada pangan, sekaligus memperkuat posisi petani sebagai pelaku utama dalam ekosistem pertanian nasional.
“Kebijakan dan bantuan pertanian akan terus digulirkan. Ini adalah bentuk keberpihakan penuh pemerintah terhadap sektor pangan dan para petani di dalam negeri,” ujar Mentan Amran.
Peningkatan Kesejahteraan Petani melalui Harga Stabil
Salah satu fokus utama pemerintah adalah menjaga stabilitas harga komoditas pertanian, khususnya gabah dan jagung. Kebijakan ini bertujuan agar petani memperoleh harga panen yang adil, sehingga hasil jerih payah mereka tidak merugi. Kondisi ini juga memberikan kepastian ekonomi bagi petani dalam mengelola lahan dan merencanakan produksi.
Di Jawa Tengah, perubahan kebijakan ini sudah dirasakan langsung oleh petani. Jarwanto, petani dari Desa Manggis, Boyolali, menceritakan bahwa harga gabah basah kini naik menjadi Rp7.500 per kilogram, jauh lebih tinggi dibandingkan harga sebelumnya yang hanya Rp6.000 per kilogram. Harga jagung juga ikut stabil di angka Rp5.800 per kilogram.
“Kenaikan ini menunjukkan perhatian serius dari pemerintah. Stabilitas harga membuat kami lebih bersemangat dan optimistis,” kata Jarwanto.
Kebijakan ini diperkuat melalui penerbitan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2025, yang mengatur pengadaan dan pengelolaan gabah/beras di dalam negeri. Inpres ini menjadi landasan bagi pemerintah untuk memastikan pasokan pangan tetap terjaga, sekaligus memberikan keuntungan lebih bagi petani.
Dukungan Alsintan dan Infrastruktur untuk Produktivitas
Selain menjaga harga, pemerintah juga memperkuat dukungan melalui penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan). Bantuan ini bertujuan meningkatkan produktivitas sekaligus mempermudah pengelolaan lahan. Alsintan yang diberikan meliputi traktor besar, traktor kecil, hand tractor, hingga pompa air, yang sangat membantu petani dalam mengolah lahan dan menanam padi maupun jagung.
Di Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Margo, seorang petani lokal, mengungkapkan bahwa kelompoknya telah menerima berbagai bantuan alsintan untuk mengelola lahan seluas 183 hektare. Dengan dukungan ini, mereka mampu menanam padi dan jagung dengan produktivitas mencapai 4–5 ton per hektare, meskipun menghadapi tantangan curah hujan tinggi yang menyebabkan sebagian tanaman rebah.
“Alat itu memudahkan pengolahan lahan rawa dan mempercepat tanam. Dukungan pemerintah sangat terasa,” jelas Margo.
Selain alsintan, pemerintah juga mendorong pembangunan infrastruktur pertanian, seperti jalan tani dan irigasi. Fasilitas ini sangat penting untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan lahan, meminimalkan kerugian akibat faktor alam, serta memastikan hasil panen dapat dijual dengan harga optimal.
Dampak Kebijakan Pro Petani di Berbagai Daerah
Program pro petani tidak hanya berdampak di Pulau Jawa atau Merauke. Di berbagai daerah lain, kebijakan ini membuat para petani lebih mudah mengakses fasilitas produksi dan memperoleh harga yang menguntungkan. Hal ini membuat mereka lebih termotivasi dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian.
Peningkatan produktivitas juga berdampak pada ketahanan pangan nasional. Dengan pasokan gabah dan jagung yang stabil, pemerintah dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sekaligus menekan impor bahan pokok. Kebijakan ini menjadi salah satu upaya strategis dalam mencapai swasembada pangan secara berkelanjutan.
Optimisme dan Harapan Petani
Keberpihakan pemerintah terhadap petani telah membangkitkan optimisme di kalangan petani. Dengan dukungan harga stabil, alsintan, pupuk bersubsidi, dan infrastruktur pertanian, mereka merasa diperhatikan dan memiliki kepastian dalam mengelola lahan.
Margo menekankan bahwa meskipun tantangan cuaca tetap ada, keberlanjutan dukungan dari pemerintah akan memungkinkan petani meningkatkan hasil panen secara signifikan. Ia berharap pembangunan jalan tani dan irigasi dapat diperkuat, sehingga produktivitas lahan lebih optimal dan panen lebih maksimal.
“Dukungan pemerintah memberikan semangat baru. Infrastruktur yang baik sangat dibutuhkan agar hasil bisa lebih maksimal,” pungkasnya.
Kebijakan pro petani yang diterapkan pemerintah mencakup harga gabah stabil, kemudahan akses pupuk subsidi, bantuan alsintan, serta pembangunan infrastruktur pertanian. Langkah ini bukan hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan para petani di seluruh Indonesia. Dengan berbagai dukungan strategis ini, pemerintah optimistis dapat mewujudkan swasembada pangan dan memastikan sektor pertanian tetap produktif dan berkelanjutan.