JAKARTA - Jasa Marga Metropolitan Tollroad Regional Division (JMT) mencatat lonjakan signifikan volume kendaraan pada arus balik menuju Jakarta setelah libur panjang HUT RI ke-80. Fenomena ini terjadi di beberapa ruas tol utama wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat, menunjukkan mobilitas masyarakat yang tinggi sekaligus menandai tingginya antusiasme warga kembali ke kota setelah berlibur.
Senior General Manager JMT, Widiyatmiko Nursejati, menjelaskan, “Lalu lintas Jabodetabek, total sebanyak 113.199 kendaraan atau meningkat 16,90% dibanding volume lalu lintas transaksi normal yaitu 96.834 kendaraan transaksi yang menuju Jabodetabek melalui tiga Gerbang Tol.”
Peningkatan ini menunjukkan bahwa arus balik pasca libur panjang menjadi salah satu periode tersibuk bagi pengelola jalan tol, yang harus memastikan kelancaran perjalanan pengguna jalan.
Gerbang Tol Jabodetabek: Fokus Arus Balik
Di Gerbang Tol Halim, terjadi peningkatan lalu lintas sebesar 4,23% atau sebanyak 61.210 kendaraan dibanding volume normal 58.727 kendaraan. Lonjakan yang lebih tajam tercatat di GT Cikunir 6, di mana volume kendaraan meningkat hingga 53,95%, mencapai 10.750 kendaraan dari sebelumnya 6.983 kendaraan. Sementara GT Ciawi 2 melaporkan kenaikan sebesar 32,50%, dengan total kendaraan mencapai 41.239 dari volume normal 31.124 kendaraan.
Data ini mengindikasikan perbedaan distribusi arus balik di berbagai gerbang tol, di mana beberapa lokasi mengalami peningkatan signifikan dibanding yang lain. Perbedaan ini dipengaruhi oleh jalur alternatif, waktu keberangkatan, dan titik asal perjalanan para pengguna jalan.
Lalu Lintas Jawa Barat: Antrean Menuju Jakarta
Selain Jabodetabek, tol di Jawa Barat juga mengalami peningkatan volume kendaraan menuju Jakarta. Total kendaraan yang melintas melalui GT Cileunyi dan GT Pasteur tercatat sebanyak 63.136, meningkat 9,74% dibanding volume normal 57.534 kendaraan.
Di GT Cileunyi Jalan Tol Padaleunyi, kendaraan yang meninggalkan wilayah Rancaekek, Garut, dan sekitarnya menuju Bandung atau Jakarta mencapai 31.421, naik 8,64% dari lalin normal 28.923 kendaraan. Sedangkan di GT Pasteur Jalan Tol Padaleunyi, volume transaksi kendaraan masuk Kota Bandung tercatat 31.715, meningkat 10,85% dari volume normal 28.611 kendaraan.
Imbauan untuk Pengguna Jalan
Menanggapi lonjakan ini, Widiyatmiko memberikan sejumlah imbauan agar perjalanan arus balik lebih nyaman dan aman. Pengguna jalan diimbau mempersiapkan kendaraan sebelum berangkat, memastikan kondisi fisik pengemudi prima, mengecek kecukupan BBM, serta saldo e-toll.
“Jasa Marga juga mengimbau kepada pengguna jalan hanya menggunakan satu e-toll yang sama untuk pembayaran di jalan tol dengan sistem transaksi tertutup seperti Ruas Tol Cipularang dan Padaleunyi serta Jalan Tol JORR II. Satu e-toll digunakan untuk tapping di gerbang tol masuk dan keluar,” jelas Widiyatmiko.
Strategi Jasa Marga Menghadapi Lonjakan Arus Balik
Dalam menghadapi arus balik yang padat, Jasa Marga melakukan pemantauan intensif di berbagai titik gerbang tol dan jalur rawan macet. Selain itu, informasi terkait volume lalu lintas, perkiraan waktu tempuh, dan alternatif jalur disebarkan kepada masyarakat untuk membantu perencanaan perjalanan.
Peningkatan volume kendaraan ini juga menjadi indikator penting bagi pihak pengelola jalan tol untuk menyesuaikan strategi operasional, mulai dari penempatan petugas, pengaturan arus lalu lintas, hingga kesiapan fasilitas layanan di gerbang tol dan rest area.
Kesadaran Pengguna Jalan dan Koordinasi Efektif
Lonjakan arus balik pasca libur panjang menunjukkan tingginya mobilitas masyarakat yang kembali ke kota setelah liburan. Kolaborasi antara pengelola jalan tol dan kesadaran pengguna jalan menjadi kunci kelancaran arus lalu lintas. Dengan persiapan matang dan pemanfaatan teknologi e-toll, perjalanan arus balik dapat berjalan lebih aman dan efisien.
“Dengan koordinasi yang baik, kami optimistis masyarakat dapat menikmati perjalanan yang nyaman sekaligus aman, sehingga pengalaman arus balik menjadi lebih lancar dan terkontrol,” tutup Widiyatmiko.