JAKARTA - Kenaikan harga emas kembali menghiasi pasar hari ini, Kamis, 21 Agustus 2025. Setelah sempat mengalami tekanan pada perdagangan sebelumnya, harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) melonjak hingga Rp 24.000 menjadi Rp 1.914.000 per gram. Lonjakan ini mengikuti tren pasar global yang juga menunjukkan penguatan emas.
Pada perdagangan Rabu, 20 Agustus 2025, harga emas Antam sempat turun sebesar Rp 7.000, memberikan tekanan singkat bagi investor dan kolektor logam mulia. Namun, rebound hari ini membuat para pelaku pasar kembali menaruh perhatian pada potensi keuntungan dari logam berharga ini.
Harga Buyback Naik Seiring Emas Antam
- Baca Juga Modal Usaha Ringan dengan KUR BRI 2025
Tidak hanya harga jual, harga emas untuk jual kembali (buyback) ikut mengalami kenaikan Rp 24.000 menjadi Rp 1.760.000 per gram. Artinya, jika pemilik emas ingin menjual kembali emas mereka, Antam akan membelinya di harga tersebut. Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 34/PMK.10/2017, transaksi buyback ini tetap dikenakan potongan pajak.
Bagi transaksi dengan nominal di atas Rp 10 juta, berlaku Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22, yakni 1,5% bagi pemilik NPWP dan 3% bagi non-NPWP. PPh 22 ini akan dipotong langsung dari total nilai penjualan.
Berikut daftar harga emas Antam hari ini:
0,5 gram: Rp 1.007.000
1 gram: Rp 1.914.000
2 gram: Rp 3.768.000
3 gram: Rp 5.627.000
5 gram: Rp 9.345.000
10 gram: Rp 18.635.000
25 gram: Rp 46.462.000
50 gram: Rp 92.845.000
100 gram: Rp 185.612.000
250 gram: Rp 453.765.000
500 gram: Rp 927.320.000
1.000 gram: Rp 1.854.600.000
Kenaikan Harga Emas Dunia Dorong Antam
Kenaikan harga emas Antam sejalan dengan tren pasar global. Pada perdagangan Rabu waktu setempat, harga emas naik hampir 1% karena dolar AS melemah. Pelemahan dolar membuat emas lebih terjangkau bagi investor yang menggunakan mata uang lain.
Pasar juga menantikan risalah rapat kebijakan Federal Reserve (the Fed) Juli dan symposium ekonomi tahunan Jackson Hole untuk petunjuk pergerakan suku bunga ke depan. Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot mencapai USD 3.345,38 per ons, naik 0,9% pada pukul 13.11 EDT, setelah sebelumnya sempat menyentuh level terendah sejak 1 Agustus. Harga emas berjangka AS naik 0,8% menjadi USD 3.388,7.
Risalah The Fed Jadi Sorotan Investor
Lonjakan harga emas ini juga didorong oleh ekspektasi pasar terhadap keputusan the Fed terkait suku bunga. Keputusan bulan lalu untuk mempertahankan suku bunga memunculkan perbedaan pendapat di kalangan bankir sentral, beberapa di antaranya mendorong penurunan suku bunga guna mencegah pelemahan pasar tenaga kerja.
Bob Haberkon, Market Strategist RJO Futures, menjelaskan, "Harga emas turun kemarin, jadi sekarang para pelaku pasar melihatnya sebagai peluang untuk masuk ke pasar menjelang risalah the Fed. Jika Powell bersikap dovish, itu bullish untuk emas, karena tidak memberikan bunga. Emas perlu menembus USD 3.350/oz dan kemudian menguji ulang USD 3.400/oz jika ia bersikap dovish."
Prediksi ini membuat para pedagang bersiap menghadapi peluang penurunan suku bunga seperempat poin sebesar 85% pada September, menurut perangkat CME FedWatch.
Berita Terkait Politik dan Logam Lain
Selain faktor ekonomi, perkembangan politik juga mempengaruhi pasar logam. Presiden AS Donald Trump meminta Gubernur the Fed Lisa Cook mengundurkan diri, menanggapi seruan dari kepala Badan Keuangan Perumahan Federal AS yang mendorong Departemen Kehakiman untuk menyelidiki dugaan penipuan hipotek.
Di sisi logam lain, harga perak spot naik 1% menjadi USD 37,73 per ons, platinum naik 2% menjadi USD 1.331,70, sementara paladium relatif stabil di USD 1.115,92 setelah sebelumnya mencapai titik terendah sejak 9 Juli.
Pergerakan harga emas Antam hari ini menunjukkan rebound signifikan setelah tekanan sebelumnya, didukung oleh kondisi pasar global dan sentimen terhadap kebijakan moneter AS. Investor dan kolektor logam mulia disarankan memantau baik harga jual maupun buyback, serta mempertimbangkan potensi pajak saat bertransaksi. Dengan peluang penurunan suku bunga yang kian terbuka, emas kembali menjadi aset yang menarik untuk dipantau di akhir Agustus 2025.