Basket

Timnas Basket Putra U16 Bersiap Bangkit di Piala Asia FIBA 2025

Timnas Basket Putra U16 Bersiap Bangkit di Piala Asia FIBA 2025
Timnas Basket Putra U16 Bersiap Bangkit di Piala Asia FIBA 2025

JAKARTA - Setelah menghadapi kekalahan telak di laga perdana, Timnas Basket Putra U-16 Indonesia menghadapi misi penting untuk membalikkan keadaan di Piala Asia FIBA U16 2025. Partai berikutnya melawan Filipina menjadi kunci bagi skuad Garuda Muda untuk menjaga peluang lolos ke babak selanjutnya.

Pelatih Timnas, Abrizalt Hasiholan, menegaskan pentingnya memanfaatkan kesempatan ini untuk bangkit. Kekalahan di laga sebelumnya harus dijadikan motivasi, bukan hambatan. “Melawan Filipina harus ambil game-nya untuk bisa melaju ke babak berikutnya. Kami pernah kalah dua kali dari mereka di SEABA, dan itu harus jadi motivasi untuk tampil lebih baik,” ujarnya.

Kekalahan Perdana: Pelajaran dari Selandia Baru

Indonesia memulai perjalanan di turnamen ini dengan kekalahan 54-96 dari Selandia Baru di Buyant Ukhaa Sport Palace, Ulaanbaatar, Mongolia. Meskipun sempat unggul cepat lewat dua tembakan Benjamin Piet Hernusi, Garuda Muda langsung tertinggal sejak akhir kuarter pertama dengan skor 11-23.

Upaya mengejar skor pada kuarter kedua tak membuahkan hasil, Indonesia tertinggal 31-54. Tekanan bertambah di kuarter ketiga dengan skor 40-77, hingga akhirnya tim kalah dengan selisih 42 poin.

Abrizalt menilai kekalahan ini sebagian disebabkan oleh kedalaman skuad dan peran pemain pelapis yang belum optimal. “Beberapa bench kurang support, role players belum jalan dengan baik. Dari sisi ukuran kami kalah, tapi fisikal anak-anak sebenarnya kuat. Sayangnya hanya sedikit yang berani benturan,” jelasnya.

Kekalahan ini menjadi catatan penting bagi tim untuk segera menyesuaikan strategi sebelum menghadapi Filipina, lawan yang dikenal tangguh di level Asia Tenggara.

Tantangan Melawan Filipina

Laga kedua melawan Filipina menjadi pertandingan krusial. Di kualifikasi SEABA Mei lalu, Indonesia memang harus mengakui keunggulan Filipina dua kali: kalah 68-77 di babak penyisihan, lalu tumbang 40-70 di final.

Menurut Abrizalt, pengalaman tersebut harus menjadi pelecut semangat bagi Garuda Muda. “Anak-anak harus berani membalas kekalahan itu, karena laga ini sangat krusial bagi perjalanan Indonesia di Piala Asia,” tegasnya.

Kemenangan melawan Filipina tidak hanya penting untuk menjaga peluang lolos, tetapi juga menjadi momentum moral bagi tim muda Indonesia untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka di level internasional.

Strategi dan Persiapan Tim

Untuk menghadapi Filipina, pelatih Abrizalt menekankan perlunya penyesuaian strategi, terutama dalam memaksimalkan peran role players dan mendayagunakan semua pemain cadangan. Kedalaman skuad akan menjadi faktor penentu dalam mengimbangi permainan lawan yang lebih tinggi secara fisik.

Tim telah melakukan evaluasi pasca-laga melawan Selandia Baru, dengan fokus pada peningkatan agresivitas dalam pertahanan dan efisiensi tembakan. Abrizalt berharap para pemain mampu lebih berani dalam menghadapi benturan fisik dan memanfaatkan peluang menyerang.

Posisi Grup dan Implikasi Laga

Saat ini, Indonesia berada di dasar klasemen Grup B Piala Asia FIBA U16 2025, di bawah Selandia Baru, Chinese Taipei, dan Filipina. Kekalahan di laga kedua akan membuat jalan ke babak berikutnya semakin berat, sementara kemenangan akan menjaga harapan tim untuk melaju ke fase berikutnya.

Dengan tekanan ini, mental dan strategi menjadi faktor utama. Pertandingan melawan Filipina bukan sekadar adu kemampuan di lapangan, tetapi juga ujian ketahanan mental dan kerja sama tim yang selama ini dibangun.

Harapan dan Motivasi

Misi Indonesia di Piala Asia FIBA U16 2025 lebih dari sekadar menang atau kalah. Pertandingan ini menjadi wadah pembelajaran bagi talenta muda untuk merasakan kompetisi internasional, memahami taktik lawan, dan meningkatkan kemampuan teknis.

Abrizalt menegaskan bahwa setiap pengalaman, termasuk kekalahan, harus menjadi pelajaran berharga. “Kami ingin anak-anak belajar dari setiap pertandingan, menjaga semangat juang, dan membuktikan kualitas mereka di level Asia,” ujarnya.

Dukungan masyarakat dan penggemar basket Indonesia diharapkan dapat menjadi motivasi tambahan bagi Garuda Muda. Sorakan, doa, dan perhatian dari tanah air akan menjadi energi positif yang menumbuhkan semangat bertanding.

Pertandingan melawan Filipina menjadi partai hidup-mati bagi Timnas Basket Putra U-16 Indonesia di Piala Asia FIBA U16 2025. Kemenangan akan menjaga peluang melaju ke babak berikutnya, sementara kekalahan akan menutup jalan lebih cepat.

Pelatih Abrizalt Hasiholan menegaskan bahwa tim harus bangkit, memaksimalkan semua pemain, dan mengeksekusi strategi dengan disiplin. Pengalaman dari kekalahan sebelumnya, kedalaman skuad, serta kesiapan mental akan menjadi kunci dalam menghadapi lawan tangguh.

Dengan persiapan matang, evaluasi strategi, dan dukungan penuh dari masyarakat, Garuda Muda diharapkan mampu menunjukkan performa terbaiknya, menebalkan semangat juang, dan mengangkat prestasi Indonesia di pentas Piala Asia FIBA U16.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index