Kuliner

Pecel Sederhana yang Kini Jadi Ikon Kuliner Kota Batu

Pecel Sederhana yang Kini Jadi Ikon Kuliner Kota Batu
Pecel Sederhana yang Kini Jadi Ikon Kuliner Kota Batu

JAKARTA - Kota Batu, yang terkenal dengan keindahan alam dan pesona wisatanya, kini punya satu ikon kuliner yang semakin menarik perhatian masyarakat maupun wisatawan: pecel. Bukan sekadar makanan tradisional, sajian ini berhasil menjadi simbol usaha kecil yang tumbuh pesat berkat dukungan ekosistem pemberdayaan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Perjalanan usaha pecel ini tidak langsung berjalan mulus. Awalnya, sang pemilik hanya mengandalkan resep turun-temurun keluarga yang dimasak dari dapur rumah sederhana. Namun, semangat untuk menghadirkan cita rasa otentik Jawa Timur ke meja makan masyarakat membuat bisnis ini terus berkembang. Dukungan permodalan, pendampingan, serta akses digitalisasi dari BRI menjadi kunci transformasi yang membawa pecel sederhana tersebut menjadi kuliner favorit di Kota Batu.

Dari Hobi Masak ke Bisnis Menjanjikan

Setiap usaha besar selalu berawal dari langkah kecil. Begitu pula dengan perjalanan usaha pecel ini. Berangkat dari hobi memasak dan keinginan untuk menambah penghasilan keluarga, sang pemilik mulai menjual pecel dalam skala kecil. Pembeli pertamanya adalah tetangga sekitar yang menyukai rasa bumbu kacang khas yang gurih dan pedas pas.

“Awalnya cuma untuk tambahan biaya sekolah anak,” ujarnya sambil tersenyum. Namun, siapa sangka usaha yang awalnya sekadar sampingan justru berkembang menjadi usaha utama yang menopang ekonomi keluarga.

Seiring bertambahnya pelanggan, tantangan mulai muncul: kebutuhan modal untuk memperbesar kapasitas produksi, pengemasan yang lebih menarik, serta pemasaran yang lebih luas. Pada titik inilah, peran BRI hadir memberikan solusi nyata.

Peran BRI dalam Mendorong UMKM

Sebagai bank yang berkomitmen pada pemberdayaan pelaku usaha kecil dan menengah, BRI tidak sekadar memberikan akses permodalan. Lebih dari itu, BRI menghadirkan program pendampingan, pelatihan manajemen usaha, hingga pemanfaatan layanan digital perbankan.

Melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR), pemilik usaha pecel ini mampu mendapatkan tambahan modal dengan bunga ringan. Dana tersebut digunakan untuk membeli peralatan masak yang lebih modern, memperluas tempat usaha, dan meningkatkan kualitas bahan baku.

Selain permodalan, BRI juga memberikan edukasi mengenai pencatatan keuangan sederhana, cara mengelola stok, hingga strategi promosi melalui platform digital. Hal ini sangat membantu karena sebagian besar pelaku UMKM tradisional belum terbiasa dengan manajemen berbasis teknologi.

Pecel sebagai Kuliner Ikonik Kota Batu

Tak butuh waktu lama, usaha pecel ini mulai dikenal luas di Kota Batu. Rasanya yang autentik membuatnya cepat menjadi favorit masyarakat, mulai dari pelajar, pekerja kantoran, hingga wisatawan yang berkunjung.

Menu sederhana dengan harga terjangkau menjadi daya tarik tersendiri. “Kami ingin pecel ini bisa dinikmati semua kalangan, dari mahasiswa sampai keluarga yang berlibur ke Batu,” jelas sang pemilik.

Kini, pecel tersebut tidak hanya dijual di warung sederhana, tetapi juga sudah merambah ke layanan pesan-antar online. Bahkan, banyak wisatawan yang menjadikannya buah tangan khas setelah menikmati liburan di Kota Batu.

Dampak Sosial Ekonomi yang Lebih Luas

Pertumbuhan usaha pecel ini tidak hanya membawa dampak positif bagi keluarga pemilik, tetapi juga bagi lingkungan sekitar. Seiring meningkatnya permintaan, usaha ini mulai merekrut tenaga kerja tambahan, terutama dari kalangan ibu rumah tangga di sekitar rumahnya.

Selain membuka lapangan kerja, usaha ini juga ikut menggerakkan rantai pasok lokal. Sayur mayur segar dibeli dari petani sekitar Kota Batu, sementara kacang tanah dan cabai diperoleh dari pedagang lokal. Dengan begitu, roda ekonomi di lingkungan setempat ikut bergerak.

“Kalau usaha ini maju, saya ingin lebih banyak merekrut tetangga agar bisa ikut merasakan manfaatnya,” ungkap pemilik usaha penuh harap.

Digitalisasi UMKM: Dari Offline ke Online

Salah satu lompatan besar yang dirasakan pemilik usaha pecel adalah saat berani masuk ke dunia digital. BRI membantu mengenalkan penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran, sehingga pelanggan kini lebih mudah bertransaksi tanpa harus repot membawa uang tunai.

Tak hanya itu, strategi pemasaran lewat media sosial juga mulai dilakukan. Foto-foto menu pecel yang menggugah selera dibagikan di platform online, membuat jangkauan pelanggan semakin luas. Kehadiran layanan pesan-antar online membuat pecel ini bisa dinikmati tidak hanya oleh warga sekitar, tetapi juga wisatawan yang baru tiba di Batu.

Transformasi digital inilah yang membuat usaha pecel mampu bertahan bahkan di tengah kondisi sulit sekalipun.

Inspirasi bagi UMKM Lain

Kisah sukses usaha pecel ini menjadi inspirasi nyata bagi para pelaku UMKM lain di Indonesia. Bahwa usaha kecil bisa berkembang besar asalkan dikelola dengan baik, didukung semangat pantang menyerah, dan memanfaatkan peluang yang ada.

BRI sendiri terus menegaskan komitmennya untuk mendampingi jutaan pelaku UMKM di seluruh pelosok negeri. Dengan memberikan akses keuangan, edukasi, dan teknologi, BRI ingin agar kisah sukses serupa bisa tercipta di banyak daerah lainnya.

Kisah pecel dari Kota Batu ini bukan hanya tentang makanan tradisional yang lezat, melainkan tentang semangat, kerja keras, dan dukungan ekosistem yang tepat. Dari dapur sederhana, usaha ini tumbuh menjadi kuliner favorit berkat keberanian pemilik untuk bermimpi besar dan dukungan nyata dari BRI.

Dengan langkah-langkah strategis, baik dari sisi permodalan, digitalisasi, maupun pendampingan, BRI membuktikan bahwa pemberdayaan UMKM bukan hanya jargon, melainkan aksi nyata yang mengubah hidup banyak orang.

Pada akhirnya, kisah ini menjadi bukti bahwa pecel tidak sekadar hidangan khas, melainkan simbol kolaborasi antara usaha kecil dan lembaga keuangan yang peduli. Dan siapa tahu, dari sepiring pecel di Kota Batu, akan lahir inspirasi baru bagi ribuan UMKM di seluruh Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index