KAI

KAI Pandanwangi Pertahankan Stasiun Tambahan

KAI Pandanwangi Pertahankan Stasiun Tambahan
KAI Pandanwangi Pertahankan Stasiun Tambahan

JAKARTA - Meski jalur Gumitir telah dibuka kembali, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 9 Jember tetap memutuskan untuk melanjutkan operasional enam stasiun pemberhentian tambahan untuk KA Pandanwangi. Langkah ini diambil karena tingginya jumlah penumpang yang menggunakan stasiun-stasiun tersebut, menegaskan peran penting transportasi kereta api dalam mendukung mobilitas masyarakat di Jember dan Banyuwangi.

Keenam stasiun tambahan ini terdiri dari tiga stasiun di Jember, yakni Stasiun Ledokombo, Sempolan, dan Garahan, serta tiga stasiun di Banyuwangi, yakni Glenmore, Sumberwadung, dan Argopuro. Sejak 11 Agustus, ketika jalur Gumitir ditutup sementara, keenam stasiun ini menjadi titik strategis bagi penumpang yang ingin tetap menggunakan KA Pandanwangi. Statistik penumpang selama periode 11 Agustus hingga 2 September menunjukkan angka yang cukup signifikan, dengan total penumpang naik mencapai 3.507 orang dan penumpang turun sebanyak 3.382 orang.

Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menegaskan bahwa Stasiun Glenmore menjadi yang paling padat di antara keenam stasiun. “Stasiun Glenmore paling tinggi, penumpang naik mencapai 1.877 penumpang, penumpang turun mencapai 1.769 penumpang. Stasiun Glenmore ini adalah stasiun yang paling padat di antara 6 stasiun, mengalahkan Jember,” jelasnya. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah Banyuwangi memiliki antusiasme tinggi dalam memanfaatkan transportasi kereta api, baik untuk keperluan harian maupun kegiatan ekonomi lokal.

Tidak hanya Glenmore, pertumbuhan penumpang di tiga stasiun tambahan di Banyuwangi juga cukup signifikan. Fenomena ini menjadi indikator bahwa masyarakat semakin mengandalkan kereta api sebagai moda transportasi andalan. Cahyo menambahkan, tingginya permintaan ini mendorong KAI Daop 9 Jember untuk mempertimbangkan perpanjangan operasional enam stasiun tambahan tersebut. Awalnya, stasiun-stasiun ini hanya direncanakan sebagai pemberhentian tambahan hingga 30 September 2025.

“Rencana akan kami perpanjang, kami masih menunggu evaluasi dan tentunya izin dari DJKA, peluang untuk permanen memungkinkan, termasuk untuk pemberhentian KA jarak jauh,” ujar Cahyo. Saat ini, keenam stasiun baru melayani KA lokal. Kebijakan ini sejalan dengan tujuan KAI untuk mendukung ekonomi kerakyatan, dengan memberikan akses transportasi yang lebih mudah dan efisien bagi masyarakat lokal.

Kehadiran stasiun tambahan juga memberikan dampak signifikan terhadap aktivitas ekonomi masyarakat di sekitar stasiun. Dengan meningkatnya jumlah penumpang, peluang bisnis lokal seperti warung makan, jasa transportasi, dan layanan pendukung lainnya ikut terdongkrak. Ini membuktikan bahwa strategi pemberhentian tambahan bukan hanya memenuhi kebutuhan mobilitas, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah.

Selain itu, keputusan mempertahankan keenam stasiun ini menunjukkan fleksibilitas KAI Daop 9 dalam merespons dinamika kebutuhan masyarakat. Evaluasi jumlah penumpang menjadi acuan penting dalam menentukan operasional stasiun, sehingga layanan yang diberikan benar-benar sesuai dengan permintaan riil di lapangan. KAI Daop 9 juga menegaskan pentingnya keselamatan dan kenyamanan penumpang dalam setiap penyesuaian layanan.

Pengoperasian stasiun tambahan ini juga sejalan dengan upaya KAI untuk meningkatkan kualitas transportasi kereta api, termasuk penyediaan fasilitas yang memadai di setiap stasiun. Mulai dari area tunggu, informasi perjalanan, hingga aksesibilitas untuk semua kalangan, diharapkan mampu memberikan pengalaman perjalanan yang nyaman dan aman.

Dengan kombinasi faktor permintaan tinggi, kontribusi ekonomi lokal, dan upaya meningkatkan pelayanan, keputusan KAI Daop 9 untuk mempertahankan stasiun tambahan KA Pandanwangi dapat dilihat sebagai langkah strategis yang menguntungkan bagi masyarakat dan perusahaan. Ke depan, evaluasi berkala akan menjadi dasar untuk menentukan apakah stasiun-stasiun ini bisa dijadikan pemberhentian permanen, termasuk untuk kereta jarak jauh.

KAI Daop 9 menegaskan bahwa keberlanjutan pemberhentian tambahan ini menjadi bukti komitmen perusahaan dalam mendukung mobilitas, kenyamanan penumpang, serta pertumbuhan ekonomi lokal. Langkah ini pun diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kereta api sebagai moda transportasi andalan di wilayah Jember dan Banyuwangi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index