JAKARTA - Upaya pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional semakin mendekati hasil. Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia berpeluang mencapai swasembada pangan pada Desember 2025.
Optimisme tersebut muncul setelah pemerintah melakukan berbagai langkah percepatan dan menjalankan program nasional secara masif di sektor pertanian selama beberapa bulan terakhir.
"Insyaallah mudah-mudahan jika tidak ada aral melintang tiga bulan ke depan, atau tahun depan kita sudah bisa swasembada pangan," ujar Andi Amran Sulaiman saat menghadiri rapat koordinasi bersama jajaran pemerintah daerah di Sumatera Barat.
Rapat tersebut diikuti Gubernur, Bupati, dan Wali Kota se-Sumatera Barat sebagai bagian dari upaya percepatan pencapaian target swasembada pangan yang telah ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Fokus Program dan Strategi Nasional
Dalam paparannya, Mentan Andi Amran menekankan bahwa pemerintah tengah memprioritaskan pembangunan food estate atau lumbung pangan di beberapa wilayah strategis, seperti Merauke di Papua Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan.
Menurutnya, wilayah-wilayah tersebut memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi pusat produksi pangan nasional, bahkan diharapkan menjadi lumbung pangan dunia di masa mendatang.
Transformasi pertanian tradisional menuju pertanian modern menjadi salah satu fokus utama pemerintah. Dengan penerapan teknologi dan praktik pertanian yang lebih efisien, diharapkan produktivitas lahan dapat ditingkatkan secara signifikan. "Kemudian, ujungnya kita hilirisasi," kata Andi Amran.
Hilirisasi menjadi kunci penting untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian sekaligus mendorong ekspor. Potensi ekspor bahan baku hasil pertanian dari Indonesia dinilai sangat besar, dan pemerintah melihat peluang ini sebagai cara memperkuat perekonomian nasional.
Peran Hilirisasi dan Dampak Ekonomi
Andi Amran menegaskan pentingnya hilirisasi sektor pangan sebagai strategi jangka panjang. Menurutnya, hilirisasi akan menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan petani, serta memperluas akses pasar.
Lebih jauh, kebijakan ini mendukung visi Presiden Prabowo Subianto yang ingin menjadikan sektor pangan sebagai tulang punggung ketahanan ekonomi nasional. "Ini juga keinginan Bapak Presiden. Beliau efisien anggaran, efektif dan produktif. Dan sudah kita tunjukkan, kita buktikan di sektor pangan," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa kontribusi sektor pangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) saat ini berada pada posisi tertinggi, sesuai data dari Kementerian Keuangan dan Badan Pusat Statistik (BPS).
Komitmen Pemerintah Daerah
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi turut menegaskan dukungannya terhadap program pemerintah pusat. Menurutnya, pada 2025 provinsi tersebut mendapatkan alokasi anggaran bantuan tambahan berupa bibit kelapa, jagung, dan kopi dari Kementerian Pertanian.
Eks Wali Kota Padang itu mengatakan bahwa bantuan bibit tersebut menjadi bukti nyata komitmen pemerintah pusat untuk memperkuat ketahanan pangan secara merata di seluruh provinsi. Upaya tersebut juga dinilai sejalan dengan arahan Presiden Prabowo yang menekankan pentingnya pemerataan program pangan hingga ke daerah.
Harapan Menuju Kedaulatan Pangan
Dengan berbagai program yang dijalankan, pemerintah optimistis bahwa target swasembada pangan dapat dicapai sesuai jadwal. Hal ini diharapkan mampu menekan ketergantungan impor dan meningkatkan kemandirian bangsa dalam memenuhi kebutuhan pangan domestik.
Rencana pemerintah untuk mengembangkan food estate di berbagai wilayah juga diproyeksikan mampu menjaga stabilitas harga pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Selain itu, hasil produksi yang melimpah dapat menjadi peluang ekspor baru sehingga membawa devisa tambahan bagi negara.
Sinergi Pusat dan Daerah
Keberhasilan mencapai swasembada pangan tidak hanya ditentukan oleh pemerintah pusat, tetapi juga memerlukan kolaborasi erat dengan pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat.
Rapat koordinasi yang dilakukan di Sumatera Barat menjadi langkah strategis untuk menyatukan visi dan langkah semua pemangku kepentingan. Dengan sinergi yang solid, percepatan pembangunan infrastruktur pertanian, ketersediaan sarana produksi, dan pengelolaan distribusi pangan dapat dijalankan secara optimal.
Pemerintah daerah diharapkan aktif berperan dalam mendukung program nasional ini, termasuk dalam memantau implementasi dan menyalurkan bantuan secara tepat sasaran.
Target Realistis dan Terukur
Mentan Andi Amran menegaskan bahwa target swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah bukan hanya ambisi semata, melainkan berdasarkan perhitungan yang matang. Pemerintah memantau secara berkala hasil panen, distribusi benih, dan ketersediaan pupuk untuk memastikan produksi terus meningkat.
Selain itu, program mekanisasi pertanian terus digencarkan untuk membantu petani bekerja lebih cepat dan efisien. Pemerintah juga memberikan akses pembiayaan murah agar petani bisa memperoleh modal usaha tanpa kesulitan.
Jalan Menuju Kedaulatan Pangan
Pencapaian swasembada pangan akan menjadi tonggak sejarah penting bagi Indonesia. Kesuksesan ini diharapkan membawa dampak positif bagi ketahanan ekonomi nasional, memperkuat daya beli masyarakat, serta memastikan ketersediaan pangan yang merata dan terjangkau.
Langkah yang diambil pemerintah saat ini mencerminkan keseriusan dalam menjawab tantangan global, mulai dari krisis pangan hingga perubahan iklim. Dengan kerja sama seluruh pihak, Indonesia diyakini mampu berdiri sebagai negara yang mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan warganya.