Rincian Lengkap Biaya Turun Mesin Mobil yang Perlu Diketahui

Rabu, 16 April 2025 | 08:33:19 WIB
biaya turun mesin mobil

JAKARTA - Biaya turun mesin mobil menjadi hal yang perlu kamu ketahui ketika menghadapi masalah serius pada kendaraan. 

Istilah overhaul atau turun mesin mengacu pada proses pembongkaran dan perbaikan menyeluruh pada mesin mobil untuk mengembalikan performanya.

Seiring waktu, komponen mesin yang terus bekerja akan mengalami keausan, yang berpengaruh pada kinerja kendaraan. 

Jika kerusakan yang terjadi sudah tidak bisa diperbaiki tanpa membongkar mesin, maka overhaul menjadi solusi yang harus dilakukan.

Lalu, berapa sebenarnya biaya yang diperlukan untuk proses ini? Simak rincian lengkap biaya turun mesin mobil berikut ini.

Apa Itu Turun Mesin Mobil?

Overhaul mesin, yang juga dikenal sebagai turun mesin atau servis berat, merupakan proses perbaikan besar yang dilakukan ketika terjadi kerusakan pada mesin yang memerlukan pembongkaran untuk diperbaiki.

Dalam proses turun mesin, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, mulai dari membongkar mesin, memeriksa setiap komponennya, melakukan perbaikan atau penggantian jika diperlukan, hingga merakit kembali mesin dengan prosedur yang sesuai agar dapat berfungsi optimal.

Turun mesin menjadi langkah yang harus diambil ketika ada kerusakan pada komponen mesin yang tidak dapat diatasi tanpa pembongkaran. 

Setelah mesin dibuka, setiap bagian akan diperiksa dengan teliti untuk menentukan apakah cukup dibersihkan, perlu diperbaiki, atau harus diganti agar kendaraan dapat kembali beroperasi dengan baik.

Waktu yang tepat untuk melakukan turun mesin berbeda-beda tergantung pada bagaimana kendaraan dirawat dan digunakan. Semakin baik perawatan yang dilakukan, semakin jarang mesin perlu dibongkar. 

Namun, jika tanda-tanda kerusakan sudah mulai terlihat, segera lakukan turun mesin agar performa kendaraan tetap terjaga.

Ciri-ciri Mobil Turun Mesin

1. Asap Knalpot Berwarna Putih

Jika mobil mengeluarkan asap putih pekat dari knalpot, itu bisa menjadi pertanda ada oli yang masuk ke ruang bakar dan terbakar bersama bahan bakar. 

Kondisi ini dapat menyebabkan oli berkurang drastis dan berimbas pada beberapa komponen penting, seperti silinder head, piston, packing head, bore silinder, serta seal valve. 

Karena semua bagian tersebut berada dalam blok mesin, perbaikannya memerlukan proses turun mesin.

2. Overheating

Saat suhu mesin terus meningkat meskipun kendaraan melaju dengan kecepatan rendah, sebaiknya segera hentikan mobil dan matikan mesinnya. 

Jika dibiarkan, overheating bisa menyebabkan silinder head melengkung, sehingga oli dan air radiator bercampur. Biasanya, kondisi ini juga menyebabkan mesin tiba-tiba mati atau mogok. 

Solusi utama dari masalah ini adalah membongkar mesin dan meratakan kembali silinder head.

3. Oli Bercampur dengan Air

Jika oli mesin berubah warna menjadi kecoklatan seperti susu coklat, itu menandakan bahwa oli telah bercampur dengan air. Kondisi ini dapat menyebabkan korosi pada silinder head dan gangguan pada sistem sirkulasi mesin. 

Jika dibiarkan, busa atau buih bisa terbentuk di dalam mesin, mengganggu performa kendaraan. Turun mesin menjadi solusi terbaik untuk melakukan pengurasan, penggantian oli, serta pembersihan mesin.

4. Air Radiator Berkurang secara Drastis

Saat mesin dinyalakan dan air radiator cepat berkurang atau bahkan menyembur keluar, itu bisa menjadi indikasi adanya kerusakan pada silinder head, gasket silinder, atau terjadi kebocoran pada radiator, mesin, maupun water pump.

5. Air Radiator Berminyak

Jika air radiator terlihat bercampur dengan minyak atau oli, bisa jadi silinder head mengalami karat hingga menimbulkan lubang yang memungkinkan oli masuk ke dalam sistem pendingin atau air masuk ke dalam ruang kompresi. 

Jika kerusakannya masih ringan, cukup dengan mengganti silinder head baru. Namun, jika oli sudah berubah warna menjadi kecoklatan dan bercampur dengan air radiator, maka turun mesin menjadi langkah yang harus dilakukan.

6. Suara Mesin Kasar

Mesin bensin umumnya memiliki suara yang lebih halus dibandingkan mesin diesel. Namun, jika suara mesin mobilmu semakin kasar, terutama pada mobil berbahan bakar bensin, perlu dilakukan pengecekan. 

Jika sumber masalahnya berasal dari pulley di depan mesin atau timing chain, biasanya dapat diperbaiki tanpa turun mesin. 

Tetapi, jika kedua komponen tersebut dalam kondisi baik dan suara kasar tetap ada, maka pemeriksaan lebih lanjut dengan turun mesin diperlukan untuk menemukan penyebab pastinya.

Penyebab Mobil Turun Mesin

1. Overheat yang Berujung Mogok

Overheating menjadi salah satu faktor utama yang mengharuskan mobil turun mesin. Jika suhu mesin terus meningkat meskipun mobil melaju dengan kecepatan rendah, sebaiknya segera hentikan kendaraan dan matikan mesinnya. 

Overheat dapat menyebabkan berbagai kerusakan serius, seperti kepala silinder melengkung, oli bercampur dengan air, hingga gangguan lain pada komponen mesin.

Untuk memperbaikinya, mesin harus dibongkar, kemudian kepala silinder dilepas dan diratakan kembali. Pastikan perbaikan dilakukan oleh teknisi berpengalaman agar tidak menimbulkan risiko tambahan bagi kendaraanmu.

2. Oli Tercampur dengan Air

Jika oli mesin berubah warna menjadi kecoklatan menyerupai susu coklat, itu menandakan adanya campuran air dalam oli. 

Kondisi ini dapat memicu korosi pada silinder head dan mengganggu sistem sirkulasi mesin, bahkan bisa menyebabkan terbentuknya busa atau buih di dalam mesin. 

Jika sudah terjadi, turun mesin diperlukan untuk melakukan pengurasan, penggantian oli, serta pembersihan menyeluruh.

3. Mesin Terendam Air

Saat musim hujan, risiko mobil terendam banjir meningkat, dan ini bisa menyebabkan air masuk ke dalam ruang bakar. Jika dibiarkan, air dalam mesin dapat menimbulkan tekanan berlebih pada piston, bahkan bisa membuatnya berlubang atau pecah. 

Kondisi ini dikenal sebagai water hammer dan merupakan salah satu penyebab utama mobil harus turun mesin. Oleh karena itu, hindari menerjang genangan air yang terlalu tinggi agar tidak merusak mesin kendaraan.

4. Pelumas Habis atau Tidak Berfungsi dengan Baik

Sistem pelumasan berperan penting dalam menjaga komponen mesin tetap berfungsi optimal. Jika oli tidak cukup atau tidak tersirkulasi dengan baik, gesekan antar komponen bisa meningkat, menyebabkan panas berlebih yang dapat merusak mesin.

Untuk menghindari hal ini, pastikan selalu mengecek volume oli dengan dipstick secara rutin dan perhatikan indikator oli pada dashboard. 

Jika lampu indikator berbentuk cangkir dengan tetesan menyala, bisa jadi tekanan oli kurang, sirkulasi terganggu, atau ada kerusakan pada pompa oli. 

Jika oli sudah berkurang drastis, segera lakukan penggantian di bengkel agar tidak berujung turun mesin.

5. Timing Belt Putus

Timing belt berfungsi untuk menghubungkan pergerakan poros engkol dan katup dalam mesin. Jika komponen ini putus, piston dan katup bisa bertabrakan, menyebabkan kerusakan serius pada mesin. 

Dalam beberapa kasus, mesin memang tidak langsung mengalami gangguan besar, tetapi tetap bisa menyebabkan mobil mogok dan tidak dapat dinyalakan. 

Untuk menghindari kejadian ini, lakukan pengecekan dan penggantian timing belt secara berkala sesuai rekomendasi pabrikan.

Biaya Turun Mesin Mobil

Banyak pemilik kendaraan bertanya-tanya, berapa sebenarnya dana yang harus disiapkan untuk turun mesin? 

Biaya perbaikan ini umumnya lebih tinggi dibandingkan servis biasa, karena prosesnya memerlukan tenaga dan waktu ekstra, termasuk membongkar mesin dari rangka kendaraan.

Secara umum, besaran biaya turun mesin sangat bervariasi, bergantung pada jenis pengerjaan serta komponen yang perlu diganti. 

Tidak semua proses overhaul memerlukan penggantian suku cadang besar, namun jika ada komponen utama yang harus diganti, maka biaya pun bisa meningkat cukup signifikan.

Sebagai gambaran, untuk mobil pabrikan Jepang, ongkos jasa turun mesin berkisar antara Rp 2 juta hingga Rp 5 juta. Sementara itu, biaya penggantian komponen bisa mencapai Rp 5 juta hingga lebih dari Rp 10 juta, tergantung tingkat kerusakan. 

Misalnya, jika kamu memiliki Toyota Avanza generasi pertama yang mengalami turun mesin, biaya jasa yang dikenakan sekitar Rp 3 juta. 

Adapun biaya penggantian komponen meliputi packing set seharga Rp 1,5 juta, piston Rp 1,8 juta, stang piston Rp 325 ribu, serta ring piston Rp 450 ribu. Jika ternyata engine mounting juga harus diganti, maka tambahan dana sebesar Rp 630 ribu perlu disiapkan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya biaya turun mesin mobil, seperti tingkat kerusakan, jenis kendaraan, serta harga komponen yang digunakan. 

Oleh karena itu, penting untuk melakukan perawatan berkala agar dapat menghindari pengeluaran besar akibat kerusakan mesin.

1. Merek dan Tipe Kendaraan

Setiap merek mobil memiliki standar harga suku cadang yang berbeda, sehingga biaya turun mesin pun bervariasi. Bahkan dalam satu pabrikan, perbedaan tipe kendaraan dapat mempengaruhi anggaran perbaikannya. 

Misalnya, biaya turun mesin Toyota Avanza tidak bisa disamakan dengan Toyota Yaris. Begitu pula dengan perbandingan antara Toyota dan Audi, atau Wuling dan Tata.

Semakin premium dan kompleks spesifikasi kendaraan, semakin tinggi pula biaya yang diperlukan untuk perbaikannya.

2. Jenis Kerusakan pada Mesin

Kerusakan yang menyebabkan mobil perlu turun mesin juga menjadi faktor utama dalam menentukan besarnya biaya perbaikan. 

Masalah yang muncul bisa bermacam-macam, seperti mesin kemasukan air akibat banjir, kehabisan oli, overheating yang menyebabkan silinder head bermasalah, atau akibat benturan keras yang merusak mesin. 

Meskipun proses turun mesin serupa, tingkat keparahan kerusakan akan menentukan apakah suatu komponen harus diganti atau masih bisa diperbaiki, yang tentunya berpengaruh terhadap biaya keseluruhan.

3. Harga dan Jenis Suku Cadang

Pemilihan spare part untuk turun mesin juga berdampak pada total biaya yang harus dikeluarkan. Menggunakan suku cadang asli (original) biasanya lebih mahal, tetapi menawarkan kualitas dan daya tahan yang lebih baik. 

Sebaliknya, alternatif seperti suku cadang aftermarket atau imitasi bisa menjadi pilihan bagi pemilik kendaraan yang ingin menekan biaya, meskipun kualitasnya mungkin tidak setara dengan komponen asli.

Prosedur Turun Mesin Mobil

1. Pembongkaran dan Pengecekan Menyeluruh

Langkah awal yang dilakukan saat turun mesin adalah membongkar seluruh bagian mesin dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan atau kehilangan komponen kecil seperti baut dan onderdil. 

Setelah mesin terbuka, mekanik akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menilai kondisi setiap bagian. Dari sini, akan ditentukan mana yang perlu diganti, diperbaiki, atau cukup dibersihkan. 

Tahap ini juga memberikan perkiraan awal mengenai tarif turun mesin mobil yang harus dipersiapkan.

2. Proses Perbaikan dan Penggantian Komponen

Setelah sumber masalah ditemukan, teknisi akan mulai memperbaiki atau mengganti komponen yang mengalami kerusakan. Biasanya, mekanik akan merekomendasikan penggantian suku cadang tertentu untuk memastikan mesin kembali bekerja optimal.

Setiap bagian yang diperbaiki akan dicek ulang agar sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

3. Uji Coba Mesin

Setelah semua perbaikan selesai, tahap terakhir adalah melakukan pengujian untuk memastikan performa mesin sudah kembali optimal. 

Mobil akan diuji dalam berbagai kondisi agar mekanik dapat memastikan bahwa tidak ada masalah yang tersisa setelah turun mesin. Jika hasil pengujian menunjukkan bahwa mesin bekerja dengan baik, mobil siap dikembalikan kepada pemiliknya.

Lama waktu pengerjaan turun mesin bervariasi, tergantung tingkat kerusakan yang dialami kendaraan. Semakin kompleks masalah yang terjadi, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan perbaikannya.

Sebagai penutup, pastikan kamu memahami kondisi kendaraan dan merawatnya dengan baik agar dapat menghindari pengeluaran besar untuk biaya turun mesin mobil di kemudian hari.

Terkini