JAKARTA - Emiten pertambangan nikel PT Ifishdeco Tbk (IFSH) bersama kontraktornya telah melunasi kewajiban pajak daerah sebesar Rp20,74 miliar untuk periode 2022 hingga 2024. Informasi ini disampaikan langsung oleh Presiden Direktur PT Ifishdeco, Muhammad Ishaq, pada Sultra Investment Summit 2025 yang berlangsung di Kendari, Selasa 24 JUNI 2025.
Operasional perusahaan yang berlokasi di Kabupaten Konawe Selatan ini menegaskan peran strategis Ifishdeco dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui kepatuhan fiskal dan tata kelola perusahaan yang baik. Pelunasan kewajiban pajak ini menjadi bukti nyata kontribusi perusahaan terhadap pembangunan Sulawesi Tenggara.
Kepatuhan Pajak Sebagai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Muhammad Ishaq menegaskan, pembayaran pajak daerah senilai Rp20,74 miliar tersebut dilakukan secara penuh oleh Ifishdeco dan mitra kontraktornya selama tiga tahun terakhir.
“Sebagai perusahaan yang menjunjung prinsip tata kelola yang baik, kami merasa wajib berkontribusi secara nyata terhadap pembangunan di daerah tempat kami beroperasi,” ujarnya.
Pernyataan ini sekaligus menegaskan kesungguhan Ifishdeco untuk berperan aktif dalam mendukung pemerintah daerah melalui kontribusi fiskal, seiring dengan upaya perusahaan memperluas kapasitas produksi serta volume ekspor.
Pajak Daerah untuk Penguatan Fiskal dan Pembangunan
Pembayaran pajak bukan semata kewajiban administratif, melainkan juga kontribusi yang vital bagi pendanaan program pembangunan di Sulawesi Tenggara. Dana pajak tersebut dialokasikan untuk berbagai sektor, termasuk pengembangan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan layanan publik lainnya.
Ishaq juga menekankan bahwa kontribusi pajak menjadi bagian integral dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
“Kami berharap peran aktif dunia usaha dalam mendukung pertumbuhan daerah dapat memberikan dampak signifikan bagi warga Sulawesi Tenggara,” katanya.
Langkah tersebut sejalan dengan komitmen pemerintah provinsi yang aktif menegakkan aturan pajak dan mengawasi kepatuhan perusahaan tambang demi menjaga keberlanjutan pembangunan daerah.
Kinerja Keuangan 2024: Stabil di Tengah Tantangan Pasar
Selain menyelesaikan kewajiban pajak, PT Ifishdeco juga mencatat kinerja keuangan yang relatif stabil di tengah dinamika pasar nikel global. Pada tahun 2024, perusahaan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp972,7 miliar, meskipun turun 32,1 persen dibandingkan 2023. Namun, perusahaan masih mampu membukukan laba bersih sebesar Rp143,45 miliar.
Direktur PT Ifishdeco, Iwan Luison, menyatakan optimisme terhadap prospek bisnis nikel ke depan.
“Kami tetap optimis terhadap prospek bisnis nikel ke depan dengan mengejar kenaikan volume produksi bijih nikel pada periode 2025-2026,” ujar Iwan.
Perusahaan menargetkan produksi bijih nikel mencapai 2,24 juta ton pada 2025 dan meningkat menjadi 2,29 juta ton pada 2026. Konsesi Ifishdeco berada di Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, dengan luas lahan mencapai 2.580 hektar dan IUP operasi seluas 800 hektar.
Ekspansi dan Cadangan Sumber Daya
Strategi perusahaan juga meliputi ekspansi melalui akuisisi tambang baru dan pengelolaan anak usaha, seperti PT Bintang Smelter Indonesia dan PT Patrindo Jaya Makmur, yang beroperasi di lahan puluhan hektar guna meningkatkan cadangan nikel dan pasir silika.
Saat ini, Ifishdeco memiliki cadangan nikel sekitar 6,5 juta ton dan pasir kuarsa mencapai 13 juta ton, sebagai bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam menjaga pasokan bahan baku.
Dividen Tahun 2024: Penghargaan untuk Pemegang Saham
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2024, PT Ifishdeco menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp13,05 per saham atau total sekitar Rp25,1 miliar, yang merupakan 30 persen dari laba bersih tahun tersebut.
Corporate Secretary Rivka Rotua Natasya menjelaskan, “Keputusan perusahaan untuk memberikan dividen merupakan wujud apresiasi kepada pemegang saham yang telah mendukung perusahaan tumbuh dan berkembang.”
Langkah pembagian dividen ini sekaligus menegaskan komitmen perusahaan dalam menjaga hubungan yang harmonis dengan para pemegang saham sambil tetap mengalokasikan dana yang memadai untuk pengembangan bisnis.
Tantangan dan Upaya Efisiensi
Dalam menghadapi tekanan fluktuasi harga dan kondisi pasar global, Ifishdeco menerapkan berbagai strategi efisiensi untuk menjaga stabilitas operasional.
Iwan Luison menegaskan, “Kami berkomitmen menjaga cash cost produksi di kisaran US$19–20 per ton, yang diproyeksikan mampu menopang laba perusahaan di tengah volatilitas harga nikel.”
Upaya ini membuktikan kemampuan perusahaan untuk tetap bertahan dan berkembang meskipun menghadapi tantangan pasar yang dinamis.
Kontribusi Nyata bagi Pembangunan Sulawesi Tenggara
Penyelesaian kewajiban pajak daerah oleh PT Ifishdeco menjadi bukti nyata komitmen perusahaan terhadap pembangunan berkelanjutan di Sulawesi Tenggara. Dana yang diperoleh dari pajak tersebut akan dimanfaatkan untuk meningkatkan fasilitas publik, program sosial, dan pengembangan infrastruktur, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar wilayah operasi.
PT Ifishdeco Tbk telah menuntaskan kewajiban pajak daerah sebesar Rp20,74 miliar selama 2022–2024, menunjukkan kepatuhan dan komitmen terhadap tata kelola yang baik serta dukungan terhadap pembangunan daerah. Kinerja keuangan yang relatif stabil dengan pendapatan hampir Rp1 triliun dan laba bersih Rp143,45 miliar memperkuat posisi perusahaan dalam industri tambang nikel. Target produksi yang ambisius serta pembagian dividen sebagai penghargaan bagi pemegang saham menjadi bukti strategi bisnis yang matang dan berorientasi pada pertumbuhan berkelanjutan.
Langkah Ifishdeco tidak hanya memperkuat keberlanjutan bisnisnya, tetapi juga menunjukkan kontribusi nyata bagi ekonomi Sulawesi Tenggara, sekaligus memberikan contoh kepatuhan dan tanggung jawab sosial bagi perusahaan pertambangan lain di Indonesia.