Agen Pangkalan: Pasokan Gas Elpiji Sabang Masih Aman

Kamis, 26 Juni 2025 | 08:05:43 WIB
Agen Pangkalan: Pasokan Gas Elpiji Sabang Masih Aman

JAKARTA - Pasokan gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram di wilayah Kota Sabang, Provinsi Aceh, dilaporkan masih dalam kondisi normal dan stabil. Rata-rata distribusi mencapai 32 Delivery Order (DO) per bulan, yang setara dengan sekitar 17.920 tabung gas elpiji.

Kepastian tersebut disampaikan langsung oleh Munazar, pemilik agen resmi PT Gas Aneuk Meugah Sabang, pada Rabu 25 JUNI 2025. Menurutnya, pasokan gas elpiji di Sabang relatif mencukupi untuk kebutuhan rumah tangga dan usaha mikro masyarakat.

“Biasanya 32 DO per bulan. Tapi kalau bulan tersebut sampai tanggal 31, bisa sampai 34 DO. Kalau kurang dari itu, bisa sedikit berkurang,” ujar Munazar menjelaskan.

Satu Delivery Order (DO) diketahui setara dengan 560 tabung gas. Dengan demikian, total tabung yang disalurkan dalam sebulan bervariasi antara 17.920 hingga 19.040 tabung, tergantung pada jumlah hari dalam bulan berjalan.

Distribusi Dua Hari Sekali, Terkendala Cuaca

Munazar juga menjelaskan bahwa pola distribusi dilakukan secara rutin dua hari sekali, guna memastikan ketersediaan stok di tingkat pangkalan tidak mengalami kekosongan. Dalam setiap pengiriman, agen mendistribusikan sekitar 1.350 hingga 1.400 tabung, kecuali bila terjadi hambatan cuaca.

“Pengiriman dilakukan dua hari sekali. Jumlahnya rata-rata 1.350 sampai 1.400 tabung. Tapi kalau cuaca sedang tidak mendukung, seperti ombak tinggi atau badai, jadwal bisa tertunda,” tambahnya.

Kondisi geografis Sabang yang berupa kepulauan menjadikan faktor cuaca sangat krusial dalam proses distribusi gas elpiji. Pasokan ke wilayah ini sebagian besar bergantung pada moda transportasi laut, yang tentu sangat dipengaruhi oleh keadaan alam.

Oleh karena itu, pihak agen dan Sub Penyalur kerap melakukan penyesuaian jadwal logistik untuk menghindari keterlambatan distribusi yang dapat memicu kelangkaan.

Antisipasi Lonjakan Permintaan Saat Hari Besar

Munazar juga menegaskan bahwa permintaan elpiji 3 kilogram dapat mengalami lonjakan, khususnya menjelang hari besar keagamaan seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan Meugang – tradisi masyarakat Aceh menjelang Ramadhan atau hari raya, di mana konsumsi rumah tangga dan usaha kuliner meningkat drastis.

“Biasanya, kebutuhan akan disesuaikan menjelang hari besar seperti Meugang. Permintaan bisa naik dua sampai tiga kali lipat. Kami biasanya melakukan antisipasi dengan menambah stok sebelum hari puncak,” kata Munazar.

Guna menghindari kelangkaan yang kerap terjadi saat momen spesial, Munazar menyebut pihaknya selalu berkoordinasi dengan Pertamina dan Dinas Perdagangan setempat untuk memastikan tambahan kuota tersedia, sekaligus memperketat pengawasan terhadap distribusi di lapangan.

Sistem Pengawasan Distribusi Diperketat

Untuk mencegah penyimpangan, distribusi elpiji 3 kg dilakukan secara terstruktur melalui jaringan pangkalan resmi. Setiap DO didistribusikan ke pangkalan berdasarkan wilayah dan volume kebutuhan. Pangkalan diwajibkan menjual dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Agen PT Gas Aneuk Meugah Sabang juga rutin melakukan monitoring harga dan ketersediaan stok di tingkat pangkalan. Pengawasan ini diperlukan agar tidak terjadi penimbunan atau permainan harga oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Kami mengimbau masyarakat agar membeli gas 3 kg di pangkalan resmi, bukan dari pengecer yang harganya tidak terkendali. Di pangkalan, harganya mengikuti HET, sehingga lebih terjangkau,” ujar Munazar mengingatkan.

Sebagai informasi, elpiji 3 kg adalah produk subsidi pemerintah yang hanya diperuntukkan bagi rumah tangga miskin dan usaha mikro, sehingga perlu ada pengawasan ekstra dalam penyalurannya agar tepat sasaran.

Tidak Ada Laporan Kelangkaan

Hingga akhir Juni 2025, menurut pantauan agen dan informasi dari masyarakat, tidak ada laporan terkait kelangkaan atau kekurangan pasokan elpiji 3 kg di wilayah Kota Sabang. Konsumsi masih dalam batas normal, dan distribusi berjalan lancar di bawah pengawasan ketat.

Munazar menyatakan bahwa pihaknya selalu siap merespons cepat apabila terjadi anomali atau lonjakan permintaan mendadak. Dalam situasi seperti itu, AKR biasanya mengajukan tambahan pasokan atau mengatur ulang jadwal pengiriman untuk menyesuaikan kebutuhan lapangan.

“Kalau ada permintaan mendadak, kami akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait. Prinsipnya, kami ingin agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi dengan baik,” katanya.

Masyarakat Diimbau Tidak Panik

Untuk menghindari kepanikan atau aksi penimbunan, masyarakat Sabang juga diimbau untuk membeli elpiji sesuai kebutuhan dan tidak melakukan pembelian berlebihan. Pembelian dalam jumlah banyak dapat menyebabkan gangguan distribusi, terutama jika dilakukan dalam waktu bersamaan oleh banyak konsumen.

Selain itu, warga juga diminta untuk melaporkan ke agen atau instansi berwenang jika menemukan adanya penjualan elpiji bersubsidi dengan harga di atas HET atau tidak sesuai aturan.

Munazar menambahkan bahwa peran aktif masyarakat sangat penting dalam menjaga distribusi gas tetap adil dan tepat sasaran.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan kerja sama semua pihak, baik dari pemerintah daerah, distributor, hingga masyarakat, agar distribusi gas elpiji tetap tertib dan tidak dimanfaatkan oleh spekulan,” ujarnya.

Evaluasi Rutin oleh Pertamina dan Pemerintah Daerah

Distribusi elpiji 3 kg di Kota Sabang juga diawasi secara rutin oleh pihak Pertamina dan Dinas Perdagangan Provinsi maupun Kota. Evaluasi dilakukan berdasarkan laporan distribusi bulanan, pengawasan di lapangan, serta hasil monitoring harga di pangkalan dan pengecer.

Bila ditemukan pelanggaran, seperti pengalihan elpiji subsidi untuk industri atau dijual melebihi HET, maka sanksi bisa dijatuhkan kepada pihak yang terbukti melakukan pelanggaran, mulai dari teguran, pembekuan hingga pencabutan izin agen atau pangkalan.

Pasokan Aman, Pengawasan Tetap Diperketat

Secara umum, pasokan elpiji 3 kilogram di Kota Sabang selama Juni 2025 berada dalam kondisi aman dan stabil. Dengan distribusi rata-rata 32 DO per bulan dan sistem pengiriman dua hari sekali, masyarakat tidak perlu khawatir akan kelangkaan, selama pembelian dilakukan sesuai aturan dan di tempat resmi.

Pihak agen, pemerintah, dan Pertamina terus melakukan koordinasi dan pengawasan agar distribusi tetap lancar dan tepat sasaran. Menjelang hari besar, skema pengamanan pasokan akan diperkuat dengan penambahan stok dan penjadwalan ulang distribusi bila diperlukan.

Dengan dukungan semua pihak, diharapkan kebutuhan energi rumah tangga dan usaha mikro di Sabang dapat terus terpenuhi secara merata dan berkeadilan.

Terkini