Perkembangan Pasar Global: Trump Kritik Powell, Bursa Saham AS Menguat

Senin, 30 Juni 2025 | 10:34:20 WIB
Perkembangan Pasar Global: Trump Kritik Powell, Bursa Saham AS Menguat

JAKARTA - Pergerakan bursa saham global pada Senin, 30 Juni 2025, menunjukkan sentimen positif dengan bursa Jepang dan Amerika Serikat (AS) kompak menguat. Penguatan ini terjadi di tengah dinamika politik dan ekonomi yang terus bergulir, termasuk kritik tajam dari Presiden AS Donald Trump terhadap Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell. Situasi ini menjadi perhatian pasar global karena berpotensi memengaruhi kebijakan moneter dan sentimen investor secara luas.

Bursa Jepang dan AS Menguat: Indikasi Optimisme Pasar

Pada awal pekan ini, indeks saham utama di Jepang seperti Nikkei 225 mencatat kenaikan signifikan, mencerminkan optimisme pasar terhadap prospek ekonomi negara tersebut. Di AS, indeks Dow Jones Industrial Average, S&P 500, dan Nasdaq juga menunjukkan penguatan yang stabil, menandai sentimen positif investor terhadap perkembangan ekonomi domestik dan global.

Analis pasar modal dari lembaga riset keuangan mengatakan, “Penguatan bursa di Jepang dan AS ini merupakan cerminan dari keyakinan investor bahwa kondisi ekonomi global masih cukup kuat, meski terdapat sejumlah risiko geopolitik dan kebijakan moneter yang harus diperhatikan.”

Kritik Presiden Trump ke Ketua The Fed Jerome Powell

Salah satu faktor yang menjadi perhatian utama pasar adalah kritik yang dilontarkan oleh Presiden AS Donald Trump kepada Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Trump menilai kebijakan The Fed di bawah kepemimpinan Powell terlalu ketat dan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi AS. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah wawancara pada akhir pekan, yang kemudian memicu reaksi beragam di kalangan pelaku pasar.

“Ketua The Fed harus lebih fleksibel dan berpihak pada pertumbuhan ekonomi, bukan hanya fokus pada pengendalian inflasi,” kata Trump. Ia menambahkan bahwa suku bunga yang terlalu tinggi dapat menghambat investasi dan memperlambat penciptaan lapangan kerja.

Dampak Kritik Trump terhadap Sentimen Pasar

Kritik keras dari Presiden Trump ini mendapat tanggapan dari berbagai pihak, terutama pelaku pasar dan ekonom. Beberapa analis menilai pernyataan Trump berpotensi menimbulkan ketidakpastian kebijakan moneter, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi volatilitas pasar saham dan obligasi.

Namun, ada pula pandangan bahwa kritik tersebut dapat menjadi katalis positif bagi pasar saham dalam jangka pendek. “Jika The Fed merespons tekanan politik dengan menunda atau menyesuaikan kebijakan suku bunga, pasar saham bisa mendapatkan dorongan,” ujar seorang ekonom senior.

Kebijakan Moneter The Fed dan Prospek Ekonomi AS

Federal Reserve memiliki mandat utama menjaga stabilitas harga dan mendukung pertumbuhan lapangan kerja. Dalam beberapa bulan terakhir, The Fed telah menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi yang masih berada di atas target. Namun, kenaikan suku bunga ini mendapat sorotan karena berpotensi memperlambat aktivitas ekonomi.

Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa kebijakan moneter akan tetap fleksibel dan berbasis data ekonomi terkini. “Kami akan terus memantau perkembangan ekonomi dan bersiap melakukan penyesuaian kebijakan sesuai kebutuhan,” ujarnya dalam konferensi pers terakhir.

Reaksi Pasar Asia dan Global terhadap Kebijakan AS

Kebijakan moneter AS selalu berdampak signifikan pada pasar global, termasuk Asia. Penguatan bursa Jepang dan pasar Asia lainnya di awal pekan ini juga dipengaruhi oleh ekspektasi terhadap keputusan The Fed serta kondisi makroekonomi di masing-masing negara.

“Pasar Asia cenderung mengikuti arah kebijakan The Fed, mengingat dampak suku bunga AS terhadap arus modal dan nilai tukar mata uang regional,” jelas analis pasar keuangan regional. Ia menambahkan bahwa kestabilan ekonomi global masih menjadi faktor utama yang menentukan arah pergerakan pasar saham di kawasan tersebut.

Prospek Bursa Jepang dan AS Menjelang Paruh Tahun

Memasuki paruh kedua tahun 2025, pasar saham Jepang dan AS diperkirakan akan terus menghadapi dinamika yang kompleks. Faktor geopolitik, kebijakan perdagangan, serta data ekonomi domestik akan menjadi variabel penting yang memengaruhi pergerakan indeks saham.

Para investor disarankan untuk tetap waspada terhadap risiko volatilitas yang mungkin muncul dari ketidakpastian kebijakan moneter dan situasi politik global. Namun, optimisme tetap muncul dari ekspektasi pemulihan ekonomi yang solid dan inovasi di sektor teknologi serta industri lainnya.

Bursa Saham Global Tetap Optimis Meski Ada Ketegangan Politik

Penguatan bursa saham Jepang dan AS pada Senin (30/6) mencerminkan keyakinan investor terhadap stabilitas ekonomi global meski diwarnai ketegangan politik, terutama kritik dari Presiden Trump terhadap kebijakan The Fed. Sentimen ini menjadi indikator penting bagi pelaku pasar dalam mengantisipasi langkah selanjutnya dari bank sentral dan perkembangan ekonomi dunia.

“Kami memandang pasar masih akan fluktuatif, namun fundamental ekonomi yang kuat akan terus menopang optimisme investor,” tutup analis dari lembaga riset keuangan global.

Terkini