Adira Finance dan Mandala Finance Bersatu, Sektor Pembiayaan Otomotif

Selasa, 01 Juli 2025 | 09:41:58 WIB
Adira Finance dan Mandala Finance Bersatu, Sektor Pembiayaan Otomotif

JAKARTA - Dalam lanskap industri pembiayaan yang terus berkembang dan menghadapi tantangan pasca pandemi, langkah konsolidasi menjadi strategi penting untuk memperkuat daya saing, efisiensi operasional, serta memperluas jangkauan layanan. Inilah yang dilakukan oleh dua perusahaan besar sektor pembiayaan Indonesia, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) dan PT Mandala Multifinance Tbk (Mandala Finance) yang resmi mengumumkan penggabungan usaha atau merger.

Pengumuman merger ini tidak sekadar menandai penyatuan dua entitas bisnis, tetapi juga merupakan simbol dari transformasi industri multifinance menuju arah yang lebih sinergis dan adaptif terhadap kebutuhan konsumen yang terus berkembang.

Direktur Utama Adira Finance, Dewa Made Susila, menyebut bahwa keputusan merger ini adalah momen penting bagi perseroan, seiring dengan upaya memperkuat posisi Adira Finance di pasar nasional. Menurutnya, Mandala Finance memiliki nilai strategis yang tinggi, terutama karena pengalaman panjangnya di berbagai wilayah Indonesia, termasuk pasar-pasar pembiayaan di luar kota besar.

“Merger ini merupakan momen penting bagi perseroan. Mandala Finance memiliki kekuatan dan pengalaman yang panjang di berbagai wilayah, sehingga bisa mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujar Dewa Made Susila.

Mandala Finance sendiri dikenal sebagai salah satu pemain kuat di sektor pembiayaan non-bank dengan rekam jejak yang cukup panjang, khususnya dalam melayani pembiayaan konsumen di daerah-daerah yang belum sepenuhnya terjangkau oleh lembaga keuangan besar. Dengan menyatukan potensi keduanya, Adira Finance diharapkan dapat menjangkau segmen pasar yang lebih luas, termasuk kalangan unbankable dan masyarakat produktif di daerah terpencil.

Langkah ini juga mencerminkan respons atas perubahan perilaku konsumen yang kini cenderung memilih layanan pembiayaan yang cepat, mudah diakses, dan terintegrasi secara digital. Dengan sinergi pasca-merger, Adira Finance akan memiliki infrastruktur dan sumber daya manusia yang lebih besar, memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan layanan digital, memperkuat analitik risiko, serta memperluas basis pelanggan dengan lebih efisien.

Dari sisi strategis, merger ini juga menunjukkan bagaimana perusahaan pembiayaan Indonesia mulai mengambil langkah aktif dalam menyikapi tantangan ekonomi makro, regulasi industri yang semakin ketat, serta persaingan dengan entitas teknologi finansial (fintech) yang semakin agresif. Konsolidasi seperti ini dapat memberikan nilai tambah dari segi efisiensi biaya operasional, integrasi teknologi, serta memperkuat daya tawar terhadap mitra strategis, baik dari sektor perbankan maupun investor global.

Selain itu, langkah merger antara Adira dan Mandala juga sejalan dengan dorongan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang beberapa tahun terakhir mendorong terjadinya konsolidasi di industri jasa keuangan, termasuk multifinance. Dalam berbagai pernyataan, OJK menilai bahwa konsolidasi dapat menciptakan lembaga pembiayaan yang lebih sehat, kuat secara permodalan, serta mampu menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat.

Dalam konteks tersebut, langkah Adira Finance bukan hanya strategi korporat semata, melainkan juga upaya nyata untuk mendukung ekosistem pembiayaan nasional yang lebih tangguh dan inklusif. Hal ini menjadi penting mengingat sektor pembiayaan memiliki peran signifikan dalam mendorong konsumsi, pembelian kendaraan, serta pertumbuhan sektor UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.

Di sisi lain, dari perspektif konsumen, merger ini diharapkan akan memberikan keuntungan dalam bentuk layanan yang lebih luas, proses yang lebih efisien, dan produk pembiayaan yang lebih bervariasi. Dengan jaringan distribusi gabungan yang lebih besar, pelanggan di berbagai daerah dapat mengakses layanan keuangan dengan lebih mudah dan cepat.

Tidak dapat dipungkiri, Adira Finance sendiri sudah lama menjadi pemain utama di sektor pembiayaan kendaraan bermotor di Indonesia, baik untuk roda dua maupun roda empat. Dengan masuknya kekuatan Mandala Finance, yang juga memiliki portofolio kuat di pembiayaan multiguna dan sektor informal, posisi Adira akan semakin kokoh sebagai penyedia solusi keuangan terintegrasi.

Secara operasional, proses integrasi kedua perusahaan kemungkinan besar akan melibatkan penggabungan sistem teknologi informasi, penyesuaian struktur organisasi, serta harmonisasi produk dan layanan. Tantangan dalam proses ini tentu tidak ringan, namun dengan rekam jejak manajerial dan dukungan dari induk usaha yang kuat, transformasi ini diperkirakan bisa berjalan lancar dalam beberapa bulan ke depan.

Langkah merger juga memberikan sinyal kuat kepada pasar bahwa Adira Finance tidak hanya berfokus pada pertumbuhan organik, tetapi juga aktif mencari peluang ekspansi anorganik sebagai bagian dari strategi jangka panjang. Ini menempatkan Adira Finance dalam posisi yang lebih kompetitif di tengah ketatnya persaingan industri pembiayaan saat ini.

Melalui langkah strategis ini, Adira Finance juga bisa mengoptimalkan portofolio bisnisnya, menciptakan sinergi biaya, serta memperkuat kemampuan mitigasi risiko dengan memanfaatkan keunggulan geografis dan operasional Mandala Finance.

Kendati demikian, perusahaan tetap diharapkan transparan dalam proses merger ini, khususnya kepada nasabah dan pemangku kepentingan lain, agar tidak menimbulkan kebingungan di lapangan. Komunikasi yang terbuka dan pengelolaan perubahan yang cermat akan menjadi kunci sukses integrasi pasca-merger.

Secara keseluruhan, merger antara Adira Finance dan Mandala Finance merupakan cerminan dari pergeseran paradigma industri pembiayaan, di mana sinergi, efisiensi, dan perluasan inklusi keuangan menjadi prioritas utama. Di tengah tekanan eksternal dan persaingan yang ketat, langkah konsolidasi seperti ini bisa menjadi titik awal bagi terciptanya lanskap multifinance nasional yang lebih kuat dan berkelanjutan

Terkini