Satpol PP Intensifkan Penertiban Layangan Dekat Bandara Juwata: Bahayakan Penerbangan

Selasa, 01 Juli 2025 | 09:56:13 WIB
Satpol PP Intensifkan Penertiban Layangan Dekat Bandara Juwata: Bahayakan Penerbangan

JAKARTA - Kegiatan bermain layangan memang menjadi salah satu hiburan rakyat yang masih digemari berbagai kalangan, khususnya anak-anak dan remaja. Namun, di balik kesenangan itu, tersimpan risiko serius terhadap keselamatan transportasi udara. Hal inilah yang menjadi alasan utama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tarakan untuk mengambil langkah tegas dalam mengatasi permainan layangan di kawasan-kawasan terlarang.

Bersama dengan sejumlah instansi teknis lainnya, Satpol PP Tarakan mengintensifkan operasi penertiban terhadap aktivitas bermain layangan, terutama di area yang berpotensi membahayakan jalur penerbangan. Penertiban difokuskan di sejumlah titik rawan, khususnya di sekitar Bandara Juwata Tarakan, yang selama ini menjadi pusat transportasi udara vital di Kalimantan Utara.

Langkah ini bukan semata-mata tindakan represif, melainkan bentuk preventif dalam menjaga keselamatan penerbangan dan ketertiban umum. Aktivitas bermain layangan yang dilakukan di jalur-jalur udara atau radius tertentu dari area bandara terbukti bisa mengganggu manuver pesawat, baik saat lepas landas maupun mendarat.

Potensi bahaya dari layangan yang diterbangkan sembarangan tidak bisa diremehkan. Tali layangan yang menggunakan benang sintetis atau kawat bisa mengenai baling-baling pesawat atau mengganggu radar. Bahkan dalam beberapa kasus di wilayah lain di Indonesia, pilot sempat melaporkan adanya gangguan visual saat mendekati landasan akibat layangan yang berada di ketinggian tidak wajar.

Menyadari bahaya tersebut, Satpol PP bersama stakeholder terkait seperti otoritas bandara, TNI/Polri, dan Dinas Perhubungan, memperketat patroli serta memberikan edukasi langsung ke masyarakat di wilayah padat penduduk yang berdekatan dengan bandara.

Langkah penertiban ini juga bukan hal baru. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah daerah bersama aparat keamanan telah berulang kali mengimbau masyarakat untuk tidak bermain layangan di area terlarang. Namun masih saja ada warga, khususnya anak-anak dan remaja, yang nekat menerbangkan layangan di lokasi berbahaya.

“Penertiban ini diprioritaskan di area yang berpotensi membahayakan, khususnya di sekitar Bandara Juwata Tarakan,” jelas pihak Satpol PP Kota Tarakan dalam keterangannya.

Sejumlah lokasi yang masuk dalam zona pengawasan ketat antara lain adalah wilayah Juata Permai, Juata Kerikil, dan sebagian daerah di Kelurahan Karang Anyar, yang letaknya cukup dekat dengan jalur pesawat yang hendak mendarat atau lepas landas. Di kawasan-kawasan ini, keberadaan layangan bisa langsung berdampak pada operasional penerbangan.

Tindakan yang diambil aparat selama operasi penertiban antara lain adalah menyita layangan, memberikan teguran langsung, hingga memanggil orang tua atau wali anak yang kedapatan bermain layangan di zona terlarang. Selain itu, sosialisasi secara masif juga terus digencarkan, baik melalui media cetak, digital, hingga pemasangan spanduk peringatan di titik-titik strategis.

Namun, meski operasi dilakukan dengan intensitas tinggi, penertiban ini tetap mengedepankan pendekatan humanis. Petugas di lapangan ditugaskan untuk lebih dahulu memberikan edukasi dan peringatan secara persuasif, mengingat sebagian besar pelaku adalah anak-anak.

Tak hanya itu, pemerintah juga mendorong masyarakat agar lebih aktif dalam pengawasan di lingkungannya masing-masing. Peran orang tua dan tokoh masyarakat menjadi krusial dalam memastikan anak-anak tidak bermain layangan di area yang dapat mengancam keselamatan umum.

Pihak bandara sendiri menyambut baik langkah Satpol PP dan aparat terkait dalam mengatasi masalah ini. Menurut mereka, keamanan di sekitar landasan dan zona udara tidak bisa ditawar. Sekecil apa pun benda asing yang masuk ke ruang udara dekat bandara bisa berdampak fatal pada penerbangan.

Jika dibiarkan, kasus layangan yang mengganggu penerbangan bisa memicu keterlambatan jadwal, pengalihan rute, hingga situasi darurat yang membahayakan nyawa penumpang dan kru pesawat. Keselamatan penerbangan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pihak otoritas bandara, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.

Langkah tegas yang kini dilakukan Satpol PP Tarakan dan jajarannya menjadi contoh konkret bagaimana pemerintah daerah berupaya melindungi keselamatan publik tanpa mengesampingkan pendekatan sosial.

Meski begitu, tantangan tetap ada. Perlu adanya pendekatan jangka panjang berbasis komunitas dan edukasi budaya, mengingat permainan layangan sudah menjadi bagian dari tradisi masyarakat, terutama saat musim kemarau. Alih-alih melarang total, pemerintah juga tengah mempertimbangkan lokasi alternatif yang aman sebagai zona layangan yang jauh dari kawasan udara dan pemukiman padat.

Langkah ini sekaligus menjadi solusi win-win yang memungkinkan anak-anak tetap bermain dengan aman, tanpa harus mengorbankan aspek keselamatan nasional.

Dengan terus ditingkatkannya edukasi, pengawasan, dan kerja sama lintas sektor, diharapkan masyarakat Kota Tarakan semakin sadar bahwa bermain layangan pun harus memperhatikan dimensi keselamatan, bukan sekadar hiburan semata.

Terkini