PMUI dan Langkah Saham untuk Perluas Bisnis

Kamis, 03 Juli 2025 | 11:50:36 WIB
PMUI dan Langkah Saham untuk Perluas Bisnis

JAKARTA - Langkah korporasi strategis kembali dilakukan oleh PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI), perusahaan distributor besar produk dari merek XLSmart. Dalam upaya memperluas jangkauan dan memperkuat fondasi bisnisnya, PMUI resmi menetapkan harga penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp180 per saham.

Aksi ini menandai babak baru bagi PMUI dalam memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan untuk ekspansi dan efisiensi operasional. Dengan melepas 1.160.000.000 saham kepada publik, perseroan berpeluang menghimpun dana segar sebesar Rp208,8 miliar. Informasi resmi terkait aksi korporasi ini telah tersedia di laman e-IPO.

PMUI memulai masa penawaran saham pada 2 hingga 8 Juli 2025. Langkah tersebut turut memperluas eksistensi grup usaha yang dikendalikan oleh Rudy Susanto Wijaya, di mana sebelumnya entitas anak PMUI, PT Graha Prima Mentari Tbk. (GRPM), telah lebih dulu melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Seperti tercantum dalam prospektus yang dirilis, dana hasil IPO ini akan dialokasikan ke sejumlah pos strategis untuk mendukung pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan. Sekitar 26,76% dana akan digunakan untuk membeli tanah dan bangunan milik pihak afiliasi, yakni Agus Susanto, yang juga menjabat sebagai Direktur Utama sekaligus pemegang saham PMUI. Properti tersebut terletak di Jalan Tuparev No. 87 A, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, yang diproyeksikan akan mendukung kegiatan operasional dan logistik perusahaan.

Selanjutnya, sekitar 29,73% dana IPO akan dialirkan dalam bentuk pinjaman kepada entitas anak, GRPM, dengan bunga sebesar 9% dan tenor selama lima tahun. Pinjaman ini menjadi bagian dari strategi internal grup dalam mendukung proyek-proyek berskala besar yang tengah dijalankan GRPM, sekaligus menjaga efisiensi pendanaan.

Dana yang diperoleh GRPM dari pinjaman tersebut direncanakan untuk dimanfaatkan dalam berbagai kebutuhan. Di antaranya adalah pembelian lahan yang memiliki sumber mata air untuk keperluan pembangunan pabrik air minum dalam kemasan (AMDK). Selain itu, sebagian dana akan dialokasikan untuk pelunasan pokok pinjaman kepada Bank Mandiri, pembelian peralatan produksi seperti mesin-mesin AMDK, serta pemenuhan kebutuhan modal kerja guna menjaga kelangsungan operasional bisnis.

Sisa dana dari hasil IPO PMUI akan diarahkan ke kebutuhan modal kerja perusahaan induk, terutama untuk pembelian stok atau persediaan. Hal ini menunjukkan orientasi perusahaan terhadap kestabilan rantai pasok, serta kesiapan dalam menghadapi permintaan pasar yang dinamis.

Secara fundamental, kinerja keuangan PMUI dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan tren positif. Pada akhir 2024, total aset perusahaan mencapai Rp267,25 miliar, dengan liabilitas sebesar Rp13,7 miliar dan ekuitas sebesar Rp253,55 miliar. Dari sisi pendapatan, perusahaan mencatatkan penjualan neto senilai Rp3,09 triliun pada 2022, meningkat menjadi Rp3,48 triliun pada 2023, dan kembali mencatatkan Rp3,22 triliun pada 2024.

Performa laba bersih juga mencerminkan pertumbuhan signifikan. Dari Rp24,66 miliar pada tahun 2022, laba bersih PMUI melonjak hampir dua kali lipat menjadi Rp49,46 miliar pada tahun 2024. Capaian tersebut menjadi cerminan kemampuan perusahaan dalam menjaga efisiensi serta optimalisasi biaya operasional di tengah dinamika pasar.

PMUI dikenal luas sebagai distributor utama berbagai produk dari merek XL, termasuk perangkat SIM card dan layanan mobile lainnya. Tak hanya berhenti di sektor telekomunikasi, perusahaan ini juga melebarkan sayap ke produk pelengkap seperti aksesori ponsel. Produk-produk tersebut meliputi kabel data, charger, power bank, headset, hingga speaker bluetooth dengan merek-merek ternama seperti Philips dan Vdenmenv.

Dalam perjalanannya, PMUI tak hanya bertumpu pada kekuatan lini distribusi utama, tetapi juga melakukan integrasi vertikal dengan membentuk entitas anak dan cucu usaha untuk mendukung distribusi produk kebutuhan harian atau fast-moving consumer goods (FMCG). Strategi ini tidak hanya memperluas lini produk, tetapi juga memperkuat kendali rantai pasok dan distribusi hingga ke konsumen akhir.

Melalui aksi IPO ini, PMUI tidak hanya menargetkan tambahan modal kerja, tetapi juga memperkuat struktur modal dan fleksibilitas keuangan. Dengan dana yang terkumpul, perusahaan dapat mempercepat pengembangan berbagai lini bisnis dan meningkatkan daya saing di pasar nasional yang semakin kompetitif.

Kepercayaan publik terhadap aksi korporasi ini menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang perusahaan dalam memanfaatkan momentum digitalisasi dan pertumbuhan e-commerce yang terus berkembang. PMUI optimistis langkah IPO ini akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi pemegang saham, tetapi juga seluruh pemangku kepentingan perusahaan.

Dengan portofolio produk yang beragam dan strategi ekspansi yang jelas, PMUI tampaknya bersiap untuk melangkah lebih jauh sebagai pemain distribusi produk teknologi dan kebutuhan harian yang terintegrasi secara nasional.

Terkini

Khasiat Kesehatan Air Kelapa Bakar dan Madu

Kamis, 21 Agustus 2025 | 07:37:39 WIB

Tips Keuangan Berdasarkan Shio, 21 Agustus 2025

Kamis, 21 Agustus 2025 | 08:38:08 WIB

Ramalan Karier Zodiak 21 Agustus 2025

Kamis, 21 Agustus 2025 | 08:40:34 WIB

Karier Lesti Kejora: Dari Audisi ke Panggung Musik

Kamis, 21 Agustus 2025 | 08:44:19 WIB

Timnas Voli U 21 Hadapi Italia di Dunia 2025

Kamis, 21 Agustus 2025 | 09:40:03 WIB