Harga Emas Antam Turun Tipis ke Rp1,395 Juta

Jumat, 04 Juli 2025 | 08:53:27 WIB
Harga Emas Antam Turun Tipis ke Rp1,395 Juta

JAKARTA - Meskipun harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengalami koreksi tipis pada Jumat, 4 Juli 2025, kinerjanya selama setahun terakhir masih menunjukkan keuntungan yang menggiurkan. Dalam periode setahun, harga emas Antam tercatat tetap memberikan profit hingga 27,07% secara year on year (yoy).

Pada perdagangan hari ini, harga emas Antam untuk satuan 1 gram dibanderol Rp1.395.000 per gram. Angka ini menunjukkan penurunan Rp1.000 dibanding harga pada Kamis, 3 Juli 2025, ketika harga emas berada di level Rp1.396.000 per gram.

Berdasarkan data logam mulia Antam, harga buyback atau harga pembelian kembali emas Antam pada Jumat ini juga ikut terkoreksi Rp1.000 menjadi Rp1.284.000 per gram, dibandingkan posisi buyback sehari sebelumnya sebesar Rp1.285.000 per gram.

Meski hari ini turun, dalam rentang waktu 12 bulan terakhir, harga emas Antam tetap memperlihatkan kinerja yang cemerlang. Pada 4 Juli 2024 lalu, harga emas Antam berada di kisaran Rp1.097.000 per gram. Artinya, dalam periode satu tahun penuh, kenaikan mencapai 27,07%, yang menjadi indikasi bahwa emas masih menjadi salah satu instrumen investasi yang diincar banyak investor untuk lindung nilai (hedging) dan diversifikasi portofolio.

Kinerja emas yang stabil dalam jangka panjang ini banyak dipengaruhi faktor eksternal seperti pergerakan harga emas global, kebijakan suku bunga bank sentral AS (The Fed), serta kondisi geopolitik yang memicu ketidakpastian pasar. Emas selama ini dikenal sebagai aset safe haven yang banyak diburu saat inflasi tinggi atau ketika terjadi ketegangan geopolitik.

Untuk harga emas Antam ukuran lainnya per hari ini, berdasarkan laman Logam Mulia, satuan 0,5 gram dipatok Rp747.500, sedangkan emas 2 gram dijual di harga Rp2.730.000. Emas ukuran 5 gram dibanderol Rp6.765.000, dan ukuran 10 gram dipasarkan dengan harga Rp13.475.000.

Adapun untuk satuan emas yang lebih besar seperti 50 gram, Antam menjual di harga Rp67.545.000, sedangkan emas 100 gram dihargai Rp135.012.000. Sementara emas batangan dengan berat 1.000 gram atau 1 kilogram dilepas dengan harga Rp1.344.600.000.

Investor perlu mencatat bahwa harga emas Antam yang tertera ini berlaku di kantor pusat Antam Pulogadung, Jakarta. Harga di gerai lain atau toko emas mitra bisa saja sedikit berbeda, menyesuaikan biaya distribusi, margin pedagang, atau permintaan dan penawaran setempat.

Selain itu, harga buyback emas Antam sudah termasuk pengenaan pajak sesuai PMK No. 34/PMK.10/2017. Berdasarkan aturan tersebut, penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nilai lebih dari Rp10 juta akan dikenakan PPh 22 sebesar 1,5% (untuk pemegang NPWP) dan 3% (untuk non-NPWP). PPh 22 atas transaksi buyback emas akan dipotong langsung dari total nilai buyback yang diterima oleh nasabah.

Tren kenaikan harga emas dalam setahun terakhir ini menunjukkan bahwa instrumen logam mulia masih diminati sebagai salah satu pilihan investasi. Terutama bagi mereka yang menginginkan aset yang relatif aman dan likuid, di tengah volatilitas pasar saham maupun ketidakpastian kebijakan moneter global.

Dalam wawancara sebelumnya, analis pasar komoditas PT HFX Internasional Berjangka, Andri Hardianto, mengatakan emas masih berpotensi menguat ke depan. Hal ini didorong ekspektasi bahwa The Fed akan menahan atau menurunkan suku bunga pada paruh kedua 2025 jika tekanan inflasi mereda. Penurunan suku bunga biasanya membuat aset non-yielding seperti emas menjadi lebih menarik.

“Jika suku bunga mulai longgar, investor cenderung beralih ke emas karena biaya peluang (opportunity cost) menahan emas jadi lebih rendah. Ini bisa menopang harga emas global yang pada akhirnya mendukung harga emas di dalam negeri, termasuk Antam,” kata Andri.

Selain faktor suku bunga, Andri juga menyoroti potensi risiko geopolitik yang tetap membayangi, seperti ketegangan di Timur Tengah atau ketidakpastian di kawasan Asia Timur, yang dapat memicu aksi safe haven ke emas.

Meski demikian, Andri mengingatkan agar investor emas tetap memperhatikan strategi investasi jangka panjang. Ia menyarankan pembelian bertahap (dollar cost averaging) untuk mengantisipasi fluktuasi harga harian emas, termasuk koreksi tipis seperti yang terjadi hari ini. “Jangan terpancing hanya dengan naik-turunnya harga harian. Yang penting adalah tren jangka panjangnya,” tambahnya.

Dengan tren positif sepanjang 12 bulan terakhir, emas Antam masih menawarkan alternatif investasi yang solid bagi masyarakat, terutama di tengah potensi tekanan rupiah atau gejolak pasar keuangan global. Namun, investor tetap perlu menyesuaikan alokasi aset sesuai profil risiko masing-masing.

Terkini