obat biduran

7 Obat Biduran yang Ampuh dan Paling Direkomendasikan

7 Obat Biduran yang Ampuh dan Paling Direkomendasikan
obat biduran

JAKARTA - Obat biduran sering dicari oleh banyak orang karena biduran merupakan salah satu jenis penyakit kulit yang menyebabkan rasa gatal. 

Meskipun beberapa orang sudah familiar dengan istilah biduran, masih banyak yang belum benar-benar paham apa itu biduran dan obat-obatan apa saja yang efektif untuk mengatasinya. 

Jika kamu merasa bingung mengenai biduran dan cara mengobatinya, artikel ini akan menjelaskan secara lengkap mulai dari pengertian biduran hingga berbagai pilihan obat biduran yang bisa digunakan. 

Jadi, simak penjelasannya dengan saksama agar kamu mendapatkan informasi yang tepat dan membantu penyembuhan.

Apa Itu Biduran?

Dalam dunia medis, biduran dikenal dengan istilah urtikaria. Kondisi ini merupakan gangguan kulit yang ditandai dengan munculnya ruam atau benjolan berwarna merah muda yang timbul secara mendadak. 

Penyebab umum biduran meliputi reaksi terhadap bahan kimia dalam makanan, gigitan serangga, paparan sinar matahari, alergi, dan faktor lainnya. 

Biduran tergolong sebagai masalah kulit yang ringan dan biasanya akan membaik dengan sendirinya dalam beberapa jam atau setelah mengonsumsi obat tertentu. 

Pada kebanyakan kasus, gejala ini berlangsung selama beberapa jam hingga satu hari sebelum akhirnya hilang tanpa perlu penanganan khusus. 

Namun, jika bersifat kronis, biduran bisa bertahan lebih dari enam minggu, bahkan bisa berlangsung selama bertahun-tahun.

Penyebab Biduran

Biduran, yang juga dikenal sebagai urtikaria, ditandai dengan munculnya bentol atau ruam merah yang disertai rasa gatal. 

Biduran dibagi menjadi dua jenis, yaitu biduran akut yang berlangsung kurang dari 6 minggu, dan biduran kronis yang dapat bertahan lebih dari 6 minggu. 

Kondisi ini merupakan reaksi alergi terhadap zat atau benda asing yang memicu sistem imun melepaskan histamin, sehingga muncul gejala biduran. 

Selain alergi, biduran juga bisa dipicu oleh faktor lain seperti stres, reaksi terhadap suhu panas, atau penyakit tertentu seperti gangguan tiroid dan kanker.

Gejala Biduran

Penting untuk mengenali gejala biduran agar bisa membedakan apakah rasa gatal yang muncul di kulit merupakan biduran atau bukan. Berikut beberapa tanda biduran:

  • Benjolan dapat muncul di berbagai bagian tubuh, bentuknya bisa berubah-ubah, berpindah tempat, menghilang, dan muncul kembali dalam waktu singkat.
  • Warna benjolan bisa merah atau menyerupai warna kulit dengan tepian yang jelas.

Biasanya benjolan muncul secara tiba-tiba dan cepat menghilang. Jika ditekan, bagian merah pada benjolan akan berubah menjadi putih.

Pencegahan Biduran Tersebar Luas

Biduran ringan biasanya dapat hilang tanpa pengobatan khusus. Namun, jika biduran sering kambuh, diperlukan penanganan dengan obat-obatan sesuai anjuran dokter, seperti antihistamin atau kortikosteroid.

Menghindari pemicu seperti suhu panas, stres, obat-obatan, atau makanan tertentu adalah cara efektif untuk mencegah timbulnya biduran. 

Makanan atau obat yang memicu biduran sebaiknya dihindari setelah dipastikan oleh dokter sebagai penyebabnya. Untuk biduran ringan, pengobatan alami bisa menjadi pilihan. 

Namun, jika biduran terus muncul selama lebih dari enam minggu, maka perlu mendapatkan perawatan medis, terutama jika disertai gejala berat seperti reaksi anafilaksis atau angioedema.

Meskipun biduran bisa bersifat akut atau kronis, mengetahui langkah pencegahannya sangat penting agar kita dapat menjalani aktivitas dengan nyaman dan aman. Berikut ini beberapa cara untuk mencegah biduran:

Kompres dingin

Cara paling mudah untuk mencegah penyebaran biduran adalah dengan menggunakan kompres dingin. 

Contohnya, es batu yang dihancurkan dimasukkan ke dalam handuk atau ice bag, lalu ditempelkan pada area kulit yang terkena selama sekitar 10 menit. Penggunaan ini bisa diulang sesuai kebutuhan.

Lidah buaya

Lidah buaya mengandung zat anti-inflamasi yang diyakini dapat mengurangi kemerahan serta rasa gatal akibat biduran. Gel lidah buaya bisa dioleskan pada area kulit yang terkena hingga tiga kali sehari untuk membantu meredakan gejala. 

Namun, penggunaan berlebihan dapat membuat kulit menjadi kering, dan pada beberapa orang kulit kering dapat memicu alergi.

Sebaiknya lakukan tes alergi terlebih dahulu dengan mengoleskan gel lidah buaya pada kulit yang sehat. Jika tidak ada reaksi dalam 24 jam, penggunaan pada area biduran bisa dilanjutkan dengan aman.

Daun sirih

Daun sirih mengandung chavicol para allylphenol yang memiliki sifat antibakteri dan antiinflamasi. Karena itu, daun sirih bisa dijadikan bahan alami untuk mencegah biduran. 

Selain dipercaya dapat meredakan ruam dan rasa gatal, daun sirih juga diyakini mampu mengurangi bau badan. Cara penggunaannya, daun sirih dilunakkan lalu dicampur dengan kunyit yang sudah ditumbuk halus. 

Campuran ini kemudian ditempelkan pada kulit yang mengalami biduran selama kurang lebih 20 menit, dan bisa diulang sampai tiga kali sehari.

Oatmeal

Oatmeal mengandung saponin yang berfungsi sebagai pembersih alami, sehingga sangat aman untuk membersihkan kulit. Oatmeal juga dipercaya membantu menormalkan kadar pH kulit dan meredakan rasa gatal.

Untuk menggunakan oatmeal sebagai pencegahan biduran, kamu bisa memasukkan secangkir oatmeal ke dalam bak mandi berisi air hangat, kemudian tambahkan dua sendok makan baking soda serta minyak esensial sesuai selera.

Hindari produk yang dapat menyebabkan iritasi kulit

Saat mengalami biduran, rasa gatal bisa semakin parah jika menggunakan produk yang memicu iritasi, terutama jika kulitmu termasuk tipe sensitif. 

Oleh karena itu, sebaiknya hindari penggunaan produk yang berpotensi mengiritasi kulit saat biduran terjadi.

Produk yang biasanya menyebabkan iritasi adalah sabun dengan bahan kimia yang kurang cocok untuk kulit, serta beberapa jenis lotion. Karena itu, pilihlah produk perawatan kulit dengan bijak agar tidak memperburuk kondisi kulit.

Pilih pakaian yang longgar

Menggunakan pakaian yang terlalu ketat justru dapat membuat kulit semakin gatal dan iritasi karena tekanan dari baju. 

Sebaliknya, mengenakan pakaian longgar membantu kulit yang terkena biduran agar bisa bernapas dengan baik dan menjaga suhu tubuh tetap sejuk. 

Selain itu, sebaiknya pilih bahan pakaian yang terbuat dari katun agar keringat dapat terserap dengan mudah, sehingga kelembapan di area kulit berkurang.

Minyak kelapa

Oleskan minyak kelapa pada bagian kulit yang terasa gatal dan bengkak akibat biduran. Minyak kelapa mengandung pelembap dan antibakteri yang efektif untuk membantu meredakan gejala biduran.

Mandi dengan air hangat

Bagi orang yang mengalami biduran karena suhu dingin, mandi air hangat bisa menjadi cara pencegahan yang efektif. Air hangat membantu menghangatkan tubuh sehingga mencegah penyebaran biduran.

Hindari aktivitas yang membuat banyak keringat

Keringat berlebih bisa memicu rasa gatal dan memperburuk biduran. Oleh karena itu, usahakan untuk tidak melakukan aktivitas yang membuat tubuh mengeluarkan banyak keringat. 

Selain itu, jangan menggaruk area yang gatal karena justru dapat menyebarkan rasa gatal ke bagian tubuh lain.

Manfaat cuka sari apel

Cuka sari apel bisa dijadikan obat alami untuk biduran karena membantu meningkatkan sirkulasi darah di kulit, mencegah bakteri, dan mengatur pH kulit. 

Menurut Michael Shapiro, MD, cuka sari apel efektif untuk mengatasi iritasi kulit seperti herpes zoster, gigitan serangga, dan gatal-gatal. Cara pakainya, basahi tisu dengan cuka sari apel yang masih kasar, lalu oleskan pada kulit yang gatal beberapa kali sehari.

Gunakan baking soda

Selain cuka sari apel, baking soda juga dapat membantu mencegah biduran semakin meluas. Kamu bisa memasukkan baking soda ke dalam air mandi untuk mengurangi rasa gatal. 

Baking soda yang biasa digunakan untuk membuat kue ini ternyata efektif sebagai obat alami untuk biduran.

Alternatif lain, campurkan ¼ sendok makan baking soda dengan air secukupnya, lalu oleskan campuran tersebut pada area kulit yang terkena biduran.

Obat Biduran yang Ampuh

Selain melakukan pencegahan, kamu juga perlu tahu pilihan obat biduran yang efektif supaya gejalanya bisa cepat mereda. Berikut ini beberapa obat yang tersedia di apotek dan mudah ditemukan:

Loratadine 10 mg Tab Novell

Obat ini mengandung loratadine 10 mg yang berfungsi untuk meredakan gejala alergi. Cara kerja loratadine adalah dengan menghambat aktivitas histamin, yaitu zat yang memicu reaksi alergi saat tubuh terkena alergen.

Loratadine termasuk obat keras sehingga dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti rasa mengantuk, sakit kepala, mual, kecemasan, jantung berdebar, diare, dan mulut kering. Harga loratadine sekitar Rp400 per tablet.

Cetirizine 10 mg

Cetirizine merupakan obat antihistamin yang juga bekerja dengan menghalangi efek histamin dalam tubuh. Obat ini digunakan untuk meredakan berbagai jenis alergi, namun tidak mampu menyembuhkan alergi secara permanen.

Untuk menghindari kambuhnya alergi, penting untuk menjauh dari pemicu alergi. Cetirizine termasuk obat keras yang harus digunakan sesuai resep dokter dan dosis yang dianjurkan. 

Efek samping yang mungkin muncul meliputi batuk, diare, pusing, dan mulut kering.

Cerini Drop 20 ml

Obat ini mengandung Cetirizine HCl dan digunakan untuk mengatasi gejala alergi seperti biduran. Cerini merupakan antihistamin yang tidak menimbulkan kantuk dan dapat diminum sebelum atau sesudah makan.

Bagi yang memiliki riwayat penyakit tertentu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini. 

Cerini termasuk obat keras dengan kemungkinan efek samping seperti diare, mulut kering, dan muntah. Harga Cerini 20 ml sekitar Rp86.600 per botol.

Destavell 5 mg

Obat ini digunakan untuk meredakan berbagai gejala alergi seperti bersin, hidung meler, dan mata berair. Selain itu, Destavell juga efektif untuk mengatasi biduran serta rasa gatal pada penderita alergi kulit kronis.

Kandungan utamanya adalah desloratadine, dan obat ini termasuk kategori obat keras yang memerlukan resep dokter. Efek samping yang mungkin muncul meliputi rasa mengantuk, hepatitis, kemerahan pada kulit, dan mulut kering.

Alloris Tab

Obat ini mengandung loratadine yang berfungsi untuk mengatasi gejala alergi seperti urtikaria, rhinitis alergi, dan gangguan kulit lainnya. Cara kerjanya adalah dengan menghambat zat yang menyebabkan reaksi alergi.

Sebagai obat keras, Alloris hanya boleh digunakan dengan resep dokter. Efek samping yang mungkin timbul mirip dengan obat alergi lainnya, seperti sakit perut, mulut kering, kantuk, sakit kepala, kelelahan, dan muntah.

Telfast OD 120 mg

Obat ini mengandung fexofenadine HCl sebagai bahan aktif yang berfungsi menghambat histamin, sehingga mencegah timbulnya gejala alergi. Karena itulah, obat ini sering digunakan untuk mengatasi biduran atau urtikaria.

Selain itu, Telfast OD juga efektif meredakan keluhan alergi lain seperti rasa gatal, mata berair, dan bersin-bersin. Termasuk dalam golongan obat keras, sehingga penggunaannya harus dengan resep dokter. 

Beberapa efek samping yang mungkin muncul antara lain mual, kantuk, kelelahan, pusing, dan sakit kepala.

Aerius 5 mg Tab

Obat ini mengandung desloratadine yang mampu mengurangi gejala alergi akibat makanan, perubahan cuaca dingin, dan penyebab lainnya. Cara kerja Aerius adalah dengan menghambat zat histamin penyebab alergi atau biduran.

Sebagai obat keras, Aerius dijual dengan harga sekitar Rp12.000 per tablet dan penggunaannya harus sesuai resep dokter. 

Efek samping yang mungkin timbul meliputi mual, muntah, diare, sakit kepala, demam, susah tidur, nyeri haid, serta rasa mengantuk.

Sebagai penutup, memilih obat biduran yang tepat penting untuk mempercepat pemulihan dan mengurangi ketidaknyamanan akibat gejala alergi pada kulit.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index