Mind ID Dorong Nilai Tambah Bauksit

Senin, 04 Agustus 2025 | 09:38:55 WIB
Mind ID Dorong Nilai Tambah Bauksit

JAKARTA - Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang, pemerintah Indonesia menargetkan total investasi sebesar Rp 13.000 triliun pada periode 2025 hingga 2029. Dari angka fantastis tersebut, sektor mineral dan batubara (minerba) diposisikan sebagai salah satu pilar utama, dengan nilai investasi yang diperkirakan mencapai US$ 20 miliar atau sekitar Rp 327,67 triliun (dengan asumsi kurs US$ 1 = Rp 16.368).

Besarnya target ini tidak hanya mencerminkan potensi sumber daya alam Indonesia, tetapi juga menjadi tantangan strategis bagi para pelaku industri pertambangan. Salah satu entitas kunci yang berada di garis depan dalam agenda hilirisasi ini adalah Holding BUMN Pertambangan, Mining Industry Indonesia (Mind ID).

Menurut Pria Utama, Corporate Secretary Mind ID, pihaknya tetap konsisten dalam menjalankan peran sebagai penggerak utama hilirisasi pertambangan nasional. Komitmen ini tidak hanya bersifat retoris, melainkan sudah terlihat nyata melalui berbagai proyek hilirisasi yang tengah dikawal dan dijalankan oleh perusahaan.

“Mind ID konsisten menjalankan peran sebagai penggerak utama hilirisasi pertambangan nasional,” tegas Pria Utama.

Langkah hilirisasi bauksit menjadi salah satu fokus Mind ID. Hilirisasi ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk mengurangi ketergantungan terhadap ekspor bahan mentah serta meningkatkan nilai tambah komoditas dalam negeri. Upaya ini tidak hanya akan meningkatkan daya saing industri nasional, tetapi juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan penerimaan negara.

Dalam praktiknya, hilirisasi bauksit mencakup pembangunan dan pengoperasian smelter (fasilitas pemurnian) yang mampu mengolah bijih bauksit menjadi produk bernilai lebih tinggi seperti alumina dan aluminium. Proses ini memerlukan investasi besar, teknologi tinggi, serta koordinasi antar lembaga dan pemangku kepentingan.

Pemerintah sendiri telah menetapkan berbagai regulasi yang mendorong pelaku industri untuk melakukan pemrosesan dan pemurnian hasil tambang di dalam negeri. Larangan ekspor bauksit mentah menjadi salah satu instrumen kebijakan yang mendorong realisasi hilirisasi tersebut.

Sebagai holding yang membawahi sejumlah perusahaan tambang BUMN, Mind ID memiliki otoritas dan kapabilitas untuk mendorong transformasi industri ini. Perusahaan-perusahaan di bawah naungannya seperti PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Timah Tbk, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), serta PT Freeport Indonesia, telah memiliki portofolio tambang dan pengolahan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Keberadaan anak-anak usaha ini menjadi fondasi penting bagi Mind ID untuk melaksanakan mandat hilirisasi yang lebih luas. Dalam konteks bauksit, misalnya, Inalum dan Antam telah menjalankan proyek yang bertujuan untuk mengolah bijih menjadi produk antara atau akhir yang bernilai jual tinggi.

Tantangan tentu tidak kecil. Pembangunan fasilitas pengolahan membutuhkan waktu dan investasi yang besar. Selain itu, perusahaan juga harus memastikan keberlanjutan lingkungan, kesesuaian teknologi, dan keterlibatan masyarakat lokal dalam setiap tahap proyek. Namun, Pria Utama menyampaikan bahwa Mind ID terus mengupayakan keberhasilan proyek-proyek ini agar memberikan manfaat maksimal bagi negara.

Mind ID juga aktif berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, termasuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Investasi, dan Kementerian BUMN. Kolaborasi ini sangat penting untuk memastikan kebijakan yang diambil mampu mendukung kelancaran proyek-proyek hilirisasi.

Upaya hilirisasi yang digencarkan pemerintah dan dijalankan oleh Mind ID pada akhirnya bertujuan untuk menciptakan ekosistem industri nasional yang lebih kuat dan berkelanjutan. Dengan memproses bahan mentah di dalam negeri, Indonesia bisa memperoleh manfaat ekonomi yang jauh lebih besar dibanding hanya mengandalkan ekspor komoditas mentah.

Berdasarkan data Kementerian Investasi, hilirisasi di sektor minerba diperkirakan dapat meningkatkan pendapatan negara secara signifikan, baik dari sisi pajak, royalti, maupun devisa ekspor. Selain itu, proyek hilirisasi juga menjadi katalis dalam pengembangan kawasan industri terpadu yang dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi lokal.

Komitmen Mind ID dalam mengawal proyek hilirisasi bauksit tidak hanya selaras dengan kebijakan pemerintah, tetapi juga mencerminkan pergeseran paradigma dalam pengelolaan sumber daya alam nasional. Dari orientasi ekspor mentah ke arah pemanfaatan maksimal di dalam negeri, transformasi ini akan membawa dampak jangka panjang yang signifikan bagi ketahanan ekonomi Indonesia.

Dengan menempatkan hilirisasi sebagai prioritas utama, Mind ID membuktikan bahwa perusahaan BUMN tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, tetapi juga berperan sebagai katalis pembangunan nasional. Seiring dengan tercapainya target investasi 2025-2029 yang ambisius, kontribusi sektor pertambangan khususnya lewat hilirisasi akan semakin vital dalam mewujudkan kemandirian ekonomi Indonesia.

Terkini

BYD Kuasai Pasar Global, Indonesia Masuk Daftar

Senin, 04 Agustus 2025 | 15:52:32 WIB

XL Perkuat Ekosistem Digital Lewat Bundling OPPO Reno14

Senin, 04 Agustus 2025 | 15:57:41 WIB

Harga iPhone Turun Jelang iPhone 17

Senin, 04 Agustus 2025 | 16:03:26 WIB