Penyeberangan Sanur Ditutup, Kusamba Ramai Penumpang

Kamis, 07 Agustus 2025 | 13:45:24 WIB
Penyeberangan Sanur Ditutup, Kusamba Ramai Penumpang

JAKARTA - Kondisi Pelabuhan The Angkal Kusamba di Klungkung, Bali, mengalami lonjakan jumlah penumpang dalam beberapa hari terakhir. Lonjakan ini terjadi menyusul ditutupnya sementara aktivitas penyeberangan dari Pelabuhan Sanur akibat insiden kecelakaan laut yang menimpa kapal cepat Bali Dolphin Cruise II.

Sejumlah wisatawan, baik mancanegara maupun domestik, kini beralih menggunakan rute Pelabuhan Kusamba untuk menyeberang ke Nusa Penida. Arus perpindahan tersebut menandakan penyesuaian cepat dari para pelancong maupun pelaku usaha transportasi laut di tengah gangguan operasional jalur utama Sanur-Nusa Penida.

Perwira Jaga Wikel Kantor UPP Kelas II Nusa Penida, I Nengah Warnata, membenarkan adanya peningkatan signifikan jumlah penumpang yang dilayani dari Pelabuhan Kusamba. "Terjadi peningkatan penumpang sebesar 60 persen. Jumlah perjalanan tetap sama seperti hari biasanya, yakni sembilan perjalanan untuk The Angkal Kusamba," jelas Warnata.

Meski arus penumpang meningkat, jumlah trip kapal cepat dari pelabuhan ini tidak mengalami perubahan. Jadwal sembilan kali penyeberangan tetap diberlakukan sebagaimana hari-hari normal. Untuk mengakomodasi lonjakan permintaan, operator kapal memaksimalkan penggunaan kapasitas kapal secara optimal.

Warnata memaparkan bahwa fast boat yang beroperasi dari Kusamba biasanya menampung sekitar 60-70 penumpang per perjalanan. Namun kini, kapal-kapal diizinkan beroperasi dengan kapasitas penuh yang berkisar antara 150 hingga 170 penumpang, tergantung ukuran dan izin kapal. Hal ini dilakukan demi memenuhi kebutuhan wisatawan yang harus mencari alternatif setelah penutupan Pelabuhan Sanur.

“Waktu kejadian (kapal Bali Dolphin Cruise II terbalik) saja, dua hari yang lalu, ada pengalihan ke pelabuhan ini pada sore hari. Kemarin dan hari ini tidak ada pengalihan,” tambah Warnata, menandakan bahwa kini rute pengganti memang telah dimanfaatkan secara reguler oleh penumpang.

Penutupan sementara Pelabuhan Sanur dimulai sejak Rabu, 6 Agustus 2025 dan belum ada kepastian mengenai waktu dibukanya kembali akses tersebut. Keputusan itu diambil setelah peristiwa kecelakaan laut yang terjadi pada Selasa, 5 Agustus 2025 di perairan sekitar Pantai Matahari Terbit, Denpasar. Kapal cepat Bali Dolphin Cruise II yang sedang berlayar dari Nusa Penida menuju Sanur diterjang ombak besar dan akhirnya terbalik.

Beruntung, dalam insiden tersebut tidak terdapat laporan korban jiwa, namun kejadian tersebut cukup mengguncang dunia pariwisata Bali yang tengah menggeliat kembali setelah pandemi. Penutupan pelabuhan menjadi langkah mitigasi guna mencegah terulangnya kecelakaan serupa, terutama dengan prediksi cuaca yang masih belum bersahabat.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa cuaca buruk, termasuk gelombang tinggi dan angin kencang, masih akan melanda perairan selatan Bali hingga setidaknya 9 Agustus 2025. Dengan situasi itu, seluruh aktivitas pelayaran penyeberangan dari Pelabuhan Sanur dihentikan sampai kondisi dinyatakan aman.

Wisatawan dan operator tur kini menyesuaikan rencana perjalanan mereka, sebagian besar beralih ke pelabuhan lain seperti Kusamba atau Padangbai. Namun, Kusamba menjadi pilihan favorit karena lokasi dan waktu tempuh ke Nusa Penida yang relatif singkat.

Situasi ini mencerminkan pentingnya kesiapsiagaan pelabuhan-pelabuhan alternatif dalam mengantisipasi gangguan operasional di jalur utama. Di sisi lain, peningkatan jumlah penumpang di Pelabuhan Kusamba juga menjadi tantangan tersendiri dari sisi pengaturan kapasitas, keamanan, dan kenyamanan.

Pihak otoritas pelabuhan dan operator fast boat diharapkan dapat terus bersinergi untuk menjaga standar pelayanan dan keselamatan selama masa penyesuaian ini. Dalam jangka panjang, insiden semacam ini juga menjadi pengingat pentingnya evaluasi dan pembaruan standar keamanan dalam operasional transportasi laut wisata di Bali.

Selain itu, pemerintah daerah dan kementerian terkait perlu menyusun rencana kontinjensi lebih komprehensif, termasuk penyediaan sarana informasi yang cepat dan akurat bagi wisatawan, pengelola tur, serta masyarakat umum. Komunikasi publik yang efektif menjadi kunci dalam menghindari kepanikan atau penumpukan penumpang di pelabuhan.

Pelabuhan Sanur sendiri merupakan salah satu titik utama keberangkatan ke destinasi wisata populer seperti Nusa Penida dan Nusa Lembongan. Gangguan operasional di titik tersebut otomatis berdampak pada kelancaran perjalanan wisatawan. Maka dari itu, keberadaan dan kesiapan pelabuhan sekunder seperti Kusamba sangat penting untuk memastikan konektivitas antar pulau tetap terjaga.

Sejauh ini, penanganan lonjakan penumpang di Kusamba berlangsung relatif tertib. Pihak pengelola bersama aparat keamanan setempat terus melakukan pengawasan untuk mengatur alur kedatangan dan keberangkatan serta memastikan kepatuhan terhadap aturan keselamatan laut.

Dengan adanya prediksi cuaca buruk hingga beberapa hari ke depan, wisatawan diimbau tetap memperhatikan perkembangan informasi dari BMKG dan instansi terkait sebelum melakukan perjalanan laut. Meski aktivitas wisata tetap berjalan, keselamatan harus tetap menjadi prioritas utama di tengah antusiasme menikmati keindahan Nusa Penida.

Terkini

KUR BRI untuk Modal UMKM

Kamis, 07 Agustus 2025 | 15:40:33 WIB

BSI Naikkan Transaksi Emas

Kamis, 07 Agustus 2025 | 15:43:49 WIB

Tips Cegah Penipuan BCA

Kamis, 07 Agustus 2025 | 15:47:50 WIB