JAKARTA - Bagi anak-anak dari keluarga pra-sejahtera, akses pendidikan berkualitas sering kali menjadi tantangan besar. Berbagai keterbatasan, mulai dari faktor ekonomi hingga minimnya fasilitas belajar, membuat mereka sulit mendapatkan kesempatan yang setara dengan anak-anak lain. Di tengah situasi ini, hadirnya program Sekolah Rakyat menjadi secercah harapan baru, terutama bagi mereka yang berada di garis kemiskinan dan kemiskinan ekstrem.
Ketua DPP PKS Bidang Pendidikan dan Kesehatan, Kurniasih Mufidayati, menegaskan bahwa Sekolah Rakyat bukan hanya sekadar menyediakan ruang kelas dan materi pelajaran. Program ini dirancang untuk menjadi sarana pembentukan karakter, sehingga para siswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat mental dan moralnya.
"Melalui fasilitas yang ada di Sekolah Rakyat, diharapkan keluarga miskin dan miskin ekstrem dapat terbantu agar anak-anaknya tetap memperoleh pendidikan berkualitas. Pendidikan adalah salah satu jalan keluar dari rantai kemiskinan," ujarnya.
- Baca Juga Kuliner Coto Makassar
Sistem Asrama untuk Pendidikan yang Lebih Menyeluruh
Salah satu keunggulan Sekolah Rakyat adalah penerapan sistem asrama. Format ini membuat interaksi antara siswa dan guru tidak hanya terbatas pada jam pelajaran di kelas, tetapi juga berlangsung sepanjang hari. Dengan demikian, pembentukan karakter dan penguatan nilai-nilai positif bisa dilakukan secara intensif dan berkesinambungan.
Kurniasih menjelaskan, kehidupan di asrama memungkinkan penguatan iman dan takwa berjalan secara alami. Ibadah harian dapat dilakukan bersama dengan pendampingan guru atau mentor, sehingga pembiasaan nilai spiritual benar-benar tertanam. Selain itu, berbagai kegiatan di luar jam pelajaran memberi ruang bagi siswa untuk mengembangkan soft skill, seperti kemampuan komunikasi, kerja sama tim, hingga kepemimpinan.
"Dengan format asrama, pendidikan tidak hanya berlangsung di kelas, tetapi juga di luar kelas. Penguatan iman dan takwa dapat dijalankan melalui ibadah harian dengan pendampingan guru atau mentor. Selain itu, pengembangan soft skill siswa bisa lebih optimal dengan pendampingan di luar jam pelajaran," jelasnya.
Target dan Persebaran Sekolah Rakyat
Program yang diresmikan pada pertengahan Juli 2025 ini menargetkan tahap pertama selesai di 100 titik. Titik-titik tersebut tersebar di berbagai daerah, dengan prioritas wilayah yang tingkat kemiskinannya tinggi. Harapannya, keberadaan sekolah ini dapat langsung menjangkau anak-anak yang benar-benar membutuhkan.
Keberadaan Sekolah Rakyat juga diharapkan menjadi jawaban bagi orang tua yang menginginkan anak-anaknya mendapatkan pendidikan gratis namun tetap berkualitas. Dari sisi infrastruktur, sekolah ini dirancang untuk memiliki fasilitas lengkap yang mendukung proses belajar-mengajar, mulai dari ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, hingga area kegiatan ekstrakurikuler.
Peran Guru dan Pendamping yang Vital
Kurniasih yang juga menjabat sebagai Anggota Komisi X DPR RI menekankan bahwa kesuksesan Sekolah Rakyat sangat bergantung pada kualitas guru dan pendamping. Tidak cukup hanya memiliki kompetensi akademik, mereka juga harus mampu menjadi teladan dan memberikan bimbingan karakter selama 24 jam.
"Guru dan pendamping perlu dibekali pelatihan khusus untuk pendidikan karakter. Mereka berperan membangun mental pejuang yang akan mengangkat derajat anak-anak di masa depan," pungkasnya.
Pelatihan yang dimaksud meliputi pembekalan tentang metode pengajaran berbasis karakter, pendekatan psikologis untuk memahami latar belakang siswa, serta strategi pendampingan yang efektif. Dengan begitu, proses pendidikan di Sekolah Rakyat dapat benar-benar menyentuh aspek intelektual sekaligus emosional siswa.
Pendidikan Sebagai Jalan Pemutus Rantai Kemiskinan
Secara garis besar, program ini membawa pesan bahwa pendidikan bukan hanya soal mengajar membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga menanamkan nilai-nilai hidup yang akan menjadi bekal bagi masa depan. Anak-anak yang tumbuh di Sekolah Rakyat diharapkan memiliki mental tangguh, keterampilan memadai, serta pandangan hidup yang positif.
Dengan bekal tersebut, mereka diharapkan mampu memutus rantai kemiskinan yang telah berlangsung turun-temurun di banyak keluarga pra-sejahtera. Lebih dari itu, Sekolah Rakyat diharapkan dapat melahirkan generasi baru yang siap bersaing di dunia kerja maupun dunia usaha, sekaligus memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
Program ini tidak hanya menargetkan hasil jangka pendek seperti meningkatnya angka partisipasi sekolah, tetapi juga dampak jangka panjang berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
Harapan ke Depan
Dengan konsep yang menggabungkan pendidikan formal, pembentukan karakter, dan pengembangan keterampilan, Sekolah Rakyat menjadi salah satu terobosan yang patut diapresiasi. Keberhasilan program ini tentu membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta.
Jika program ini berjalan sesuai rencana, bukan tidak mungkin Sekolah Rakyat akan menjadi model pendidikan yang bisa diadaptasi di wilayah lain. Tidak hanya untuk anak-anak pra-sejahtera, tetapi juga untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang sehat, inklusif, dan membentuk generasi penerus bangsa yang unggul.