Update Harga BBM Pertamina

Senin, 18 Agustus 2025 | 08:46:21 WIB
Update Harga BBM Pertamina

JAKARTA - Perubahan harga bahan bakar minyak (BBM) kembali terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Kebijakan yang ditetapkan Pertamina ini selalu menjadi perhatian masyarakat karena berdampak langsung pada biaya transportasi hingga kebutuhan sehari-hari. Tidak hanya itu, penyesuaian harga BBM juga sering dikaitkan dengan kondisi global, mulai dari harga minyak dunia hingga nilai tukar rupiah.

Di tengah penyesuaian harga tersebut, Pertamina turut menghadirkan promo menarik yang memanfaatkan momentum peringatan Hari Kemerdekaan. Hal ini menjadi kabar baik bagi masyarakat yang ingin tetap berhemat di tengah fluktuasi harga energi.

Penyesuaian Harga BBM di Agustus 2025

Setelah pada Juli lalu sempat ada lima jenis BBM yang mengalami kenaikan harga, di bulan Agustus situasinya terlihat lebih variatif. Ada beberapa jenis BBM yang mengalami penurunan harga, sementara sebagian lainnya justru naik. Perubahan ini berbeda di setiap daerah, tergantung wilayah operasional Pertamina.

Di Jawa Barat, misalnya, harga Pertamax turun dari Rp12.500 menjadi Rp12.200 per liter. Penurunan juga terjadi pada Pertamax Turbo dari Rp13.500 menjadi Rp13.200 per liter, serta Pertamax Green dari Rp13.250 menjadi Rp13.000 per liter. Namun, kondisi berbeda terjadi pada Dexlite yang naik dari Rp13.320 menjadi Rp13.850 per liter, serta Pertamina Dex yang naik dari Rp13.650 menjadi Rp14.150 per liter.

Sementara itu, harga Pertalite dan Biosolar tidak mengalami perubahan sejak beberapa tahun terakhir. Pertalite masih dibanderol Rp10.000 per liter, sedangkan Biosolar Rp6.800 per liter. Kebijakan mempertahankan harga untuk dua jenis BBM ini sudah berlangsung sejak 2022.

Promo BBM dalam Rangka HUT Kemerdekaan

Selain melakukan penyesuaian harga, Pertamina juga menghadirkan promo khusus untuk menyemarakkan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Setiap pembelian Pertamax Turbo, Pertamax, dan Pertamina Dex melalui aplikasi MyPertamina bisa mendapatkan potongan harga Rp450 per liter.

Namun, promo ini berlaku dengan syarat khusus. Konsumen perlu melakukan transaksi minimal Rp250 ribu dengan batas maksimal pembelian 45 liter. Promo ini juga hanya tersedia bagi 8.000 konsumen dan berlaku pada tanggal 17 Agustus saja.

Bagi masyarakat yang tidak sempat menikmati promo tersebut, Pertamina menyediakan program lain untuk Pertamina Dex. Potongan harga Rp300 per liter bisa diperoleh dengan syarat transaksi minimal Rp250 ribu, maksimal pembelian 50 liter, dan berlaku hingga akhir Agustus. Program ini dibatasi hanya untuk 5.000 konsumen.

Strategi promosi semacam ini tidak hanya memberi keuntungan finansial bagi konsumen, tetapi juga mendorong penggunaan aplikasi MyPertamina sebagai sistem pembayaran digital yang lebih praktis.

Perbedaan Harga di Setiap Wilayah Indonesia

Harga BBM Pertamina memang tidak seragam di seluruh Indonesia. Hal ini disebabkan oleh faktor distribusi, biaya logistik, serta kondisi geografis yang berbeda-beda.

Di Aceh, misalnya, Pertamax dijual Rp12.500 per liter, sedangkan di DKI Jakarta harga Pertamax lebih rendah yakni Rp12.200 per liter. Di wilayah Batam yang termasuk Free Trade Zone (FTZ), Pertamax hanya Rp11.700 per liter, lebih murah dibandingkan sebagian besar daerah lain.

Harga untuk Dexlite dan Pertamina Dex juga bervariasi. Di Sumatera Utara, harga Dexlite berada di Rp14.150 per liter, sementara di Kalimantan Selatan lebih tinggi hingga Rp14.450 per liter. Perbedaan harga ini menjadi tantangan bagi masyarakat di wilayah dengan ongkos distribusi lebih mahal.

Bahkan, untuk BBM jenis tertentu seperti Pertamax Turbo atau Pertamax Green 95, terdapat variasi yang cukup mencolok antara Jawa, Bali, dan wilayah timur Indonesia. Di Nusa Tenggara Timur misalnya, harga Pertamax Turbo tetap di Rp13.200 per liter, namun konsumen juga menghadapi tambahan biaya distribusi karena keterbatasan infrastruktur.

Faktor Penentu Penyesuaian Harga BBM

Kenaikan atau penurunan harga BBM bukanlah keputusan sepihak, melainkan hasil evaluasi menyeluruh. Pertamina dan pemerintah menyesuaikan harga berdasarkan dua faktor utama, yaitu harga rata-rata minyak mentah dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Ketika harga minyak dunia mengalami kenaikan, biaya impor minyak mentah juga meningkat. Hal ini berpengaruh langsung pada harga jual BBM di dalam negeri. Demikian pula dengan nilai tukar rupiah. Jika rupiah melemah terhadap dolar, biaya impor energi menjadi lebih mahal sehingga pemerintah perlu menyesuaikan harga BBM untuk menjaga stabilitas keuangan negara.

Selain faktor global, pemerintah juga mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Itulah sebabnya harga Pertalite dan Biosolar masih dipertahankan agar tetap terjangkau. Subsidi yang diberikan pada BBM tertentu bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama di tengah tekanan ekonomi global.

Konsumen Perlu Aktif Memantau Harga

Dengan adanya penyesuaian harga yang rutin dilakukan Pertamina, masyarakat diimbau untuk selalu memantau update terbaru. Daftar harga BBM biasanya diumumkan melalui situs resmi Pertamina, aplikasi MyPertamina, maupun pemberitaan media nasional.

Kesadaran masyarakat untuk mengetahui harga terkini menjadi penting, terutama bagi sektor transportasi dan logistik yang sangat bergantung pada BBM. Perubahan harga sekecil apapun dapat berdampak pada biaya operasional dan harga barang di pasaran.

Selain itu, dengan adanya promo yang dibatasi kuota, konsumen yang aktif mengikuti informasi berpeluang lebih besar untuk menikmati potongan harga. Penggunaan aplikasi MyPertamina juga memberikan kemudahan transaksi sekaligus transparansi dalam pembelian.

Terkini

Kemerdekaan Finansial Dimulai dari Perencanaan Dini

Senin, 18 Agustus 2025 | 09:56:05 WIB

Erick Thohir Bahas Pemain Keturunan dan Timnas

Senin, 18 Agustus 2025 | 12:41:27 WIB

Transportasi Bus Ramah Lingkungan

Senin, 18 Agustus 2025 | 12:45:31 WIB

Penyeberangan Gorontalo-Sulteng

Senin, 18 Agustus 2025 | 12:48:55 WIB

BMKG: Waspada Hujan

Senin, 18 Agustus 2025 | 12:52:22 WIB