Progres Proyek Tol Jogja Solo Paket 2.2 Capai Hampir Rampung

Selasa, 19 Agustus 2025 | 13:46:56 WIB
Progres Proyek Tol Jogja Solo Paket 2.2 Capai Hampir Rampung

JAKARTA - Pembangunan Tol Jogja-Solo terus menunjukkan perkembangan signifikan, khususnya pada paket 2.2 ruas Trihanggo–Junction Sleman. Hingga saat ini, progres konstruksi telah mencapai 63 persen, sementara penyelesaian lahan sudah hampir rampung, yakni 97 persen. Humas Proyek Tol Jogja-Solo-YIA Area DIY PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Agung Murhandjanto, menjelaskan sisa tiga persen lahan yang belum tuntas hanya terkait administrasi pembayaran.

“Untuk Sultan Ground (SG) juga sudah diberikan kekancingan, sehingga seluruh lahan bisa sepenuhnya digunakan. Mengenai tegakan atau bangunan yang berdiri di atas lahan tersebut, tinggal proses relokasi saja,” jelas Agung. Ia menambahkan, pihaknya menargetkan proyek ini dapat beroperasi pada Mei 2026.

Dalam beberapa pekan ke depan, fokus pengerjaan proyek akan tertuju pada pemasangan erection girder, yang menjadi tulang punggung jembatan. Setiap balok girder memiliki berat 45 ton dan panjang 40 meter. Total ada 40 balok yang akan dipasang, dengan rencana pelaksanaan mulai 27 Agustus hingga 12 September mendatang.

“Pemasangan ini akan menggunakan dua crane. Memang ada potensi mengganggu median jalan, sehingga saat ini kami masih melakukan audiensi dengan para stakeholder,” ujar Agung.

Rencana sementara menyebutkan, untuk mengantisipasi potensi gangguan lalu lintas, akan diberlakukan buka-tutup jalan nasional di Ring Road Utara, Kronggahan. Namun, menurut Agung, keputusan final masih dalam tahap diskusi dan perlu koordinasi lebih lanjut. “Kami mengadakan forum lalu lintas untuk mensosialisasikan pelaksanaan erection girder ini,” tambahnya.

Agung menekankan, meskipun rekayasa lalu lintas diterapkan, pengalihan jalur tidak akan berlangsung selama 24 jam penuh. Proyek hanya dikerjakan pada malam hari, mulai pukul 22.00 hingga 04.00, sehingga aktivitas lalu lintas di luar jam tersebut tetap aman. “Kemungkinan pengalihan lalu lintas tetap di jam kerja proyek. Di luar jam itu, kondisi jalan normal,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman, Arip Pramana, belum memastikan skema rekayasa lalu lintas terkait pemasangan erection girder. Ia menyarankan agar PT Adhi Karya terlebih dahulu menyelenggarakan forum lalu lintas yang melibatkan kepolisian, pengelola jalan, BPTD Kemenhub, Dishub DIY, dan Dishub Kabupaten Sleman. “Kami masih menunggu tindak lanjut dari forum tersebut,” ujarnya.

Proyek Tol Jogja-Solo merupakan salah satu infrastruktur strategis yang diharapkan memperlancar konektivitas antara Yogyakarta dan Solo. Pembangunan paket 2.2, yang menghubungkan Trihanggo–Junction Sleman, menjadi bagian penting dari tol ini, khususnya dalam mendukung mobilitas dan pertumbuhan ekonomi di wilayah DIY dan sekitarnya.

Kendati proyek ini tengah memasuki tahap krusial, pihak pengelola menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan dan kelancaran lalu lintas. Koordinasi dengan berbagai pihak menjadi kunci agar proses konstruksi dapat berjalan lancar tanpa mengganggu aktivitas masyarakat di sekitarnya.

Dengan target operasional pada Mei 2026, paket 2.2 diperkirakan akan memberikan kontribusi signifikan bagi perjalanan darat di kawasan Jogja–Solo. Selain mempersingkat waktu tempuh, tol ini juga diharapkan menjadi alternatif transportasi yang lebih nyaman dan efisien, mendukung pertumbuhan ekonomi regional serta meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi nasional.

Terkini

Gili Trawangan: Surga Pantai Siang Hari, Pesta Malam Hari

Selasa, 19 Agustus 2025 | 15:59:01 WIB

Nusa Penida: Surga Bawah Laut Bali untuk Para Penyelam

Selasa, 19 Agustus 2025 | 16:02:34 WIB

Taman Safari Indonesia: Liburan Seru Keluarga

Selasa, 19 Agustus 2025 | 16:06:36 WIB

Jadwal Kapal Pelni Makassar Jayapura

Selasa, 19 Agustus 2025 | 16:10:01 WIB

Promo Garuda Indonesia Ternate Jakarta

Selasa, 19 Agustus 2025 | 16:13:08 WIB