Harga Nikel Tenang, MHP Tembus Rekor Baru

Selasa, 02 September 2025 | 09:56:30 WIB
Harga Nikel Tenang, MHP Tembus Rekor Baru

JAKARTA - Perkembangan harga nikel di pasar internasional kembali menjadi sorotan, terutama setelah indeks harga nikel yang dirilis Indonesia Nickel Price Index (INPI) bersama Shanghai Metals Market (SMM) menunjukkan pergerakan yang relatif stabil pada sejumlah komoditas. Namun, di balik kestabilan tersebut, salah satu produk antara yang krusial dalam industri baterai kendaraan listrik, yakni Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), mencatat lonjakan harga cukup signifikan sebesar US$ 97 per metrik ton.

Kondisi ini menandakan adanya pergeseran fokus dalam rantai pasok nikel global. Stabilitas harga bijih nikel pada kadar rendah maupun tinggi menunjukkan keseimbangan antara pasokan dan permintaan di pasar. Tetapi kenaikan harga MHP justru mengindikasikan adanya dorongan permintaan yang terus meningkat, terutama dari sektor kendaraan listrik berbasis baterai.

Rincian Harga Produk Nikel

Dalam laporan terbarunya, INPI menegaskan bahwa harga bijih nikel kadar 1,2 persen (CIF) masih berada di kisaran US$ 23,5–25,5 per metrik ton, dengan rata-rata US$ 24,5. Angka ini tidak berubah dibandingkan periode sebelumnya. Begitu pula dengan bijih nikel kadar 1,6 persen (CIF) yang bertahan di kisaran US$ 50,5–53,8 per metrik ton, dengan rata-rata US$ 52,15, tetap stabil tanpa ada kenaikan maupun penurunan.

Pergerakan stabil ini juga terlihat pada produk hilirisasi lain seperti High-Grade Nickel Matte yang tetap berada di level US$ 13.260 per metrik ton. Sementara itu, Nickel Pig Iron (NPI) yang diperdagangkan dengan basis Free on Board (FOB) mengalami kenaikan tipis sebesar US$ 0,3, sehingga kini berada di level US$ 115,5 per metrik ton.

Namun, sorotan utama justru tertuju pada MHP. Produk yang menjadi bahan baku penting dalam pembuatan katoda baterai kendaraan listrik ini naik ke level US$ 12.883 per metrik ton, melonjak US$ 97 dari posisi sebelumnya.

Faktor Pendorong Kenaikan MHP

INPI dalam laporannya menilai bahwa stabilitas harga bijih nikel merupakan gambaran adanya keseimbangan antara suplai dan permintaan global. Tetapi berbeda halnya dengan MHP, lonjakan harga produk ini tidak terlepas dari meningkatnya kebutuhan industri baterai di kawasan Asia.

Permintaan terhadap baterai berbasis nikel untuk kendaraan listrik terus meningkat seiring dengan tren global menuju transisi energi bersih. Negara-negara Asia, terutama yang memiliki basis manufaktur kendaraan listrik, semakin agresif mengamankan pasokan bahan baku strategis, termasuk MHP.

Lonjakan harga ini sekaligus menjadi cerminan bahwa pasar semakin menghargai produk-produk hilirisasi bernilai tambah tinggi dibandingkan sekadar komoditas mentah.

Dampak bagi Industri Hilirisasi Nikel

Kenaikan harga MHP memberi peluang besar bagi industri hilirisasi nikel, terutama di Indonesia yang tengah mendorong pembangunan pabrik pengolahan nikel terintegrasi. Fokus utama kini bukan hanya pada ekspor bijih nikel mentah, tetapi juga pada pengembangan produk antara dan produk akhir yang berperan penting dalam rantai pasok kendaraan listrik global.

Dengan harga MHP yang meningkat, pelaku usaha diperkirakan akan lebih intensif mengalokasikan sumber daya dan investasi pada pengolahan nikel menjadi produk turunan bernilai tambah. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang terus menekankan pentingnya hilirisasi untuk mendongkrak daya saing nasional serta meningkatkan devisa.

Tren Pasar dan Arah Kebijakan

Transisi menuju energi bersih dan kendaraan listrik telah menjadi katalis utama bagi permintaan nikel dunia. Kenaikan harga MHP saat ini dapat dipandang sebagai sinyal positif yang mendorong percepatan hilirisasi, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pemain utama di pasar global.

Selain itu, kondisi pasar yang stabil untuk bijih nikel kadar rendah maupun tinggi menunjukkan bahwa pasokan masih cukup terkendali. Stabilitas ini memberi ruang bagi pelaku industri untuk fokus pada inovasi hilirisasi, tanpa harus terlalu khawatir dengan gejolak harga bahan baku.

Pemerintah pun diperkirakan akan terus menjaga iklim investasi di sektor ini agar mampu menarik lebih banyak mitra internasional, terutama perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang baterai kendaraan listrik. Dengan demikian, kenaikan harga MHP bisa dijadikan momentum untuk memperluas kerja sama global sekaligus memperkuat struktur industri domestik.

Prospek ke Depan

Jika tren permintaan kendaraan listrik terus meningkat, maka harga MHP berpotensi mengalami kenaikan lanjutan. Hal ini akan menjadi dorongan besar bagi pelaku industri untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas lini produk.

Stabilitas harga nikel dan kenaikan MHP juga menunjukkan bahwa pasar semakin matang, di mana produk dengan nilai tambah tinggi mendapatkan tempat lebih istimewa dibandingkan bahan mentah. Dengan strategi hilirisasi yang konsisten, Indonesia memiliki peluang untuk tidak hanya menjadi pemasok bahan mentah, tetapi juga pusat produksi produk nikel bernilai tinggi di tingkat global.

Secara keseluruhan, laporan INPI menegaskan bahwa dinamika harga nikel saat ini masih relatif terkendali. Namun, lonjakan MHP menjadi tanda bahwa arah pasar semakin condong ke produk-produk yang mendukung percepatan transisi energi bersih. Bagi pelaku usaha dan pembuat kebijakan, kondisi ini sekaligus menjadi peluang sekaligus tantangan untuk memperkuat daya saing industri nikel Indonesia di kancah internasional.

Terkini