Bisnis Waralaba Kuliner: Peluang Emas di Tengah Persaingan Ketat

Selasa, 02 September 2025 | 11:55:40 WIB
Bisnis Waralaba Kuliner: Peluang Emas di Tengah Persaingan Ketat

JAKARTA - Bisnis waralaba makanan tetap menjadi salah satu sektor yang menjanjikan di Indonesia. Dengan model usaha yang terbukti dan kekuatan merek, waralaba kuliner mampu bertahan sekaligus berkembang, meski persaingan di industri makanan cepat saji semakin ketat. Bisnis ini tidak hanya menyasar keuntungan jangka pendek, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal.

Kontribusi Bisnis Waralaba terhadap Ekonomi

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor waralaba di Indonesia telah menyerap 97.872 tenaga kerja lokal, dengan omzet mencapai Rp143,25 triliun. Hampir 47 persen dari total bisnis waralaba tersebut berasal dari makanan dan minuman (F&B), menegaskan besarnya peran sektor kuliner dalam ekonomi nasional.

Kondisi ekonomi makro yang stabil juga menambah optimisme pelaku bisnis waralaba. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi triwulan II-2025 mencapai 5,12 persen (year on year), dengan konsumsi masyarakat sebagai motor penggerak utama. Survei Konsumen Bank Indonesia menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juli 2025 berada di level optimis 118,1, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Tren ini menjadi peluang emas bagi bisnis waralaba untuk melakukan ekspansi.

Ekspansi Bisnis Texas Chicken

Salah satu contoh bisnis waralaba yang memanfaatkan momentum ini adalah Texas Chicken, di bawah naungan PT Quick Serve Indonesia. Perusahaan baru saja meresmikan gerai terbaru di Metropolitan Mall, Bekasi, menambah daftar outlet setelah sebelumnya hadir di Deltamas, Cikarang.

Managing Director PT Quick Serve Indonesia, Julius Evan Khristianto, menegaskan optimisme mereka terhadap kondisi ekonomi Indonesia. “Kami optimis ekonomi Indonesia tetap positif ke depan, sehingga ekspansi di sejumlah kota bisa terus berjalan,” ujarnya.

Selain Bekasi, perusahaan berencana membuka gerai baru di Cirebon, Tangerang, dan Medan. Meski persaingan bisnis ayam goreng semakin ketat dengan berbagai merek, variasi rasa, dan harga, Julius meyakini Texas Chicken memiliki diferensiasi yang kuat.

“Kami yakin akan produk Texas Chicken yang sudah banyak penggemarnya dari segala usia. Ayam goreng renyah di luar, juicy di dalam, juga dengan potongan ayam yang besar,” tambah Julius.

Menjawab Permintaan Konsumen

Marketing Manager Texas Chicken Indonesia, Astrid Andryani, menjelaskan bahwa kehadiran gerai baru juga menanggapi permintaan konsumen. Melalui akun Instagram resmi, banyak pelanggan meminta Texas Chicken hadir di berbagai kota, mulai dari Banjarmasin, Manado, Palembang, hingga Bali.

Saat ini, bisnis waralaba Texas Chicken telah hadir di Jakarta, Bekasi, Bandung, Tangerang, Surabaya, dan Medan. Ekspansi berikutnya akan mempertimbangkan potensi kota-kota lain dengan memperhatikan lokasi strategis, demografi, dan masukan pelanggan.

“Lokasi strategis dan demografi menjadi pertimbangan utama kami. Di sisi lain, masukan dari pelanggan juga sangat penting dalam menentukan langkah ekspansi,” jelas Astrid.

Diferensiasi Produk dan Strategi Menu

Dalam persaingan bisnis kuliner yang kompetitif, Texas Chicken menekankan kualitas bahan baku dan variasi menu. Ayam yang digunakan selalu segar tanpa melalui proses pembekuan, dan setiap ekor dipotong menjadi delapan bagian besar.

Selain menu utama ayam goreng krispi, bisnis waralaba ini menawarkan variasi lain seperti Ampela Ayam dan Ati Ayam krispi, Nasi Goreng, hingga menu populer seperti Mexicana Wrap dan Honey Butter Biscuit. Strategi inovasi menu ini diharapkan dapat menjaga loyalitas pelanggan sekaligus menarik konsumen baru.

Prospek Cerah Bisnis Waralaba F&B

Nilai pasar foodservice Indonesia diperkirakan mencapai US$ 62,4 miliar pada 2025, dan berpotensi meningkat menjadi US$115 miliar pada 2030. Dengan angka tersebut, sektor F&B, termasuk bisnis waralaba kuliner, memiliki prospek yang sangat cerah.

Namun, bisnis ini juga menghadapi tantangan. Diferensiasi produk, konsistensi kualitas, dan strategi pemasaran digital menjadi faktor penting untuk mempertahankan daya saing. Pelaku bisnis waralaba harus terus berinovasi, memanfaatkan tren digital, dan memperhatikan preferensi konsumen agar tetap relevan di pasar yang kompetitif.

Bisnis waralaba makanan di Indonesia menunjukkan potensi yang sangat besar. Dengan dukungan ekonomi yang stabil, permintaan konsumen yang tinggi, serta strategi diferensiasi dan ekspansi yang tepat, bisnis waralaba kuliner mampu bertahan dan berkembang di tengah persaingan ketat.

Texas Chicken menjadi contoh nyata bagaimana bisnis waralaba bisa memanfaatkan kondisi pasar yang menguntungkan sambil terus menjaga kualitas dan inovasi produk. Tren ini menunjukkan bahwa bisnis waralaba kuliner tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Terkini