JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperkuat peranannya dalam mendorong pertumbuhan industri halal nasional, khususnya di sektor wisata. Dengan status sebagai lembaga keuangan syariah terbesar di Indonesia, BSI tidak hanya fokus pada layanan perbankan tradisional, tetapi juga aktif menciptakan ekosistem bisnis yang mendukung kewirausahaan, termasuk sektor haji, umrah, dan wisata halal.
Industri wisata halal di Indonesia memiliki potensi besar, mengingat jumlah penduduk Muslim yang signifikan dan tren perjalanan religi yang terus meningkat. Menyadari hal ini, BSI mengambil langkah strategis dengan memperkuat koneksi antara travel haji dan umrah dengan maskapai penerbangan, sehingga mempermudah pengelolaan tiket bagi penyelenggara perjalanan dan nasabah.
Kolaborasi Strategis dengan Travel Umrah dan Maskapai
Salah satu bentuk dukungan konkret BSI adalah melalui penandatanganan perjanjian Kerjasama Deposit Booking Seat bersama PT Ayuberga, penyelenggara umrah dan haji. Fasilitas ini memudahkan pengusaha travel untuk membayar booking seat tiket pesawat bagi tujuan umrah maupun wisata halal ke berbagai negara. Dengan begitu, travel dapat lebih mudah mengelola likuiditas dan memastikan ketersediaan tiket bagi nasabah mereka.
Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, menekankan bahwa langkah ini sejalan dengan komitmen BSI untuk mendorong perekonomian nasional dan kewirausahaan sesuai dengan Program Asta Cita Pemerintah.
“Kami mendorong bisnis ini baik dari sisi business to customer (B2C) maupun business to business (B2B) guna meningkatkan pertumbuhan industri halal,” ujar Anton.
Hingga saat ini, BSI telah bekerjasama dengan lebih dari 2.129 penyelenggara umrah dan haji di seluruh Indonesia, menunjukkan cakupan dan pengaruh fasilitas ini yang cukup luas di sektor travel.
Mempermudah Likuiditas Travel dan Nasabah
Fasilitas Deposit Booking Seat dirancang untuk memberikan kemudahan operasional bagi perusahaan travel. Ketika ada nasabah yang ingin melakukan perjalanan umrah atau haji, travel cukup mengontak maskapai untuk melakukan booking seat. Biaya booking tersebut difasilitasi oleh bank, sehingga aliran kas perusahaan lebih lancar.
Anton menambahkan, fasilitas ini tidak hanya mendukung travel tertentu, tetapi juga membuka peluang bagi penyelenggara travel lain untuk memanfaatkan layanan serupa. Strategi ini diharapkan mampu memperkuat bisnis travel haji dan umrah di Indonesia sekaligus meningkatkan kualitas layanan kepada jamaah.
“Saat ini BSI masuk dalam jajaran Top 9 Sharia Global Bank dan memimpin medium size bank di Indonesia. Dengan 1,5 juta Muslim berumrah ke Tanah Suci dan 20 ribu jamaah berhaji khusus, maka ada potensi BSI memfasilitasi kebutuhan mereka,” tambah Anton.
Pertumbuhan Tabungan Haji dan Tren Wisata Halal
Pertumbuhan industri wisata halal di Indonesia juga tercermin dari peningkatan jumlah tabungan haji dan umrah di BSI. Tercatat, jumlah rekening meningkat 18,74% secara tahunan, menjadi sekitar 6,18 juta rekening dengan total dana mencapai Rp14,2 triliun. Dari total nasabah pendaftar haji, sekitar 12% merupakan generasi milenial berusia 25–35 tahun.
Tren perjalanan umrah juga meningkat, terutama karena masa tunggu haji yang panjang. Anton menekankan bahwa umrah kini menjadi salah satu bentuk wisata religi yang populer, didukung oleh kemudahan layanan travel yang terus berkembang.
Selain itu, BSI menggelar program promosi menarik bagi nasabah tabungan haji, yakni program Tabungan Haji berhadiah Umrah. Melalui program ini, nasabah menabung dengan autodebet minimal Rp100 ribu per bulan atau mengikuti program blokir dana Mabrur Extra Rezeki (MAXI). Setiap top-up saldo Rp1 juta akan memperoleh satu poin untuk diikutkan dalam program hadiah umrah, dengan syarat saldo akhir bulan dan rata-rata saldo bulanan mencapai Rp5 juta. Program ini dijalankan selama periode tertentu, memberikan insentif tambahan bagi nasabah untuk menabung lebih rutin.
Dampak Positif bagi Industri Halal
Kolaborasi BSI dengan travel dan maskapai penerbangan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan bisnis travel haji dan umrah sekaligus meningkatkan tren wisata halal di Indonesia. Pemerintah sendiri menargetkan peningkatan peringkat Indonesia dalam industri halal global, di mana saat ini posisi Indonesia berada di peringkat tiga. Sementara dari sisi Muslim Friendly Travel, Indonesia masih berada di peringkat delapan.
Dengan dukungan perbankan syariah seperti BSI, pengembangan ekosistem halal tidak hanya terbatas pada aspek ibadah, tetapi juga memperluas peluang ekonomi melalui bisnis travel, layanan finansial, dan inovasi produk yang sesuai prinsip syariah.
BSI membuktikan perannya sebagai motor penggerak industri halal Indonesia melalui langkah strategis di sektor wisata. Fasilitas Deposit Booking Seat dan program tabungan haji berhadiah umrah menjadi bukti nyata komitmen bank dalam mendukung kewirausahaan, meningkatkan likuiditas travel, dan mendorong tren wisata halal yang terus tumbuh. Dengan pendekatan ini, BSI tidak hanya memperluas layanan perbankan syariah, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, meningkatkan daya saing Indonesia di kancah halal global, dan menciptakan pengalaman perjalanan religi yang lebih nyaman bagi masyarakat Muslim.