JAKARTA – SUN Energy, perusahaan terkemuka di sektor energi terbarukan, terus menggalakkan inisiatif untuk mendorong transisi energi di Indonesia. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah melalui peluncuran program edukasi SUN RISE (SUN Renewable Insight & Solar Expertise) yang bertujuan untuk membentuk sumber daya manusia (SDM) yang siap mendukung perkembangan industri energi surya di Tanah Air. Program ini sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mendorong implementasi prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Meski Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor energi terbarukan, terutama dengan sumber daya alam yang melimpah, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah kesiapan tenaga kerja. Pada 2023, sektor bioenergi di Indonesia tercatat memiliki lebih dari 798.600 pekerjaan, namun jumlah tenaga kerja yang tersertifikasi di bidang energi terbarukan masih sangat terbatas. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan transisi menuju ekonomi hijau dapat menciptakan sekitar 1,8 juta pekerjaan hijau pada 2030. Namun, keterbatasan SDM menjadi salah satu hambatan yang bisa memperlambat laju investasi di sektor ini.
SUN RISE: Program Edukasi untuk Menyiapkan Talenta Masa Depan
Melihat potensi besar sekaligus tantangan ini, SUN Energy meluncurkan SUN RISE, sebuah program edukasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapan SDM di sektor energi terbarukan, khususnya energi surya. Program ini telah menjangkau lebih dari 40.000 peserta hingga kuartal pertama 2025, dengan melibatkan masyarakat umum, pelajar, dan profesional melalui lebih dari 600 jam aktivitas edukasi. SUN RISE dirancang untuk mengatasi rendahnya jumlah tenaga kerja yang terlatih di bidang energi terbarukan, sekaligus memberikan wawasan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memajukan sektor energi bersih di Indonesia.
Komitmen ESG: Menyiapkan Talenta Energi Surya
Menurut Oky Gunawan, Chief Sales Officer SUN Energy, program SUN RISE adalah wujud nyata komitmen perusahaan terhadap prinsip ESG. "Melalui inisiatif ini, kami ingin berada di garis terdepan dalam menyiapkan talenta masa depan, memperluas akses pengetahuan, dan membentuk ekosistem yang kolaboratif bagi energi surya," ujar Oky dalam keterangan resmi pada Jumat. SUN RISE menyasar tiga kelompok utama, yaitu masyarakat umum, tenaga profesional, serta pelajar dan mahasiswa.
Untuk masyarakat umum, SUN Energy menggelar seminar dan menyediakan media interaktif untuk meningkatkan pemahaman tentang energi surya. Sementara itu, bagi tenaga profesional, program ini menawarkan pelatihan teknis dan praktik lapangan yang bertujuan meningkatkan keterampilan praktis di sektor energi terbarukan. Tidak ketinggalan, bagi pelajar dan mahasiswa, SUN RISE memberikan kesempatan untuk mengikuti program kunjungan industri dan magang di perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang energi surya.
Kolaborasi dengan Sektor Swasta dan Pengalaman Langsung
SUN Energy juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan sektor swasta dalam mempercepat transisi energi. Salah satu contoh kolaborasi yang sedang berlangsung adalah dengan TML Energy yang terlibat dalam pelatihan tenaga kerja terampil di bidang energi surya. Selain itu, SUN Energy turut memperkenalkan inovasi seperti Future Energy Box dan stasiun pengisian daya Chargee bertenaga surya pada ajang Maybank Marathon 2024 di Bali, yang bertujuan untuk mengedukasi publik melalui pengalaman langsung.
Di tingkat perguruan tinggi, SUN Energy membuka akses magang dan kunjungan industri, seperti yang telah dilakukan dengan mahasiswa dari AIChE Student Chapter Universitas Indonesia. Melalui kolaborasi ini, SUN Energy berharap dapat mendorong lebih banyak mahasiswa untuk berkarir di sektor energi terbarukan yang semakin berkembang.
Capaian SUN Energy dan Kontribusinya Terhadap Energi Bersih
Pada 2024, SUN Energy berhasil mencatatkan capaian signifikan dalam pengembangan energi surya di Asia-Pasifik, dengan total kapasitas PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) mencapai lebih dari 365 MWp, dengan 185 MWp di antaranya berlokasi di Indonesia. Proyek-proyek ini tersebar di 17 provinsi dan melibatkan lebih dari 35 pelaku industri.
Produksi energi bersih dari proyek-proyek tersebut tercatat mencapai 460 juta kWh, yang setara dengan kebutuhan listrik 380.000 rumah tangga per tahun. Selain itu, pengurangan emisi karbon mencapai 358.000 ton, yang dalam ekuivalen lingkungan setara dengan penanaman sekitar 5,9 juta pohon. Lebih dari 1.700 lapangan kerja baru tercipta berkat proyek-proyek energi surya yang dikembangkan oleh SUN Energy.
2025: Tahun Akselerasi Industri Energi Surya
Emmanuel Jefferson Kuesar, Direktur Utama SUN Energy, mengungkapkan bahwa 2025 akan menjadi tahun akselerasi bagi industri energi surya di Indonesia. "Dengan inovasi yang terus berkembang, kami siap membawa industri energi surya ke level berikutnya dan membantu perusahaan mencapai target keberlanjutan lebih cepat dari sebelumnya," kata Emmanuel.
Selain itu, SUN Energy juga menargetkan pendapatan sebesar Rp600 miliar pada 2024, untuk mendukung ekspansi strategis yang berkelanjutan. Perusahaan telah mengamankan pembiayaan sebesar Rp2 triliun dari sejumlah lembaga keuangan, termasuk Bank Mandiri, Bank Permata, dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
Sustainability as a Service: Model Bisnis Berkelanjutan SUN Group
Selain fokus pada energi surya, SUN Group – induk usaha SUN Energy – juga mengembangkan model bisnis "Sustainability as a Service". Model ini mencakup berbagai inisiatif berkelanjutan seperti pengolahan air (Nira) dan pengembangan stasiun pengisian kendaraan listrik Otopods, yang kini telah beroperasi di enam titik di Jakarta.
Anggita Pradipta, Head of Marketing SUN Energy, menambahkan bahwa SUN RISE bukan hanya sekadar program edukatif. "SUN RISE adalah bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan terhadap ESG, dengan tujuan membentuk komunitas yang siap berkontribusi dalam mencapai Net Zero Emission di Indonesia," ujarnya.
Dengan berbagai inisiatif ini, SUN Energy bertekad untuk mempercepat transisi energi di Indonesia, serta memastikan bahwa Indonesia siap menyongsong masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.